Mayang beranjak dari tempat duduknya. Ia mengambil sapu lalu menyapu rumah. Tiba-tiba, Ahya mencegahnya lalu mendudukkannya di kursi.
"Kenapa Ahya suruh Mayang duduk? Mayang kan nggak sakit." Tanya Mayang heran terhadap sikap yang Ahya perlakukan kepadanya.
"Karena kan Mayang lagi hamil. Mayang nggak boleh capek. Kasihan nanti si junior." Jawab Ahya sambil memeluk istrinya itu.
"Makasih, sayangnya Mayang. Ahya memang pengertian sama Mayang." Mayang memuji Ahya setinggi langit.
Ahya hanya tersenyum kepada Mayang dan menyapu rumah hingga bersih. Setelah itu, ia memberi sebuah amplop panjang berwarna coklat kepada Mayang. Mayang pun terheran memegang amplop itu.
"Apa ini, Ahya?" Tanya Mayang dengan penuh keraguan.
"Ini uang hasil usaha Ahya. Ini untuk Mayang. Udah kewajiban Ahya memberikan ini kepada Mayang sebagai bentuk pertanggung jawaban. Tugas papa dan mama Mayang kepada Mayang sudah berpindah tangan ke Ahya. Jadi terimalah ini, Mayang." Ahya menjawab pertanyaan Mayang dan memasukkan amplop itu ke genggaman Mayang.
"Tapi kan Mayang juga kerja. Mayang itu jadi beban untuk Ahya. Gara-gara Mayang gaji Ahya terpotong." Kata Mayang seakan ia menjadi beban untuk Ahya.
"Tapi ini memang untuk Mayang. Sekarang uang Ahya sama dengan uang Mayang. Tapi uang Mayang bukan milik Ahya."
"Makasih, sayang. Ahya segitunya berkorban untuk Mayang. Sedangkan Mayang nggak bisa memberi apa-apa sama Ahya." Mayang merasa bersalah.
"Sama-sama, Mayang tersayang. Siapa bilang Mayang nggak bisa kasih apa-apa sama Ahya? Toh waktu Ahya sakit Mayang yang merawat. Kadang Mayang rela nggak tidur, nggak nge-DJ, nggak main drum, dan lain-lain kecuali hanya berjualan mencari uang dan merawat Ahya." Ahya meyakinkan Mayang.
"Ya Allah, Mayang bersyukur Engkau telah mengirimkan Ahya dalam hidup Mayang. Untunglah Engkau tidak menjatuhkan Ahya kepada wanita yang salah. Engkau begitu baik Ya Allah." Batin Mayang sambil meneteskan air mata.
"Eh, perlengkapan untuk anak kita nanti udah dibeli. Semoga berjalan dengan baik lahirannya ya sayang." Ahya berharap keselamatan bagi istri dan calon anaknya itu.
"Aamiin, sayang. Doakan aja ya sayang." Pinta Mayang kepada suaminya itu.
"Ashiappp." Tegas Ahya.
YOU ARE READING
Cinta Dalam Diam
FanfictionDelilah Armayang Dinar Puteri (20) atau Mayang adalah seorang gadis yang diam-diam menyukai temannya yang bernama Ahya Alkhairi Arkana (22). Ahya adalah seorang pemilik bengkel. Mayang adalah seorang gadis yang cantik, manis, baik hati, setia, mandi...
