19. Bulan Madu

5.1K 269 30
                                    

Aku menjadi gila karena tersenyum sepanjang waktu. Bulan madu nan romantis. Siapa yang tak memimpikannya. Dan aku mendapatkannya bagai mimpi indah yang amat nyata.

Jay membawaku ke pulau pribadi milik keluarganya dan begitu takjub saat pertama kali menginjakan kaki ke pulau itu. Pemandangan laut lepas dan pantai yang indah, kami bagai dua manusia kasmaran yang terdampar di pulau dengan fasilitas terlengkap dan termegah.

"Kau menyukainya?" tanya Jay saat membawaku makin mendekat ke pulai itu.

"Ini indah sekali" kataku.

Jay langsung menggendongku saat turun dari Yacht-nya dan aku begitu terperangah. Mataku tidak bisa berkedip saat mendapatkan kamar bertabur bunga mawar merah berbentuk hati, apalagi pemandangan kamar yang langsung menghadap ke pantai. Kami bagai bersatu dengan alam yang amat indah.

Kamar itu didekorasi khusus sangat menakjubkan romantis, apalagi kamar mandi yang beraroma rempah-rempah dan wewangian membuatku betah berada di kamar sepanjang hari.

Saat malam hari Jay menyiapkan Candle light dinner di tepi pantai, dia penuh dengan kejutan manis, pulau itu milik kami berdua, apalagi tanpa gangguan dari luar, jay bahkan menjauhkan ponsel dan segala akses komunikasi dengan kesibukannya.

Saat siang hari, kami berenang di pantai atau berjemur, yang lebih menakjubkan adalah mengitari pulau itu mengunakan Yacht-nya yang mewah. Momen yang tak bakal kulupakan seumur hidup.

Dan aku jatuh cinta padanya.

Aku bisa sedikit melupakan masalah dengan Kristopher, pulau itu dan kehadiran Jay benar-benar menjauhkan dari segala masalah yang bertumpuk di pundakku, tapi semua mimpi indah itu harus terintrupsi karena kakekku.

"Kita harus menunda rencana ke depan" kata Jay saat aku bangun di pagi berikutnya, kita baru tiga hari di pulau itu, rasanya aku tidak rela untuk kembali lagi ke dunia nyata penuh sesak di Prevkaya. "Kakekmu mendesak kita untuk segera menemuinya. Ada hal mendadak katanya"

Aku menjadi cemberut, mengapa harus sekarang. Tidak bisakah kakek membuat hidup tenang?

"Jangan begitu, kita bisa adakan bulan madu kedua, jika kau mau" kata Jay lembut.

"Janji?" tanyaku bagai anak kecil. Aku merasa mataku berbinar amat takjub.

"Iya" kata jay dan menciumku.

Saat perjalanan ke rumah utama, Aku begitu gemetaran, kakek mendesak untuk menemuinya, itu artinya ada hal yang amat penting.

Aku sudah membuat kesalahan dimasa lalu dan karena kesalahan itu kakek mengusir kami sekeluarga amat kejam, untuk kembali ke sana aku merasa sama sekali belum siap batin, kejadian beberapa tahun lalu terus menghantuiku.

Apakah sekarang kakek akan memarahi atas pilihan menikah dengan keluarga Sykes atau karena masalah dengan Kristopher? Aku tidak ingin karenaku keluargaku kembali di keluarkan dari keluarga utama. James dan Hewitt tak harus kembali ke jalanan dengan kehidupan kejam lagi. Sudah cukup penderitaan untuk kedua adik nakalku itu.

Semua kesalahan dimasa lalu, karena tubuhku. Sekarangpun begitu. Berbeda dengan remaja lain, saat teman-temanku masih berdada datar, dadaku sudah merekah amat menggoda, bokongku lebih berisi dibandingkan teman-teman perempuanku yang lain.

Saat teman-temanku baru tumbuh, aku sudah menjadi sasaran hasrat para pria dan aku benci itu. Beberapa kali tubuhku menyebabkan kekacauan di pesta penting kakek.

Aku benci tubuhku, beci kecantikkanku, benci suara rendah dan serakku dan aku amat benci semua yang ada pada diriku sendiri.

Aku selalu berharap tuhan membiarkanku tumbuh dengan dada dan bokong seadanya, tapi keduanya terus membesar dan aku makin membenci tubuhku yang mengundang perhatian para pria.

Orang-orang bilang kecantikan dan tubuh yang indah adalah anugrah. cih! Itu kesialan bagiku. Tubuhku sumber masalah. Tubuhku dan kecantikanku adalah kesialan.

