Ve Pov
Aku menemui Shani, tadi dia menelfon sebanyak 10x tapi tidak aku angkat karena aku men-silent ponselku.
"Kamu kemana aja sih!!" ujarnya terlihat marah.
"A-aku... Abis nempelin mading. Kenapa Shan?" tanyaku.
"Marco. Dia disini!"
"A-apa?!"
"Dia nyari kamu. Gawat!"
Marco itu jahat. Dia penghianat. Dia menyuruhku untuk ikut dengannya pergi. Aku tidak mau!
"Kamu harus temui dia. Sebelum dia berulah disini."
"Astaga. Tidak bisakah kamu menemaniku?"
"Baiklah."
Baru kami mau mencari Marco, dia sudah muncul disini. Di apartemen milik Shani dan aku.
"Disini kalian rupanya." katanya.
"Pergi kamu!" seruku.
"Jessica, pulanglah denganku. Untuk apa sih kau berada disini?"
"Disini jauh lebih baik daripada di tempat milikmu! Jangan pernah berharap aku akan mau pergi kesana."
"Apa? Kau harus bersama denganku, Jessica."
"Aku tidak mau."
Marco menarik lenganku, jarinya sedikit menggores permukaan kulitku dan itu sangat menyakitkan.
"Aawh." rintihku.
"Kamu menyakitinya! Pergilah!! Atau aku akan melaporkanmu ke Kaisar?!" Shani berteriak kepada Marco. Marco terlihat takut.
"Jessica, sampai kapan pun kamu akan tetap menjadi milikku. Jangan lupakan hal itu." ucap Marco lalu ia menghilang.
Drrtt... Drrtt...
Ponsel Shani bergetar sedaritadi.
"Ini Kinal menelfonku." ujarnya seperti berbisik.
"Bilang saja kamu tidak tau aku berada dimana. Aku harus pergi ke Surga sebentar untuk melaporkan hal ini." jawabku.
"Baiklah, tapi sepertinya dia sangat mengkhawatirkanmu. Apakah kamu yakin dia akan baik-baik saja setelah dia tau kalau kamu akan meninggalkannya 69 hari lagi?" tanya Shani.
69 hari..
Aku bahkan sudah melupakan hal itu.
Waktuku tinggal sedikit lagi.
"Ingat Jessi, manusia itu punya hati yang harus dijaga."
"Aku pergi."
***
Pagi ini aku terbangun didalam pelukan Kinal. Rasanya, aku tidak ingin meninggalkan Bumi. Bagaimana ini? Aku merasa tidak rela jika harus meninggalkan Kinal.
Tiba-tiba tangannya mengelus rambutku, aku pikir dia masih tidur.
"Ayo pergi ke sekolah." ujarku.
"Hari ini libur, Ve. Kamu kenapa sih suka banget pergi ke sekolah?" tanya Kinal.
"Ih iya, aku lupa." jawabku, padahal seingatku kemarin Kinal udah bilang kalau hari ini libur.
"Hari ini pergi yuk, aku ada tempat yang mau aku kunjungin." ajaknya.
Aku menjitak kepalanya.
"Kinaaaal, kita harus latihan dulu buat pensi. Kamu juga harus belajar juga ya, nilai kamu jelek loh." jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Roses
FanfictionKita berbeda, kita berasal dari dua kehidupan yang berbeda. Aku dan kamu. Dan bunga ini, mungkin dapat menyatukan kita. Cover photo from: Instagram Jcvrnd19 & kinalputridevi.