1

1K 118 0
                                    

Sebuah mobil Honda Brio berwarna merah berhenti disebuah rumah yang masih terlihat cukup klasik. Keadaan tempat juga masih terasa begitu sejuk, hijau dan nyaman. Eunbi berjalan menyusuri jalanan kecil yang terbuat dari papling blok ini. Hingga akhirnya ia tiba dirumah, iya rumah. Dimana dulu iya di besarkan dan tinggal bersama sang suami.

"Eh Eunbi kamu sudah sampai?"

"Hm iya ma, Yuri mana?"

"Oh dia sedang mandi"

"Kamu pagi ini ngak ke kantor?"

"Hm nanti sore ma, soalnya ngisi berita malam"

"Sarapan dulu, mama buatin nasi goreng favorit kamu" sambil memberikan sepiring nasi goreng

"Makasih ma~"

Tak lama Yuri keluar dari kamar dan menatap Eunbi dari kejauhan dengan tatapan tak bahagia. Ia berjalan dengan sedikit cuek ketika Eunbi menatap nya tersenyum

"Yuri, ayo sini sarapan dulu"

"Yuri? Gimana liburan nya?" Tanya Eunbi dengan hangat

"Biasa aja" balas Yuri sedikit cuek

Eunbi terdiam sedikit kecewa. Namun hal seperti ini sudah biasa ia rasakan saat tinggal bersama Yuri.

Tidak ada yang istimewa terjadi selama sarapan pagi kali ini. Eunbi hanya berbicara dengan ibunya, tidak dengan Yuri yang hanya diam menyantap sarapan nya.

"Yuri udah selesai, Yuri ke kamar dulu" tetap dingin

"Oh i-iya, segera berkemas Yuri, hari ini kamu akan pulang kan?" Ucap sang nenek

"Eunbi?" Panggil mama mengalihkan keheningan nya

"Iya ma?"

"Kenapa kamu ngak coba buat meyakinkan Yuri? Sebegitu ngak Sukanya dia dengan kamu. Kamu itu ibunya"

"Iya Eunbi tau ma, tapi anaknya yang ngak bisa dibilangin. Kenapa ngak mama aja yang bilang ke dia?"

"Mama udah bilang ke Yuri, tapi semua tergantung kamu Eunbi, kamu ibunya. Kamu yang harus merawat dan menjelaskan semuanya pada Yuri. Di umur yang sekarang dia masih labil, jangan kamu lawan sikap nya yang seperti itu"

"Iya, baiklah ma"

Yuri kembali keluar kamar dengan wajah yang sama.

"Yuri mau pulang kalau mba di rumah!"

"Mba udah di rumah kok Yuri, mama sudah telfon dia pagi tadi. Katanya dia akan datang"

Yuri terdiam kemudian kembali masuk ke kamarnya.

"Kamu masih memperkerjakan pengasuh untuk Yuri?"

"Masih ma"

"Pantes Yuri lebih dekat dengan dia ketimbang kamu ibunya"

"Iya mau gimana lagi ma, Yuri nya cuma mau nurut sama pengasuh itu"

"Semua karena pekerjaan kamu yang selalu menyita waktu untuk keluarga, Yuri sebenarnya butuh kasih sayang seorang ibu. Tapi kamu selalu sibuk"

Eunbi terdiam saat sang mama terus menyalahkan dirinya. Baginya ia seperti mengabaikan anak semata wayang yang selama ini ia rawat dan ia sayangi. Namun perlakuan Yuri kepadanya membuat nya sakit hati dan menyerah.

"Kalau gitu Eunbi sama Yuri balik yah ma, jaga kesehatan mama" ucap Eunbi berpamitan

"Iya, kamu hati-hati di jalan yah"

"Nek, Yuri pulang dulu ya" ucap Yuri kepada nenek nya

"Iya, kamu yang rajin belajar nya yah. Nenek sayang Yuri" balas sang nenek dengan hangat memeluk erat cucu kesayangan nya itu

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang