Prolog

1.7K 134 3
                                    

"kamu?! Jangan pernah cari-cari pria brengsek itu lagi!"

Teriak seseorang dari balik pintu kamarnya. Suara wanita paruh baya itu terus menggema di dalam kamar nya.

Eunbi menangis di balik selimut dengan penuh sesak sambil menatap foto sang suami.

"Kenapa kamu pergi? Kenapa?!"

Eunbi terus menangisi foto itu. Tak berhenti pun wanita paruh baya itu terus meneriakinya. Hingga ia terus merasa frustasi dan kesal langsung membuka pintu kamar.

"Mama mau apa?! Huh?! Eunbi capek dengar mama ngomel-ngomel ngak jelas!!" Bentaknya

"Kamu bilang ngak jelas?! Kamu mempercayai kebodohan mu sendiri nak!"

"Kebodohan apa maksud mama? Dia masih suami ku! Jangan maki dia dengan omongan mama yang serba benar itu!!"

"Ka-kamu?!!"

Kemudian Eunbi menutup rapat kembali pintu kamar nya dengan kesal. Sang mama terdiam seribu bahasa melihat anaknya mati-matian mempertahankan suaminya.

Dua bulan yang lalu, hari bahagia Eunbi tiba. Ia menikah dengan seorang pria yang telah lama ia pacari itu. Tak ada perasaan bahwa pria yang ia nikahi itu akan meninggalkan nya seperti ini. Keluarga nya dan keluarga sang pria juga begitu dekat dan hangat. Namun seminggu yang lalu dengan tiba-tiba suaminya hilang tanpa jejak dan pesan. Eunbi sempat mencari dan menanyakan kepada teman-teman kantor sang suami. Namun tak ada jawaban hingga sampai hari ini.

"Hallo?" Balas Eunbi dengan cepat saat ponsel nya berdering

"Maaf Bu, kami sama sekali tidak menemukan keberadaan suami ibu. Keberangkatan sejak seminggu yang lalu pun nama suami ibu tidak tertera di setiap maskapai ataupun list keberangkatan lainnya" jelas seorang pria dengan suara ngebas dan berwibawa

"Pak, coba cari sekali lagi. Saya yakin suami saya masih di negara ini!"

"Kami sudah berusaha Bu, tidak ada titik terang. Jadi kami tim kepolisian menutup pencarian ini untuk sementara waktu sampai ada saksi yang melihat suami ibu"

Dengan perasaan penuh kecewa Eunbi memutuskan sambungan telepon. Ia kembali menangis terisak penuh sesak di atas ranjang.

"Kemana kamu? Apa yang membuat mu pergi? Tolong hubungi aku?".

***

Waktu berlalu begitu cepat. Sudah tiga Minggu lebih tak ada yang berubah, sama seperti dimana Eunbi di tinggal sang suami entah kemana. Hingga akhirnya ia merasa jenuh dan lelah, terasa percuma dan sia-sia ia mencari nya.

"Apa keputusan mu, Eunbi?" Tanya mama dengan tenang

Saat ini mama dan Eunbi tak lagi berseteru. Semua berubah menjadi lebih tenang dan damai.

"Entahlah ma" balas Eunbi sambil melahap makanannya

"Putuskan dengan cepat Eunbi, hidup kamu masih panjang. Banyak yang harus kamu urus dimasa depan nanti"

"Hm..." Eunbi mengangguk

"Makan yang banyak biar bayi di dalam kandungan kamu sehat".

Ya, saat ini Eunbi hamil 4 Minggu. Ia tak tau lagi harus berbuat apa dengan bayi ini, hanya bisa mempertahankan apa yang di berikan Tuhan. Ini adalah anak nya dengan pria yang dulu ia nikahi itu.

Akhirnya dengan keputusan yang kuat Eunbi memilih pindah dari Bandung dimana ia tinggal bersama sang suami dulu. Ia meninggalkan semua kenangan bersama suaminya dikota ini. Pindah ke ibukota yang memiliki jam kerja cukup padat. Tak ada lagi pikiran nya untuk mengingat dan mencari pria itu. Seperti membuang-buang waktunya saja.

Tak lama, bulan terus berganti Eunbi melahirkan seorang putri cantik nan lucu. Ia beri nama Yuri. Kehidupannya kian bahagia semenjak kehadiran Yuri. Matanya tak pernah lepas dari raut wajah lucu Yuri yang begitu menggemaskan. Namun seakan tatapan nya berubah saat melihat mata dan hidungnya seperti suaminya, ayah kandung Yuri.

Bagaimana ia bisa melupakan masa lalu jikalau yang terdekat terus mengingatkan sosok nya.

***

Saat Yuri telah menginjak 2 tahun Eunbi kembali membuka ruang untuk mencari pekerjaan. Saat ini umurnya masih cukup dan pantas untuk mendapatkan pekerjaan. Hingga akhirnya ia melamar disalah satu stasiun tv nasional terkenal di Jakarta, dengan segala macam wawancara dan seleksi akhirnya ia di terima sebagai News Anchor (Pembaca Berita).

Betapa bahagianya Eunbi saat itu, dengan keadaan yang sekarang akhirnya ia diterima bekerja. Tanpa bakat yang cukup ia belajar mati-matian menjadi news anchor yang baik.

~TBC

*Terimakasih sudah membaca :)
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komentar yah, kritik dan saran diperlukan Hahaha. ini tulisan pertama setelah vakum lama, maaf kalau jelek. Kamus saya pada hilang semua hahaha :")))

Kwon Eunbi as Yuri's Mother Single ParentsNews Anchor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kwon Eunbi as Yuri's Mother
Single Parents
News Anchor

Jo Yuri as Kwon Yuri Eunbi's DaughterSenior High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jo Yuri as Kwon Yuri
Eunbi's Daughter
Senior High School


-Penamban pemain mungkin saja terjadi, tergantung kebutuhan cerita-

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang