Yuri terdiam saat Eunbi membuka suara perihal apa yang saat ini mengganggu pikirannya. Yuri perlahan mundur selangkah menatap tak percaya Eunbi saat itu.
"Yuri? Kamu mau kan?" Tanya Eunbi dengan suara gemetar
Yuri terus terdiam namun kini matanya terlihat berkaca-kaca. Eunbi menyadari hal itu dan mencoba tenang untuk mendapatkan jawaban dari Yuri.
"Kenapa mama terima huh?!"
"Ma-mama ngak bisa menolak Yuri, ini permintaan pengadilan"
"Semua karena pria brengsek itu!!"
"YURI?!!!" teriak Eunbi saat mendengar Yuri memaki ayah kandungnya sendiri
Yuri kembali terdiam. Tiba-tiba saja air matanya menetes di hadapan Eunbi. Sontak Eunbi kaget dan langsung memeluk erat Yuri.
"Maafin mama udah ngebentak kamu"
Yuri menangis kini di pelukan Eunbi. Setelah berhari-hari ia menyembunyikan hal ini akhirnya Eunbi memberanikan diri mengatakannya pada Yuri.
"Apa Yuri harus hadir ma?" Tanyanya kini sedikit lebih tenang
"Iya sayang, kamu harus hadir"
"Yuri harus apa?"
"Ka-kamu harus-..." Eunbi terhenti di ujung kalimat dan sedikit gugup untuk mengatakannya
Yuri menatap Eunbi menunggu jawaban.
"Kamu harus memilih antara Mama atau Hwang Minhyun, Ayah kandung mu" jawab Eunbi namun di akhir kalimat sedikit menurunkan nada suaranya terdengar sulit.
***
Minhyun mendatangi pengacaranya tanpa pemberitahuan. Sang pengacara pun kaget saat Minhyun datang."Minhyun, ada apa? Bukannya pertemuan kita 2 hari lagi?" Ucap sang pengacara
"Aku mau mengatakan sesuatu"
"Apa?"
"Aku menyerah dalam hal ini, ngak perlu susah-susah bagaimana caranya memisahkan Yuri dari ibunya" jelas Minhyun
"Kenapa?" Heran
"Aku sudah memikirkannya, jadi untuk sidang berikutnya kita ngak usah melawan lagi"
Sang pengacara pun hanya bisa terdiam saat klien nya itu tiba-tiba berubah pikiran. Setelah sebelumnya Minhyun terus memintanya mencoba mengambil hak asuh anak dari Eunbi kini ia malah menyerah dan tak ingin melanjutkannya lagi.
Minhyun pun keluar dari ruangan dengan wajah lesu. Ia pun pergi ke sekolah setelah lama tidak memperhatikan sekolah setelah berbagai macam masalah menghampiri nya.
Minhyun berjalan kesetiap sudut sekolah, ia melewati kelas-kelas yang terlihat kosong itu. Ia berhenti di sebuah kelas dimana ia pernah menjadi guru untuk beberapa saat. Di kelas ini, di kelas dimana Yuri belajar. Ia mengingat betapa polosnya Yuri saat itu, membayangkan tawa Yuri saat bermain dengan teman-teman sekelasnya.
Minhyun pun keluar dari kelas dan tiba-tiba disambut oleh seorang penjaga sekolah.
"Pak?"
"Oh Pak Jung?"
"Kenapa bapak kemari?" Tanya penjaga sekolah
"Hm ngak, saya hanya melihat-lihat sekolah yang sudah lama tidak saya perhatikan"
"Tenang pak, sekolah ini selalu terjaga selagi ada saya"
Minhyun tersenyum dan kemudian menepuk bahu Pak Jung, penjaga sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
Fanfiction[COMPLETED] Eunbi seorang News anchor harus membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Ia seorang single parents untuk anak semata wayangnya. Kesibukan nya membuat ia merelakan keluarga hingga sang anak mulai membenci dirinya. Eunbi bertekad untuk...