DARI RUMAH AHYA

63 0 0
                                    

Empat jam kemudian

"Mayang, kamu mau kemana?" Tanya Bu Meyriska melihat Mayang membawa barangnya.

"Mayang mau pulang, Bu." Jawab Mayang polos.

"Hati-hati, Mayang." Mayang mencium tangan Bu Meyriska.

"Iya, Bu." Mayang mengangguk.

        Mayang berjalan ke luar rumah dan meninggalkan rumah Ahya. Perjalanannya hampir ke persimpangan komplek rumah Ahya.

"Ahya, kok dibiarin Mayang pulang sendiri?" Bu Meyriska melihat putranya seperti tidak bertanggung jawab.

"Maaf Ma. Ahya kejar Mayang Ma." Ahya meminta maaf kepada ibunya dan langsung mengejar Mayang dengan motornya.

"Ahya anter, ya." Ahya menawarkan diri untuk mengantar Mayang pulang.

"Ya." Mayang mengangguk.

        Mayang naik ke motor Ahya. Di sepanjang perjalanan, mereka bercengkerama. Ahya memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Mayang yang biasanya penyabar menjadi emosi melihat tingkah Ahya yang dilakukannya di depan mata Mayang.

"Ahya, jangan ngebut!" Teriak Mayang lalu mencubit bahu Ahya.

"Sakit tau." Ahya mengerang kesakitan.

"Kalau nggak mau sakit jangan ngebut-ngebut." Kata Mayang galak.

"Iya deh, maaf." Ahya menunduk.

      Tak terasa, mereka sudah sampai ke depan rumah Mayang. Sebelum berpisah, Mayang mencubit pipi Ahya dan membenarkan helmnya. Ahya meletakkan tangannya di atas kepala Mayang. Mayang pun masuk ke teras rumahnya.

"Mayang, kirim salam sama camerku." Kata Ahya sambil memandang Mayang dan orang tuanya.

"Aman." Mayang mengacungkan jempolnya.

Cinta Dalam DiamWhere stories live. Discover now