18. Pernikahan

4.4K 244 24
                                    

Ketika perayaan kecil-kecilan diadakan di danau belakang rumah Jay, aku tidak tahu kapan dan siapa yang telah mempersiapkan segalanya.

Yang mampu kulakukan hanya menurut saja saat ibuku membantu memasangkan gaun pengantin yang luar biasa pas di badanku.

Jay yang tampak luar biasa tampan, tak sedikit mau melepaskanku dari sampingnya. Ia cengengesan dan tersenyum sepanjang malam diantara olokan teman-temannya yang datang. Kebanyakan teman-temannya adalah orang-orang yang tak memandangku rendah.

Bahkan teman-temannya sudah seperti tidak asing denganku, sampai-sampai mereka memberiku julukan gadis summer camp.

"Akhirnya Gadis Summer Campnya Jay tak hanya menempel di loker. Selamat bro"

Aku mengerutkan kening, lalu menoleh pada Jay meminta penjelasan "Gadis Summer Camp itu maksudnya apa?" tanyaku karena sudah terlalu sering di lontarkan teman-temannya yang datang.

Namun Jay hanya mengangkat bahu lalu mempertontonkan deret gigi putihnya.

Teman Jay terkikik melihatku kebingungan "Seorang bidadari jatuh dari sampan yang dari dulu diimpi-impikan Jay, dan jadi bahan berimajinasi di kamar mandi" celoteh salah satu teman Jay yang langsung dihadiahi pelototan, tapi mereka seperti tidak terintimidasi oleh tatapan tajam Jay.

"Kau mau kubagi sedikit rahasia?" bisik teman Jay, meski berbicara dengan nada rendah tapi tetap saja bisa di dengar Jay. aku mengangguk antusias mengabaikan Jay yang sudah siap menerkam teman-temannya.

"Kalau kalau berani bicara, rusak pertemanan kita" ancam Jay.

Eddy dan teman-temannya langsung tutup mulut dan Jay membawaku menjauh dari meja mereka dengan penasaran setengah mampus.

Aku langsung histeris ketika tahu salah satu saudara laki-laki Jay adalah Nicholas, model dan Bintang iklan terkenal idola Camilla dan tentu saja diriku.

"Akhirnya kau menikah, Bro. Semoga membawa keberuntungan padaku" kata laki-laki berwajah tampan bagai dewa itu. Nicholas Sykes, pangeran bungsu Sykes.

"Selamat datang anggota baru keluarga, Sykes" katanya padaku.

Dan aku tidak mampu berkata-kata lagi, mengabaikan ekspresi aneh pada wajah Jay.

Mungkinkah, ia tidak begitu senang dengan keberadaan saudaranya?

Lupakan.

Selain Nicholas, Jay punya satu lagi saudara laki-laki, namanya Alastair. Alastair lebih tua dibandingkan Jay, pembawaannnya bersahabat, dan Jay sepertinya akrab dengan laki-laki satu ini.

"Kau harus segera menyusul, Al" kata Jay pada abangnya itu.

Meski mereka tidak begitu mirip satu sama lain, tapi mereka punya wajah dan tubuh hampir sempurna.

Setelah berkenalan dengan saudara-saudaranya aku malah dikejutkan dengan kedatangan dua sahabatku, Camilla dan Yui. Aku memeluk mereka bergantian.

Meski sifat kami berbeda-beda, tapi kami adalah sahabat dekat. Yui yang misterius, Camilla yang Bar-bar dan diriku yang paranoid, entah mengapa kami menjadi cocok satu sama lain.

Meski Yui Kito lebih muda diantara kami bertiga, tapi ia gadis paling pintar dan mandiri. Buktinya dia sudah tamat tahun lalu, tapi kami masih sering bertemu karena ia menjadi pemodal toko kueku.

Yui Kito punya tiga Cafe, Dua toko kue dan sebuah yayasan untuk anak yatim, ia juga menjalankan sejumlah bisnis lain.

Sejak tahun pertama di universitas, Yui kito tidak punya siapa-siapa. Keluarganya meninggal dengan mengenaskan. Sehingga keluargaku dan keluarga Camilla sudah menganggapnya bagian dari kami.

FIRE OF DECEIT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang