Benua sedang berjalan santai mengelilingi rak-rak buku sesekali mengambil beberapa buku yang sedikit membuatnya penasaran. Awalnya niatnya hanya ingin membeli buku matematika saja, tapi dia ingin mencari novel yang mungkin bisa menghiburnya.
"Yaelah lo juga sih, makanya jangan asal benci anak orang." kata seorang gadis di belakang Benua
"Ya mana gue tau, gue juga gak tau kalo bapaknya semarah itu ke gue." timpal gadis lainnya.
"Tapi kalo di pikir-pikir ya, sifatnya dia emang pantes dikatain, tapi ya sebelum lo ngatain dia, lu mikir kek! ada bapaknya lu nyeplos gitu aja."
"Lagian dia juga lembek, kek cewek, padahal tampang ganteng tapi banci."
"Bapaknya gak apa-apain lo kan?"
"Bapaknya gak apa-apain gue, tapi daddy gue yang nampar gue karena gue keterlaluan."
"Bagus lo pantes ngedapetin itu."
"Weh anjir ya lo."
"Hahahaha, udah ayo pergi,"
Mereka pergi untuk mencari buku di rak lain tanpa sadar bahwa Benua sedari tadi memperhatikan kedua gadis itu. Benua hanya diam menyimak, dia jadi teringat kejadian kemarin sore di rumah Senja, dia sendiri tak menyangka Senja memakinya dengan frontral seperti itu.
Dia merasa harga dirinya benar-benar dicabik-cabik oleh Senja. Benua mengacak rambutnya dia segera berjalan menuju rak buku pelajaran dan mengambil 2 paket yaitu Matematika dan Fisika pesanan Samudra. Dia mempercepat langkahnya menuju kasir, namun harus antri dan dia merasa sangat kesal sekarang.
Benua mengecek handphonenya ada panggilan tak terjawab dari Binar, Benua menelpon balik Binar, dan langsung diangkat oleh orang yang dituju. Benua mengecek arloji yang melekat di pergelangan tangannya.
"Halo ada apa Bin??" tanya Benua
"..."
"Gue akan ke sana tenang saja."
"....."
"Bangsat biasa aja kali."
"...."
"Iya bacot."
Benua menutup telponnya, dia melihat gadis-gadis yang sedang mengantri, ekor matanya menangkap sosok Mariana, teman Senja.
Dia terlihat menunggu seseorang, Benua hanya memperhatikannya. Namun tak lama setelah giliran Benua, lelaki itu menyerahkan bukunya dan langsung membayarnya. Bersamaan dengan itu suara yang dikenalinya terdengar.
"yahh, buku yang gue cari udah keduluan sama cowok itu."
Benua menoleh ke kanan, dan benar dugaannya Senja yang berbicara. Mariana hanya menghela napas, dan menyuruh Senja untuk bertanya langsung pada pegawai yang lalu lalang. Dan mereka meminta Senja menunggu.
Benua tidak peduli, dia segera keluar dari toko buku itu, dia juga tak jadi membeli Novel. Benua menerima telpon dari ayahnya. Namun langsung di reject oleh cowok tampan itu. Sebuah pesan singkat muncul dimana sang Ayah menanyakan keberadaannya sekarang.
Benua tidak berniat membalasnya, Benua kembali memasukkan handphonenya ke saku jaketnya. Dia segera mengendarai motornya untuk pulang, namun ia akan mampir ke rumah Binar sebentar, seperti permintaan temannya di telpon tadi.
💫💫💫
"Samudra, dimana adikmu?" tanya Arjuna
![](https://img.wattpad.com/cover/169026559-288-k506745.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUA ; Completed.
RomanceBenua, cowok tsundere yang bisanya marah-marah merasa gak adil karena perlakuan orang tuanya tapi di lain sisi sayang banget sama keluarganya, memang dasar gengsi, mau bagaimana? ─⌽ ©2019 rumourblaze Present Ps. This story original from rumour bla...