Mayang berdiri di trotoar. Ia hendak menyeberangi jalan menuju ke supermarket. Tiba-tiba, ia melihat Ahya terjatuh dari motornya akibat ditabrak oleh pengendara mobil yang tidak bertanggung jawab.
"Sini Mayang bantu." Mayang menghampiri Ahya lalu mendudukkannya di halte sekitar trotoar.
"Nak, motornya mau dibawa kemana?" Tanya seorang pria paruh baya menawarkan diri kepada Mayang.
"Bawa ke rumah saya saja, Pak. Di Gang Kucing Komplek Cinta Lingkungan Nomor 3 Blok B." Jelas Mayang.
"Ya, Nak." Pria paruh baya tersebut mengiyakan penjelasan Mayang.
"Terima kasih, Pak." Ucap Mayang.
Pria paruh baya tersebut membawa motor Ahya ke rumah Mayang. Mengapa demikian? Karena kebanyakan orang menyebut motor Ahya adalah moge alias motor gede. Mayang tidak bisa membawa motor gede karena tubuhnya yang pendek. Lagipula Mayang adalah seorang wanita. Tidak mungkin ia mampu membawa motor sebesar itu.
"Sabar ya, Ahya. Mana yang sakit? Sini bilang sama Mayang." Tanya Mayang sambil memakai kacamatanya.
"Ini, Mayang." Ahya mengatakan kepada Mayang lalu menunjuk sikunya yang berdarah.
Mayang mengambil seluruh kotak obat dari tasnya. Kemudian, ia membukanya lalu mengambil kapas dan alkohol. Ia menuangkan sedikit alkohol ke kapas lalu menggunakannya untuk membersihkan luka di siku Ahya.
"Arghh sakit Mayang." Ahya berteriak kesakitan.
"Iya, Ahya. Mayang pelan kok." Kata Mayang dengan suara yang agak kecil.
Setelah membersihkan luka di siku Ahya, Mayang mengoleskan obat merah di luka Ahya dan menutupnya dengan kapas. Tak lupa ia menempelkan plester agar kapas tersebut tidak jatuh.
"Nah, dah siap." Kata Mayang sambil menangkup kedua pipinya.
"Makasih dokter Delilah Armayang Dinar Puteri yang cantik." Ucap Ahya lalu mencubit pipi kanan Mayang.
"Sama-sama, Ahya. Mayang ikhlas ngobatin Ahya. Mayang nggak berharap imbalan apapun." Mayang membalas ucapan Ahya.
"Mayang, kamu beda sama Adris." Ujar Ahya menatap lekat mata Mayang yang dihiasi oleh alat optik itu.
"Bedanya Mayang sama Adris apa?" Tanya Mayang penasaran.
"Gini, Mayang. Ahya pernah pacaran sama Adris. Udah enam bulan. Terus Ahya tiba-tiba kena demam tinggi sehingga harus dirawat di rumah sakit. Dari Ahya sakit dia nggak pernah jenguk Ahya. Jangankan untuk menjenguk, bertanya saja dia enggan. Pas Ahya sehari setelah pulang dari rumah sakit, Ahya dengar dia selingkuh dengan anak mantan ketua komplek Ahya. Jadi, Ahya tinggalin dia." Jelas Ahya panjang lebar.
"Ya Allah, kasihan Ahya. Jaga dia untuk Mayang ya Allah. Mayang sayang sama Ahya ya Allah. Mayang benar-benar mengosongkan hati Mayang terhadap orang lain. Mayang mau Ahya ya Allah, aamiin." Kata Mayang dalam hati.
"Kenapa, May?" Tanya Ahya sambil mengibaskan tangannya di depan mata Mayang.
"Nggak apa-apa, Ahya." Mayang hanya menggeleng.
"Mayang, baru ini Ahya menemui wanita yang baik hati dan tulus. Mayang namanya. Mayang ini tak lain adalah kakak kandung Adit, putri Bu Ella dan Pak Kasman, sekaligus kakak sepupu dari Marcha dan Resita." Puji Ahya.
Mata Mayang berbinar menatap Ahya dan berkaca-kaca. Sepertinya ia akan menangis. Entah terharu dengan pujian Ahya atau mendengar cerita Ahya yang diperlakukan tidak pantas oleh mantan pacarnya, Adris.
YOU ARE READING
Cinta Dalam Diam
FanfictionDelilah Armayang Dinar Puteri (20) atau Mayang adalah seorang gadis yang diam-diam menyukai temannya yang bernama Ahya Alkhairi Arkana (22). Ahya adalah seorang pemilik bengkel. Mayang adalah seorang gadis yang cantik, manis, baik hati, setia, mandi...