MAYANG MERINDUKAN AHYA

134 0 0
                                    

"Ya Allah, Mayang masih merindukan Ahya. Udah lama kami saling kenal ya Allah. Sembuhkanlah dia ya Allah. Lindungilah dia ya Allah. Angkatlah doa Mayang ke langit ya Allah, aamiin." Ucap Mayang secara tidak sadar. Ia tak tahu bahwa di belakangnya ada Adit.

"Kak, Kakak kenapa?" Tanya Adit sambil mengelus rambut kakaknya itu.

"Kakak nggak papa, Adit." Jawab Mayang dengan mata yang berkaca-kaca.

"Jangan bohongin Adit, Kak." Sentak Adit geram. Sedangkan Mayang hanya menahan air matanya agar tidak menetes jatuh.

"Kakak rindu sama Bang Ahya, Adit. Kakak sedih. Kakak merasa pertemuan kakak dengan Bang Ahya begitu singkat, Adit. Dit, kau tahu Kakak kunci hati ini untuk orang lain agar ada tempat Bang Ahya di relung hati Kakak."Ujar Mayang di sela-sela tangisnya.

         Adit menemani Mayang menulis di tempat tidur. Dari tadi Adit memperhatikan Mayang menulis hanya tentang dirinya dan Ahya. Adit selalu mendoakan Mayang. Berharap kakaknya bisa mewujudkan harapan yang selalu dia minta kepada Tuhan.

"Ya Allah, persatukanlah Kak Mayang dan Bang Ahya nanti. Bahagiakanlah kakakku ya Allah, aamiin." Batin Adit.

"Kak Mayang pasti sedang merindukan Bang Ahya?" Tanya Marcha dan Resita sambil memeluk Mayang dari belakang.

"Apa-apaan kalian ini." Mayang menyeka air matanya.

"Untuk mengobati rasa rindu Kak Mayang, ini Resita belikan coklat dan pizza." Resita memberikan coklat ke tangan Mayang sementara Marcha memasukkan pizza tiga loyang ke meja tulis Mayang.

"Makasih ya sayang-sayangku, kalian bertiga adalah anugerah terindah yang diberikan Allah untuk kakak. Kakak bersyukur memiliki kalian." Mayang memeluk Adit, Marcha, dan Resita erat-erat.

"Sama-sama, Kak Mayang. Semoga Bang Ahya baik-baik saja meskipun dia nggak di sisimu, Kak." Marcha berbisik di telinga Mayang.

"Aamiin ya Allah." Mayang mengusapkan kedua tangannya di pipinya.

Cinta Dalam DiamWhere stories live. Discover now