6

1.4K 203 16
                                    

Ve Pov

Manusia.

Bagiku, manusia itu menarik.

Mereka lucu. Bisa melakukan apa saja tanpa takut apapun. Maksudku, memang di dunia manusia itu ada peraturan. Tapi tidak sebanyak peraturan di tempat yang manusia kenal sebagai "Surga".

Menjadi seorang malaikat tidaklah mudah. Aku lelah.

Ibundaku, meninggal setelah melahirkanku di Bumi. Dia menikah dengan seorang manusia, sehingga dia terkena kutukan.

Sampai sekarang, aku tidak tau ayahku ada dimana. Bisa jadi ia sudah meninggal juga.

Awalnya aku dan Shani, hanya bermain-main di Bumi. Dan kembali ke Surga sebelum pintu gerbang tertutup. Namun, seiring berjalannya waktu. Kami menyadari suatu hal, Bumi sangat menyenangkan, banyak sekali hal yang menarik.

"Aku senang berada di Bumi." kata Malaikat Shani.

"Aku juga." jawabku.

Iya, kami berdua adalah Malaikat.

Akhirnya aku dan Shani minta izin pada Kaisar Surga untuk turun ke Bumi. Sudah hampir satu tahun aku di Bumi dan aku merasa nyaman.

Dan,

ada seorang gadis yang menarik perhatianku dari awal aku menginjakkan kaki ke Bumi.

Aku ingin berkenalan dengannya. Tapi, aku sedikit malu untuk berinteraksi dengan manusia.

"Dekati gadis itu jika kamu menyukainya." Shani selalu berkata hal itu padaku.

Tapi aku takut, aku tidak berani.

Yang bisa kulakukan hanyalah melihatnya dari jauh setiap hari. Dan lewat didepannya untuk mendapatkan perhatiannya. Namun, selama satu tahun aku melakukan hal itu, ternyata hal itu sama sekali tidak berhasil.

Nama gadis itu adalah Devi Kinal Putri.

Sampai suatu hari...

"Jessica! Mau sampai kapan kamu seperti ini? Waktu kita tidak lagi banyak, hanya tersisa 102 hari sebelum kita benar-benar harus kembali ke Surga. Lebih baik kamu habiskan sisa waktumu bersama gadis itu. Nanti kamu menyesal."

"Ma-maksud kamu?"

"Kamu lupa? Kita hanya diberikan waktu 400 hari saja."

Aku melupakan hal itu karena terlalu sibuk memikirkan Kinal..

Akhirnya aku menemukan cara untuk dapat bersama dengan Kinal. Itu sungguh kebetulan, padahal aku bisa menghabisi para preman malam itu dengan sekali pukul, mereka akan langsung pergi ke alam baka.

Tapi Kinal datang, dia tampaknya ingin menyelamatkanku. Aku ingin mencegahnya, namun ia sudah lebih dulu tertusuk preman itu. Setelah ini, preman-preman itu akan habis.

Aku mengantar Kinal ke Rumah Sakit, dengan kekuatanku, aku menyembuhkan sakit Kinal sehingga ia tidak merasakan sakit keesokkan harinya.

Dan selama 100 hari kedepan, aku akan terus bersama Kinal. Menjadi angel bagi Kinal, merupakan ide Shani. Setidaknya, hari-hari terakhirku di Bumi bisa sangat menyenangkan.

***

Semakin hari, semakin sulit bagiku untuk membaca isi pikiran Kinal, apakah dengan semakin berkurangnya waktuku, kekuatanku juga ikut melemah?

Gawat.

Padahal aku suka sekali membaca pikiran Kinal, dia suka sekali berfikir yang aneh-aneh, termasuk tentangku.

"Ve cantik banget dah!"

"Gila, senyumannya itu."

"Aduh, tatapan matanya kenapa sih? Bisa bikin gue jadi Malinkundang lama-lama, JADI BATU!"

The RosesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang