19

553 95 13
                                    

Yuri dan Minhyun akhirnya bertemu tanpa sepengetahuan Eunbi. Minhyun mengajak Yuri kesebuah cafe yang jaraknya tak begitu jauh dari cafe yang sebelumnya Yuri datangi.

Selama pertemuan Yuri hanya diam sambil menyeruput minumannya. Di hadapannya Minhyun duduk sambil menatap wajah Yuri.

"Ke-kenapa?" Tanya Yuri saat dirinya terasa tidak nyaman ketika di tatap

"Apa ibumu baik-baik saja Yuri?" Tanya Minhyun langsung

"Hm" mengangguk

"Ooh syukurlah"

Yuri canggung tetap tak bisa memulai pembicaraan dengan Minhyun.

"Apa kamu baik-baik saja soal kejadian sebelumnya?"

"Huh? Ng..." Balas Yuri kaget namun bercampur kebingungan

"Apa ibumu ngak cerita soal saya setelah kejadian itu?"

"Ah! Sepertinya Yuri harus pulang Pak, hari sudah semakin sore" balas Yuri mengalihkan pembicaraan

Saat Yuri tengah bersiap berdiri seketika Minhyun dengan cepat menangkap lengannya.

"Yuri? Apa kamu ngak rindu sama ayah kandung mu?" Ucap Minhyun begitu saja

Sontak Yuri kaget hingga membelalakkan matanya. Matanya pun perlahan memerah dan berkaca-kaca.

"Kamu rindu kan? Kamu ingin memeluknya kan?" Ucap Minhyun terus kini terdengar gemetar

Saat itu juga Yuri langsung menghempaskan genggaman Minhyun kemudian keluar dari cafe. Yuri pun berlari meninggalkan Minhyun yang terpaku atas kepergian Yuri tanpa ucapan yang akan membuatnya bahagia.

Yuri berlari kini sudah dalam keadaan menitihkan air mata. Entah kenapa ia kini terlihat begitu rapuh, lebih mudah menangis dan bingung. Lariannya perlahan melambat dan kemudian terhenti. Tak ada yang bisa menghentikan tangisnya karena semua begitu terasa sesak. Hingga membuatnya terduduk di tengah jalan sambil menangis.

~~~~~~

Eunbi menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Sampai saat ini Yuri belum juga tiba di rumah. Eunbi langsung menghubungi Yuri namun tak ada jawaban. Hingga tak lama suara pintu terbuka, Yuri datang dengan wajah sembab.

"Yuri? Kenapa kamu ti-..." Heran saat menatap wajah Yuri yang sembab

"Ka-kamu kenapa Yuri?" Tanya Eunbi kini terlihat khawatir

Yuri tertunduk berjalan menuju kamarnya. Eunbi kebingungan saat Yuri tiba-tiba saja menjadi berbeda.

Pintu kamar pun tertutup dan Eunbi hanya bisa memandanginya dari luar. Ia yang mencoba bertanya pada Yuri sama sekali tak ada jawaban. Tak lama ponsel Eunbi berdering, ternyata Chaeyeon menelfon dan ia langsung menjawabnya.

"Halo Chaeyeon?"

"Halo unnie? Lagi ngapain?"

"Lagi bingung"

"Bingung kenapa?"

"Tiba-tiba aja Yuri pulang dengan wajah sembab"

"Apa dia habis menangis, Unnie?"

"Hm, siapa yang membuatnya menangis?"

Seketika Yuri keluar dari kamar kemudian menatap Eunbi dengan tatapan sayunya.

"Ooh Chaeyeon nanti unnie telfon lagi ya" balas Eunbi kemudian memutuskan sambungan telfon.

Saat itu Yuri langsung berjalan mendekat kearah Eunbi dan kemudian memeluk Eunbi begitu erat. Air mata Yuri pun pecah dan membuat Eunbi kebingungan.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang