Author Pov
Sikap Kinal kepada Ve sudah kembali seperti biasanya. Tapi, tidak menutup ingatan bahwa Ve sebentar lagi akan pergi meninggalkannya.
"Yey! Hari ini aku udah boleh pulang. Kita jalan-jalan yuk!" ajak Kinal.
"Kamu nggak lupa kan? Kalau kamu itu masih sekolah.." ujar Ve.
"Nggak lupa kok, tapi sekarang lebih penting kamu daripada sekolah. Aku bisa nyusul ketinggalan aku nanti, nyontek catatan Shania."
"Hmmm, oke. Kemana ya enaknya?"
"Aku udah punya list. Tadi malem pas kamu bobo, aku tulis."
List to do with my Girlfriend
[ ] Nonton bioskop ( film horror )
[ ] Makan sushi
[ ] Naik sepeda couple
[ ] Pergi ke toko kue coklat
[ ] Selfie sebanyak-banyaknya
[ ] Main kembang api sama petasan
[ ] Main ayunan sambil makan es krim
[ ] Tidur"Ummm.. Yang terakhir ini, yakin cuman tidur doang?" tanya Ve.
"I-iya. Em-emang mau ngapain?" tanya Kinal gugup.
"Oooh tidur doang." Ve meledeknya.
"Mesuuum, huu!" Kinal membuang muka, lalu pergi ke toilet.
Ve tertawa melihat tingkah Kinal. Lalu mengetuk pintu toilet. "Aku turun duluan ya ke mobil. Ketemu di lobby ya, sayang."
Kinal membasuh wajahnya dengan air. "Sadar Nal sadar. Lo nggak boleh sedih, nanti Ve makin sedih." katanya sambil bercermin.
Di lobby, Kinal sudah menunggu Ve sambil duduk. Tapi, Ve masih tidak kunjung muncul.
"Kemana ya nih orang? Mobilnya ada di Bogor?" pikir Kinal.
15 menit berlalu.
20 menit.
Setengah jam.
Kinal sudah berkali-kali menghubungi Ve, tapi tidak diangkat. Kinal pun mengelilingi seisi Rumah Sakit, tapi tidak menemukan apa yang ia cari. Katanya satu minggu lagi?
Tapi kok..
"Dia... apakah udah kembali?"
"Belum!"
"Ih!! Kamu kemana si-"
"Maafff, aku tadi beli ini. Happy birthday, Kinal!"
Ve membawa kue ulang tahun dengan ukuran agak kecil. Hari ini memang Kinal berulang tahun. Tapi Kinal pikir, Ve tidak tahu kapan ia berulang tahun.
"Makasih!" Kinal terlihat sangat senang.
"Make a wish dulu, babe."
"Semoga...... Veranda tetap berada disampingku." batin Kinal.
Setelah itu Kinal meniup lilinnya.
"Yeeeey!"
"Eh astaga kita diliatin orang. Duh, malu."
"Hahahahah, pergi yuk pergi." Kinal membantu Ve membawa kuenya, mereka akhirnya masuk kedalam mobil milik Kinal.
"Emangnya kamu nggak apa-apa naik mobil?"
"Nggak apa-apa. Sesekali, mana mungkin aku nyuruh kamu boncengin aku naik sepeda. Bisa kamu pingsan."
"Hahahah, pulang nih?"
"Kamu masih butuh istirahat nggak?"
"Nggak kok, makan yuk di luar."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Roses
FanfictionKita berbeda, kita berasal dari dua kehidupan yang berbeda. Aku dan kamu. Dan bunga ini, mungkin dapat menyatukan kita. Cover photo from: Instagram Jcvrnd19 & kinalputridevi.