Pernah satu kali aku mempermalukan seorang kolega bisnis kakek yang mencoba mengodaku di pesta, aku sengaja menumpahkan minumanku padanya, kakek memaafkanku hanya karena ibu terus memohon dan berjanji tidak bakal terjadi lagi.

Karena tubuhku juga paman Arata dan Kyoji di tendang dari keluarga utama. Aku memang dekat dengan paman-pamanku, terlebih dengan paman Arata. Suatu hari kakek melihatku duduk dipangkuan paman Arata, itu kesalahpahaman, tapi kakek tidak mau mendengarkan penjelasan kami. Ia mengatakan tindakan itu amat tidak pantas karena aku telah tumbuh bagai wanita dewasa.

Dan puncak kemarahan kakek padaku adalah saat ibu mengamuk pada sahabat kakek. Laki-laki tua tidak tahu diri itu mencoba meniduri, dan hubungan bisnisnya dengan kakek hancur karena peristiwa itu. Dan kami dikeluarkan dari keluarga utama tampa bisa menjelaskan atau membela diri.

Aku menatap rumah utama keluarga HIME, rumah yang penuh aturan dan para pelayan itu dahulu pernah menjadi tempatku tumbuh. Dan sekarang ibu dan adik-adikku sudah kembali ke sana.

"Silahkan" kata seorang pekerja di rumah utama "Tuan sudah menunggu kalian di ruangannya"

Ruangan kakek masih seperti yang kuingat, tidak ada yang berbeda. Ruang itu masih kuno sama seperti pemikiran kakek.

Kakek sudah duduk di kursi kebesarannya, meski seluruh rambut di kepalanya sudah bertranformasi menjadi uban, tapi kakek masih sehat dan kuat, pandangan matanya yang tajam masih sama seperti kuingat.

"Tidak perlu" kata kakek saat kami menyalaminya.

Dengan serba salah kami duduk di depannya. Dan aku merasa begitu terintimidasi dengan tatapan tajam kakek.

Suasana sekarang amat akrab denganku, suasana kakek amat marah, suasana mencengkram yang sangat mencekikku. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Tolong jelaskan apa maksud semua ini Tuan Sykes" kata kakek dengan geram dan melempar dua kopian berkas kehadapan kami.

Aku melihat dokumen itu tidak mengerti. Mataku langsung membelalakkan kaget.

Nama : Abiel Sykes

Ayah : Jay Sykes.

Ibu : Yui Kito.

Air mataku langsung turun tanpa diundang. Apa-apaan semua ini? Aku ingin segera pergi dari sana. Menyembunyikan dirimu dimana saja, asal bukan di sana. Aku langsung berdiri dan mencoba melarikan diri kemana saja.

"Kaella, aku bisa jelaskan semua ini" kata Jay mencegat tanganku.

Aku mengibaskan tangan Jay dengan kasar "Tidak ada yang perlu dijelaskan Tuan Sykes. Sekarang aku sudah tahu semuanya. Kalian..." Aku tidak bisa melanjutkan kata-kataku "Sekarang pergilah!!!"

"Ella, kumohon dengarkan kau dahulu" pinta Jay.

Bagiku tidak ada yang perlu dijelaskan, kedekatan mereka, dua anak kembar dan bukti yang diberikan kakekku. Apalagi yang perlu dijelaskan?

"Cukup Sykes!!! aku tidak ingin mendengar apapun! Semuanya sudah cukup jelas. PERGI!!!" teriakku histeris "PERGI!!!"

Aku tidak tahu lagi akan mengapa, hanya berusaha melarikan diri dari semua ini dan berharap semua ini tidak nyata.

Jay dan Yui? Sejak kapan mereka bersama? Aku merasa amat benci pada diriku sendiri. Kupikir yang kudapatkan sekarang adalan cinta. Ternyata aku salah. Salah besar!!!

Anak-anak kembar itu anak-anak mereka. Dan aku telah menghancurkan sebuah keluarga, hanya demi kontrak proyek perusahan keluarga.

Mengapa dunia begitu kejam? Aku hanya berharap cinta yang tulus, bukan romantisme yang penuh dengan kebohongan seperti sekarang. Pintar sekali mereka bersandiwara di belakangku.

Dan aku terlalu bodoh untuk masuk dalam semua permainan kotor ini, dua kali bodoh saat aku menganggapnya nyata. Kebahagian beberapa hari lalu itu hanya ilusi.

FIRE OF DECEIT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang