Eunbi dan Yuri tiba di rumah dengan keadaan malam yang cukup larut. Eunbi langsung membangunkan Yuri yang tertidur di mobil dan segera menyuruh nya untuk tidur di kamar.
Sesampainya di apartemen, Eunbi langsung membersihkan sisa make up dan segera beristirahat. Saat ia mencoba membaringkan tubuhnya diatas ranjang tiba-tiba saja ponselnya berdering dengan nomor tidak dikenal. Seketika Eunbi menjawab panggilan itu.
"Halo?" Sapanya
Namun si penelpon tidak menjawab sapaan Eunbi. Ia pun terlihat bingung saat tak ada jawaban. Cukup kesal Eunbi langsung memutuskan sambungan telepon. Tapi nomor tersebut malah kembali menelponnya, itu seakan membuat Eunbi merasa kesal teramat karena malam-malam begini masih ada yang ngerjainnya.
"Halo? Maaf ya ini sudah malam. Jangan ganggu saya jika tidak ada hal penting yang harus di bicarakan!" Tegas Eunbi langsung
"Eunbi?" Balas sang penelepon dengan suara nge-bas
Eunbi langsung terdiam tiba-tiba memikirkan sesuatu. Seperti ia pernah mendengar suara ini dahulu.
"Eunbi? Apa kamu masih ingat aku?"
Tak disangka, seseorang yang dulu pernah mengisi hari-harinya kini datang tanpa pemberitahuan. Eunbi langsung kaget merasa tak percaya, seseorang yang pernah menikahi nya itu kini muncul dan membuat jantungnya berdegup kencang.
"Ka-kamu?" Balas Eunbi
"Apa besok kita bisa bertemu?"
"E-e-e... Di-dimana?"
"Aku tunggu di cafe sebelah SY Entertainment"
"Ooh i-i-iya".
***
Hari itupun tiba Eunbi datang sesuai janji tadi malam. Dengan perasaan gugup ia duduk di kursi yang sudah di reservasi sebelumnya. Tak lama ia menunggu muncul seorang pria dengan mengenakan setelan jas berwarna dongker datang kearahnya, dia adalah sang mantan suami, Hwang Minhyun."Eunbi?" Panggil Minhyun ramah
"Ya?" Gugup namun Eunbi mencoba mengatasinya
"Bagaimana kabarmu?"
"Baik" dingin
"Kamu ternyata memang sudah berubah ya"
Ucapan Minhyun seketika membuat Eunbi kaget dan menaikkan sebelah alisnya. Itu terdengar aneh dan sangat membosankan.
"Apa kau bilang? Berubah?! Huh! Kau ngak nyadar dengan omongan mu sendiri?!" Balas Eunbi sedikit menada tinggi
"Maksud kamu apa?"
"Ck! Dasar laki-laki omongan nya memang ngak bisa di percaya!"
"Bagaimana dengan anak kita?"
"Jangan pernah tanya soal anak! Karena kau ngak ada hak buat itu!?" Emosi Eunbi semakin menggebu
Keadaan cafe tiba-tiba saja berubah menjadi canggung saat semua mata tertuju kearah meja Minhyun dan Eunbi. Bagaimana tidak? Eunbi begitu emosi saat Minhyun sama sekali tak menyadari kesalahannya.
"Sudahlah! Kau membuang-buang waktu ku saja!" Ucap Eunbi langsung pergi meninggalkan Minhyun
Saat itu juga Minhyun langsung mengejar Eunbi keluar cafe dan mendapati lengan Eunbi kemudian dia genggam erat.
"Tunggu dulu! Aku tau kenapa kamu marah. Tolong dengar penjelasan aku sebentar saja"
"Ngak ada yang perlu di jelaskan, kau sama sekali ngak sadar kesalahanmu selama ini apa!" Suara Eunbi gemetar mencoba menahan tangisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
Fanfiction[COMPLETED] Eunbi seorang News anchor harus membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Ia seorang single parents untuk anak semata wayangnya. Kesibukan nya membuat ia merelakan keluarga hingga sang anak mulai membenci dirinya. Eunbi bertekad untuk...