Kim Lalisa, begitulah namaku. Orang di sekitarku memanggilku dengan Lisa. Aku adalah anak bungsu, dan memiliki dua orang kakak perempuan. Orangtuaku saat ini hanyalah tersisa ibuku saja, sementara ayah sudah tiada sejak usiaku delapan-belas tahun. Itu berarti, sudah hampir sepuluh tahun kami hidup berempat tanpa seorang kepala rumah tangga.
Tapi itu tak masalah. Kami bisa mengatasi semuanya dengan baik. Eomma memilih untuk membuka kedai tteobokki dengan uang tabungannya bersama ayah yang mereka simpan. Setidaknya, hasil dari semua itu bisa mencukupi kehidupan kami berempat setelah Appa tiada.
Lalu kakak pertamaku, Kim Jisoo.
Pekerjaannya adalah seorang guru taman kanak-kanak. Usianya sudah memasuki tiga-puluh-dua tahun saat ini. Tapi di usianya itu, sampai saat ini ia juga belum memiliki kekasih. Maksudku, dia itu benar-benar belum pernah menjalin suatu hubungan. Entahlah, dia itu cantik. Aku bahkan lelah hanya untuk menghitung sudah berapa kali ia menolak pria yang ingin menjadi kekasihnya.
Serius, Jisoo eonni itu sangat cantik. Dia bahkan bisa mengencani seluruh pria di Korea ini jika dia mau. Alasannya? Katanya belum menemukan yang cocok untuknya. Membuat ibu pusing karena dia juga yang belum memiliki seorang kekasih di usianya yang sebenarnya cukup matang.
Lalu, kakak keduaku, Kim Jennie.
Berbeda dengan Jisoo eonni, Jennie eonni sudah menikah enam tahun yang lalu dan sudah memiliki seorang putra. Usianya yang begitu muda saat menikah membuat ibu sangat khawatir saat itu. Terlebih, Jennie eonni menikah saat dirinya telah hamil lebih dulu dan membuat ibu sedikit kecewa. Tapi perlahan, ibu bisa menerimanya dan Jennie eonni bisa melanjutkan kehidupannya. Walaupun ia harus melepaskan impiannya menjadi seorang produser ternama. Tapi sepertinya, takdir tak pernah berbohong. Dia malah mendapatkan seorang suami yaitu seorang produser. Benar-benar tak terduga.
Dan sepertinya aku tak bisa melewatkan satu orang saat ini, yaitu sahabatku. Maksudku, dia sahabatku sejak kecil, Park Chaeyoung.
Yup, kami berada di usia yang sama. Sejak kecil, kami selalu bersama. Maksudku, dari taman kanak-kanak hingga kami lulus kuliah. Bahkan kami berdua berencana untuk bisa menikah di hari yang sama. Walaupun ada sedikit pertengkaran di antara kami, tapi tak akan ada yang lebih mengerti diriku dibandingkan siapapun selain Chaeyoung. Kami juga bekerja di perusahaan yang sama saat ini.
Kurasa, hidupku sudah begitu sempurna dengan aku dikelilingi oleh orang-orang itu. Mereka menyayangi dan mencintaiku, sama besarnya dengan diriku yang juga menyayanginya dan mencintai mereka.
Kalau begitu--
Oh ya, aku melupakan satu orang lagi. Kenapa bisa terlupakan? Seseorang yang begitu sangat berharga bagiku saat ini.
Kekasihku, Kim Namjoon.
Tidakkah dia tampan?
Yup, Namjoon Oppa. Berusia di usia yang sama dengan Jisoo eonni. Dia bekerja sebagai produser, sama halnya dengan suami Jennie eonni. Hubungan kami sudah mencapai angka kelima. Pertemuan pertama? Kurasa aku harus berterima kasih pada Jennie eonni untuk hal itu.
Hubungan kami sudah sejauh ini. Dan tentu saja, skenario cintaku dengannya haruslah berakhir dengan sebuah pernikahan.
Tidakkah harusnya begitu, bukan?
--To Be Continued--
Sorry, aku tahu aku bersalah. Belum ada yg selesai cerita, malah nambah hutang. Pukul onlen aja aku ini rame2 😂😂😂😂
But, plisss cintai karyaku ini dan juga karyaku yg lain. Aku makasih bgt utk kalian semua yg udh suka dan cinta sama karyaku. Yg udh ngasih vote dan komentar bnyak2 di semua ceritaku. Yg ngeshare dan masukin ke reading list kalian smua ceritaku. Aku apresiasi itu smua dan makin buat aku sayang bgt kalian semua.
Udh ah, jngan kepanjangan. Pkoknya, sayang kalian smua ❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
love scenario ❌ namlice
Fanfiction[18+] ✔ Kita jatuh cinta dan saling bertemu, Membuat sebuah kenangan yang tak ingin terhapus, Sebuah melodrama yang indah, Dengan akhir cerita yang indah pula, Itu semua sudah cukup, karena aku mencintaimu. ----- ©iamdhilaaa, 2020