WARNING!!!
Happy Reading ☻☻☻....
.
.
Di balik desiran lembut sang penjaga malam yang menerobos masuk melalui kelambu tipis dan mengibarkannya perlahan. Sang pangeran, putra tunggal raja pemilik keabadian dalam kegelapan masih terjaga.
Manik kelamnya tampak tenang. Menatap batang lilin di sudut ruangan yang perlahan semakin habis terbakar. Membuat malam di kamar itu menjadi lebih temaram.
Zean merebahkan tubuhnya dengan posisi menyamping. Satu tangan ia tekuk sebagai tumpuan kepala, sedang tangan satunya mengelusi surai panjang sang gadis yang sudah lebih dulu terbuai dalam angan malam, di sampingnya.
"Kau tidak tidur?"
Suara lembut nan menggoda membuat manik Zean teralihkan. Menatap Sia yang tiba-tiba membuka mata. Berkedip pelan dengan senyuman manis, membuat Zean terpaku untuk sesaat.
Entah sudah berapa lama Sia tertidur dalam pelukan Zean. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang pria itu hingga dapat menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam. Wangi khas suasana bagi buta yang sejuk, namun hangat disaat bersamaan.
Zean menghentikan tangan terampilnya, menggeser helaian rambut panjang yang menutupi wajah Sia ke belakang telinga. Ia menatap dengan senyum manis yang sama. "Aku masih belum mengantuk."
"Hm," tatapan Sia sedikit menunduk.
Tentu Sia tahu iblis tak membutuhkan tidur. Dulu pun saat Sia kanak-kanak tertidur, Zean hanya akan menatapnya dari samping sampai ia bangun. Persis seperti sekarang.
Apa Zean masih mengingatnya?
Cukup lama, Sia tampak berpikir sebelum akhirnya kembali bertanya, "Kalau begitu, kapan kau akan pergi?"
Dengan kerutan di kening, Zean mengangkat dagu Florensia. Menatap lekat dengan kelopak mata yang menyipit. "Tadi kau yang mengundangku masuk, sekarang kau mau mengusirku?"
Sia menggeleng cepat. "Bukan begitu!"
Ia bermain dengan bibirnya, kemudian berbalik badan memunggungi Zean dengan wajah merah padam.
"Kalau kau di sini dan baru pulang besok pagi, para tetangga pasti akan melihatmu keluar dari rumahku. Dan mereka pasti akan berpikir macam-macam."
Zean menarik satu alisnya ke atas. Dengan cepat menangkap arti ucapan Sia yang membuat seringaian samar muncul di sudut bibirnya.
Tangannya bergerak cepat. Membalik tubuh Florensia hingga telentang. Dalam hitungan detik, kini Zean sudah berada di atas Sia. Kedua tangannya mengunci tangan mungil gadis itu dalam genggaman, sementara kedua kakinya mengunci tubuh Sia agar tak bisa bergerak.
"Apa macam-macam yang kau maksud itu seperti ini?" Zean tersenyum dengan tatapan menggoda.
Sia yang sempat tersentak dengan perlakuan Zean tak dapat menyembunyikan keterkejutan. Maniknya membola. Ia menoleh kiri-kanan, berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Zean yang ternyata merenggang pun tidak.
"Zean, apa yang ingin kau lakukan?"
Tak menjawab, Zean justru tersenyum memikat. Perlahan ia menurunkan tubuhnya, membuat wajahnya ikut menunduk dengan jarak lebih dekat dengan Sia yang menatap dangan pupil melebar.
Zean dapat mendengar detak jantung Sia yang berdegup cepat. Ia juga dapat merasakan tubuh mungil di bawahnya mulai bergerak gelisah. Dan hal itu membuatnya bersemangat untuk bermain-main dengan sang gadis sedikit lebih lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The DEVIL'S WOMAN ✔️
FantasySPIN OFF LILY & THE DEMON PRINCE (Fantasy-Romance) 18+ ZEAN LUCIFER. Sang putra mahkota kegelapan tiba-tiba memutuskan untuk tinggal di dunia manusia. Membangun sebuah perusahaan layaknya manusia pada umumnya hanya demi seorang gadis yang membuatny...