9

731 106 8
                                    

Minhyun berdiri di depan jendela sambil menatap langit pagi ini yang begitu cerah. Dengan mengenakan setelan jas rapi Minhyun bersiap untuk bekerja hari ini. Namun sebelum berangkat ia harus menuju bandara untuk menjemput seseorang.

"Mobilnya sudah siap pak" ucap sang sekretaris

Minhyun langsung bergegas menuju bandara. Selama dalam perjalanan menuju bandara Minhyun tak henti-hentinya memikirkan kejadian kemarin yang tiba-tiba saja membuat nya menangis dihadapan siswa-siswi di sekolah. Ia membayangkan bagaimana Yuri menceritakan apa yang selama ini ia rasakan tanpa sosoknya, dan tak lama Minhyun tiba di bandara.

"Halo dimana?" Tanya Minhyun saat ponselnya seketika berdering

"Depan toko perhiasan..." balas seorang wanita dari balik ponselnya

Minhyun langsung menuju ketempat yang dimaksud dan akhirnya mereka bertemu.

"Papa!" Teriak seorang gadis cantik dan tinggi berlari kearahnya

"Ugh... Aahh kenapa kamu sekarang semakin tinggi, Yujin? Haha" ucap Minhyun saat memeluk sang anak

"Hm ngak tuh"

"Halo, sayang~" sapa seorang wanita sambil mencium pipi kiri Minhyun

Minhyun hanya diam dan tak ada reaksi sedikitpun. Ya, dia adalah istri sah yang di terima oleh keluarga Hwang, Chu So Jung. Ia adalah putri dari anggota majelis yang cukup berpengaruh di Korea. Mereka menikah lebih dari 10 tahun dan memiliki seorang putri, bernama Yujin.

***


Eunbi sibuk membaca skrip untuk kegiatan on air hari ini. Seperti biasanya ia ditemani Chaewon sang partner. Saat tengah asik membaca skrip tiba-tiba saja ia di datangi Sian sambil membawa sebuah skrip lain kepadanya.

"Aku kasih program baru, mau ngak? Jadi host tetap" tawar Sian

"Program apa?"

"Talk show, cuma disini guest nya ngak hanya selebritas, tapi orang-orang berpengaruh juga"

"Hm boleh juga sih"

"Kalau kamu mau aku kasih file perencanaannya dulu gimana?, biar kamu paham"

"Oke!".

***


Jam olah raga pun tiba, Yuri dan teman-temannya berganti pakaian dan mengikuti pelajaran olah raga. Tak berapa lama Yuri selesai berganti pakaian dan menuju lapangan. Semua berbaris sesuai urutan.

"Hari ini kita olah raga estafet ya?" Ucap guru olah raga

"Iyaaa"

"Coba masing-masing barisan di kasih jarak. Kurang lebih 4 langkah".

Dari kejauhan, di ruang direktur. Minhyun melihat Yuri di lapangan dari balik jendela. Matanya tak pernah lepas dari anak yang ia tinggalkan tanpa kejelasan. Perasaan bersalah pun terus menghantuinya. Ingin rasanya Minhyun mengungkapkan semuanya, namun satu hal yang ia takutkan bahwa pasti Yuri akan membenci dirinya.

"Yah! Cepat! Cepat!" Teriak Yena kepada timnya

"Kau tidak bisa mengalahkan ku Ferguso!" Ucap Yuri yang berdiri disebelah Yena

"Huh! Tidak semudah itu Martinez!" Balas Yena

"Martinez siapa?"

"Bodo!" Yena langsung berlari saat menerima tongkat

Yuri menyadari hal itu dengan cepat mengambil tongkat dari tangan anggotanya dan langsung berlari mengejar Yena. Yuri termasuk gadis yang tidak mau kalah, ia berlari sekuat tenaga untuk mengejar Yena yang cukup terlihat jauh. Namun saat ia berlari seketika saja pandangan nya memudar. Yuri bingung saat keadaan nya masih berlari mengejar Yena. Namun pandangan nya terus memudar hingga tak terlihat Yena yang udah berada di garis finish. Hingga akhirnya tanpa tersadar Yuri terjatuh cukup keras ketanah.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang