Fatih dan cintanya

254 63 38
                                    


"Fatih, berhenti main gamenya, mandi dulu dan kita makan sore bersama!" seru Pak Martin kepada putra kesayangannya.

"Sebentar, Ded. Tanggung nih, lagi main reng," jawab Fatih, matanya masih fokus pada gadget dan tubuhnya bersandar pada sofa yang bernuansa navy blue.

"Main game itu asyik dan menyenangkan hati. Hiburan Ded, supaya tidak stress."

"Anak jaman sekarang memang susah kalau dinasehati, harus main kasar dulu baru sadar. Badannya ada di rumah tapi pikirannya kemana-mana, Deddy punya puisi tentang anak-anak yang suka main game, dengar baik-baik."

"Puisi, Karya Eka Septiana Lidia Sari."

DUNIA FLAMBOYAN

Tubuh dan matanya terdiam

Tapi kedua tangannya bergerak sangat gigih

Lincah menari ke kanan dan ke kiri

Tanpa letih dan semangat seorang patih

Lupakan waktu mencari serdadu

Targetkan lawan meraih umpan

Capai ambisi kemenangan


Jika gagal dalam permainan

Muka garang tak terelakkan

Kekalahan logis untuk memulai "Start"


Jera adalah alasan klasik

Menyerah begitu dramatis

Bangkit ksatria segera beli alat perang

Membuka lembar laga petualangan

Merebut mutiara yang berserakan

Demi target meraih jabatan

Terasa maya tapi luar biasa mengasikkan


Kedua tangan mulai diarahkan

Tombol ditekan proses memulai

Di ruang pertandingan pada titik keseriusan

Sampai tak ingat makan

Dan lupa pulang


Skor masih belum menentu

Namun situasi arena semakin seru

Malam melambaikan kearifannya

Setia menemani datangnya juara

Meski terlampau jauh tanda-tanda


Angin dingin pertanda sinyal pagi

Ayam kampung terdengar bernyanyi

Darah pejuang masih terlihat dua posisi

Peperangan ini wajib diselesaikan lagi


Situasi menjelang pagi

Terkesan memaksa para pangeran untuk pergi

Bola mata memandang layar gadget kian tak pasti

Namun tangan sulit meraih mimpi kemarin pagi

Nilai tertinggi ada di lima jari

Derik ini hilang tak terobati

Cinta Tiara Di Negeri MustanirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang