Epilog

823 92 30
                                    

"Ah iya disitu aja ngak papa" ucap Eunbi mengarahkan beberapa orang yang membawa barangnya

Tak lama Yuri dan sang mama datang sambil mendorong koper masing-masing, sambil melihat keadaan rumah yang akan mereka tempati.

Enam bulan berlalu setelah kepergian Minhyun, Eunbi dan keluarga pindah kesebuah rumah yang cukup besar. Kini pun Eunbi sudah menjabat sebagai manajer di kantornya membuat pundi-pundinya bertambah dan dapat memiliki rumah sendiri.

"Bagus kan?" Tanya Eunbi pada sang mama

"Bagus, mama suka"

"Sekarang kita semua akan tinggal disini. Jadi mama ngak usah tinggal sendirian lagi" jelas Eunbi

Yuri seketika berteriak bahagia dan menunjuk kamarnya yang kini terlihat lebih besar dari kamar sebelumnya saat masih tinggal di Indonesia.

"Kamu suka Yuri?" Teriak Eunbi

"SUKAAAAA!!!" balas Yuri dari dalam kamar

Eunbi pun tersenyum bahagia dan sangat bahagia. Usaha nya untuk membeli rumah untuk ia tinggali bersama keluarga akhirnya tercapai. Saat itu juga sang mama langsung memeluk Eunbi dan membuat Eunbi tersentuh.

"Terimakasih" ucap sang mama

Eunbi tersenyum dan kemudian memeluk sang mama dengan sangat erat.

"Ah sebelum merapikan semuanya, kita makan siang dulu ya. mama siapin dulu" ucap sang mama langsung menuju dapur

Eunbi hanya mengangguk kemudian masuk ke dalam kamarnya sambil mendorong koper. Setibanya di kamar Eunbi menutup rapat pintu dan membuka tas nya. Ia mengambil amplop coklat besar yang ia dapatkan sebelum pergi meninggalkan apartemen, dan kemudian ia buka.

Eunbi mengambil selembar surat yang ternyata adalah surat pembuktian perceraian antara dirinya dan Minhyun. Eunbi tak bergeming hanya terdiam dan kemudian mengambil selembaran kertas lain yang terlipat dua. Sebuah tulisan tangan dari Minhyun.

Halo Eunbi. Ini aku Minhyun, apa kabar? Aku harap kamu baik-baik saja, begitu juga dengan Yuri aku sangat merindukannya. Aku dengar kamu sudah pindah dari apartemen dan kini menetap di rumah sendiri. Aku senang mendengarnya saat kamu kini semakin bersinar.

Maksud ku mengirimkan surat ini beserta surat pembuktian perceraian bukan apa-apa. Aku hanya ingin kamu bebas memilih menikah dengan siapapun, sekarang kamu sudah lepas tanpa gangguan ikatan apapun. Maaf jika selama ini aku begitu menyulitkanmu, aku sadar atas semua kesalahanku di masa lalu, aku memang pria pengecut dan bodoh.

Kamu ingat dulu ingin punya rumah dengan keadaan lingkungan yang hijau dan asri? Semoga saja kamu masih ingat. Aku membeli sebuah rumah di daerah X atas nama kamu dan Yuri. Sebelumnya aku pernah mengajak Yuri kesana, dan ia menyukainya. Aku harap kamu menerima rumah itu sebagai tanda bahwa aku tak melupakan keinginan mu.

Hanya itu yang bisa aku berikan. Jika suatu saat Yuri bertanya kabarku katakan padanya aku baik-baik saja.

-Hwang Minhyun-

Eunbi terdiam dan kemudian mengambil surat yang di maksud kan Minhyun. Saat itu seketika Yuri mengetuk pintu kamarnya dan Eunbi langsung menyembunyikan surat-surat itu.

"Iya Yuri?" Teriaknya dari dalam kamar

"Makan siang sudah siap ma, ayo kita makan!"

"Iya iya mama keluar"

Eunbi langsung keluar kamar dan menuju dapur. Selama makan siang Eunbi terlihat tak biasa, mendadak ia menjadi pendiam dan tak menghabiskan makanannya dengan lahap.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang