.
.
"Tumben lo udah duduk manis di sini?"
Syira, teman sebangku Flow yang baru datang meletakkan tasnya. Duduk di samping Flow yang menyembunyikan wajah dibalik silangan tangan di atas meja. Tumben Flow sudah datang bahkan sebelum ia datang.
"Flow ...," Syira menoel lengan Flow pelan. Tapi gadis itu tetap tak bersuara.
"Flow, gue ngomong sama elo, loh!" Ia mengguncangnya pelan.
"Emmmhh ... kentang goreng, Ra." Flow menggumam.
"Apa?"
"Kentang goreng gue lo abisin, kan?"
"Kentang goreng apaan??" Syira cengo. Kenapa pagi-pagi begini Flow sudah membicarakan kentang goreng?
"Flow, lo ngigo, ya?" Kembali mengguncang. Akhirnya Syira mengintip di balik helaian surai panjang Flow yang dibiarkan terurai begitu saja.
Syira berdecak. Sementara Flow masih menggumamkan kentang goreng dengan mata terpejam.
"Woyy!!"
"ANJING!!!"
Flow terbelalak lebar. Masih setengah sadar saat Dirga menggebrak meja lalu duduk di depannya.
"Wahh parah lo, Flow! Masa cowok ganteng gini lo kata anjing?" Dirga tak terima.
Eden dan Syira cekikikan.
"Siapa suruh lo ngagetin gue!" Flow ikut mencebik kesal. Gara-gara Dirga, sekarang ia tak bisa menikmati tidur paginya.
"Flow, gue denger Pak Gio ngundurin diri ya? Pergi ke mana tu orang?" Eden mengalihkan pembicaraan. Ia mendengar bisik-bisik tetangga kelas sebelah.
"Hm."
"Jadi bener Pak Gio nggak ngajar lagi di sekolah kita?"
"Hm."
"Pergi ke mana emang?"
"Kepo, Lo." Flow menjawab malas. Ia kembali menenggelamkan wajah di balik silangan tangannya.
Manik emerald itu berkedip dalam diam. Mengingat isi pesan singkat yang Gio kirimkan pagi tadi.
"Flow, gue pergi dulu. Sorry, gue nggak bisa nganter lo ke sekolah hari ini. Pesawat gue take off jam lima soalnya.
Selama gue pergi, jangan bikin masalah di sekolah karena gue nggak bisa bantuin lo lagi. Jangan terlambat, jangan bandel, usahain jangan berantem. Gue udah nitip kentang goreng buat sebulan di outlet langganan gue. Setiap hari bakalan ada yang nganter kentang goreng ke rumah lo.
Terus ... jangan bales pesan ini juga. Soalnya kalo lo bales dan bilang kangen, mungkin gue akan langsung terjun dari pesawat buat balik ke rumah lo."
Gadis itu menghela napas panjang. Terpaksa kembali menegakkan kepala saat mendengar bel masuk berbunyi kencang.
Sepuluh menit ....
Lima belas menit ....
Tiga puluh menit ....
Flow sudah tidak kuat menahan kepala, kali ini ia meletakkan beberapa buku di atas meja sebagai bantal. Entah kenapa hari ini kepalanya lebih berat dari lima buah semangka, padahal kemarin ia sudah tidur lebih awal.
Ya, lima menit lebih awal. Tepatnya jam dua belas kurang lima menit.
Sudah lebih dari setengah jam, tapi belum ada satu guru pun yang masuk ke kelasnya. Apa semua guru ada rapat? Kalo memang benar, mungkin Flow bisa pulang dan mengambil kentang gorengnya lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The DEVIL'S WOMAN ✔️
FantasySPIN OFF LILY & THE DEMON PRINCE (Fantasy-Romance) 18+ ZEAN LUCIFER. Sang putra mahkota kegelapan tiba-tiba memutuskan untuk tinggal di dunia manusia. Membangun sebuah perusahaan layaknya manusia pada umumnya hanya demi seorang gadis yang membuatny...