7

1.3K 192 6
                                    

Kinal Pov

Pagi ini Shania dan yang lainnya sudah berada di rumahku. Liburan kali ini pasti akan sangat menyenangkan!

"Nggak ada yang ketinggalan kan bener?" Ve bertanya lagi padaku, ini sudah yang ketiga kalinya.

"Iya Veranda, nggak ada." jawabku untuk yang ketiga kalinya.

"Ya udah, awas kalau ada yang ketinggalan terus kamu ngerengek-rengek."

"Yang penting kamu-nya nggak ketinggalan."

"Ish! Masih pagi, Kinal!"

"Aku nggak gombal tau. Kalau kamu ketinggalan, nanti aku nggak ada yang jagain dong."

"Iya-in deh, Nal."

"HAHAHAHA! Ve aja ogah Nal dengerin gombalan receh lo. Emang Ve, jangan didengerin tuh anak. Suka PHP anak orang." sahut Beby.

"Ih apaan sih, gue pernah PHPin siapa coba, nyet? Mereka yang nggak mau ama gue, bego!" jawabku.

"Udah-udah, ayo jalan yuk! Jangan pada ribut." Shania melerai kami.

Haruka, Gaby, dan Nabilah duduk dipaling belakang karena tidak bisa menyetir.

Shani bisa menyetir jadi duduk didepan disebelah Shania. Mereka bergantian nyetirnya.

Sisanya duduk di tengah. Yah, aku, Ve, dan Beby. Dia sibuk bermain PUBG, untungnya tidak berisik seperti gamers lainnya.

"Ve, kok muka lo pucet gitu sih?" tanyaku panik, ketika melihat wajah Ve sangat putih.

"Ve? Lo nggak kenapa-napa? Heii." aku bertanya lagi.

"Nggak apa-apa kok, aku pusing aja." jawabnya.

"Ve nggak bisa di dalam mobil lama-lama, Nal." ujar Shani.

Oh pantas saja, ia suka menolak ketika aku mengajaknya naik mobil. Mungkin hari itu dia pulang duluan karena mual jika menaiki mobilku... Ugh, seharusnya dia bilang.

Aku mengelus kepala Ve dan menyuruhnya untuk bersandar saja di pundakku jika ia masih merasa pusing. Lalu Ve menggenggam tanganku.

"Nju, udah mau sampe kan?" tanyaku.

"Udah deket banget kok, Nal." jawab Shania menatapku lewat kaca spion.

Ve masih tertidur, dia kelihatannya lemas sekali.

"UDAH SAMPEEE!" teriak Nabilah, yang baru saja bangun.

"YEEEEY! AYOK TURUN!" seru Haruka menyusul.

"MINGGIR! ORANG CANTIK MAU LEWAT!" seru Gaby.

Aku pun turun supaya ketiga kurcaci bisa turun.

"Wooow, villa lo bagus banget, Nju!" seru Beby.

"Bagus dong, terawat." jawab Shania.

"Ada wi-fi kan? Biar hemat kuota buat main PUBG." kata Beby, kasihan Shania ditinggal main game terus. Lagipula, status mereka tuh apa sih? TTM? Friendzone?

"Game mulu tuh otak lo, sakit nanti mata lo." kataku.

"Santai."

Aku pun menuntun Ve masuk kedalam villa. Dia masih pucat sekali, jelas saja tadi perjalanan hampir 3 jam lebih. Macet banget!

"Pada istirahat dulu aja ya, nanti sore baru kita keliling-keliling." kata Shania.

"Iya boss." jawab kami.

"Gue sekamar gimana nih?"

"Gue sama Shani deh soalnya ada urusan tugas juga, Beby sama Haruka satu kamar yang wi-finya kenceng, Kinal sama Ve. Sisanya taulah ya siapa dan kenapa, ehem ehem." jawab Shania.

The RosesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang