Kinal Pov
Hari berganti hari, rasanya hari-hari berjalan semakin cepat ya?
Ada yang aneh dengan Shania belakangan ini. Dia jadi pendiam. Tidak bawel dan mencari masalah seperti biasanya. Sungguh berbeda.
Sore ini ada latihan basket. Seusai latihan aku duduk dibawah pohon bersama Beby setelah menaruh bola-bola dalam ruang olahraga.
"Beb, itu temen lo lagi kenapa sih? Latihan basket tumben banget nggak dateng. Biasanya dia yang paling semangat." ujarku sambil meminum air.
"Duh, gue juga nggak tau. Di kelas aja cuman diem doang tuh anak." jawab Beby.
"Dia lagi ada masalah kali ya? Tapi gue nggak berani tanya. Takut gue."
"Apalagi gue. Tapi kita harus tanya sih. Dia pasti butuh kita sebagai sahabatnya."
"Ya udah. Besok lo tanya ya, gue temenin." jawab Beby.
"Dih! Lo yang tanya gue yang temenin." ujarku tidak mau kalah.
Kami saling melemparkan tatapan maut tidak mau mengalah.
"Oke. Gaby yang tanya kita yang temenin." ujar kami bersamaan lalu kami tertawa.
Receh.
***
Aku membuka pintu rumahku, rumah ini terasa agak kosong..
"Bi, pada kemana?"
"Den Randy belum pulang non. Kalau non Ve, Bibi belum lihat lagi sejak tadi pagi."
"Oalah, oke Bi."
"Iyaa non."
Kemudian aku mencoba menghubungi Ve, tapi nomornya tidak aktif. Apa dia masih kerja ya? Tapi aku masih ada tugas karya ilmiah yang masih harus kukerjakan. Tidak mungkin aku menghampiri Ve kesana sekarang..
Aku hanya mengiriminya pesan, "Kamu dimana?" setelah itu aku mengerjakan tugasku di dalam kamar.
Jam 8 malam, Ve baru saja pulang. Aku langsung menghampirinya.
"Kamu tadi di kedai?"
"Iyaaa, maaf ya hape aku lowbat."
"Hmmm, iyaa nggak apa-apa. Sana kamu mandi, nanti aku siapin baju kamu ya."
"Iyaa."
Kok Ve juga jadi dingin gini sih sama aku? Lagi ada virus apaan sih? Bete!
Aku menaruh baju ganti Ve didepan pintu kamar mandi lalu aku pergi menonton televisi di ruang tamu. Bibi menghampiriku sambil membawa camilan lalu ia pergi lagi.
"Nal."
"Ya?"
"Kamu marah ya sama aku?"
"Marah kenapa?"
"Maaaaaf, hape aku beneran lowbat."
"Iyaaa."
Omong-omong soal Shania, kira-kira Ve tau nggak ya si Shania kenapa? Kan terakhir kali Ve dan Shani ada di dapur lalu tiba-tiba Shania pergi dan tidak kembali lagi padahal katanya pergi beli bahan masakan.
"Kamu tau nggak si Shania kenapa?" tanyaku.
Ve terlihat terkejut setelah mendengar pertanyaanku, "E-eh? A-aku nggak tau."
"Ooh. Ya udah. Aku bingung aja si Shania kenapa. Belakangan ini jadi beda banget. Ditanya nggak dijawab, terus di sekolah juga diem aja."
"Mungkin, lagi dapet?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Roses
FanfictionKita berbeda, kita berasal dari dua kehidupan yang berbeda. Aku dan kamu. Dan bunga ini, mungkin dapat menyatukan kita. Cover photo from: Instagram Jcvrnd19 & kinalputridevi.