"OPPAA..." Kyuhyun tersadar saat mendengar suara teriakan So Eun dari sebrang jalan tak jauh dari tempatnya berdiri. Na'as, tidak ada waktu lagi bagi Kyuhyun untuk menghindar dari kecelakaan maut itu.
"OPPA..."
.
.
"ANDWAEEE..." Peluh bercucuran di wajah pucatnya. Mimpi buruk yang sialan nyata itu telah mengusik tidur nyenyaknya, nyaris setiap hari dalam kurun waktu enam bulan belakangan. Seolah kewarasannya tengah diuji selama itu dan memupuk rasa bersalah setiap harinya.
Kim So Eun, nama wanita itu. Mengatur nafas yang tersengal untuk mengurangi efek pusing yang mendera sebelum beralih menatap sisi lain ranjang yang ia tempati. Di sana, Cho Jae Hyun tertidur pulas. Bersyukur, teriakannya barusan tidak menganggu tidur sang putra. Bibir mungil Jae Hyun bergerak-gerak lucu membuat So Eun tak kuasa menahan sudut bibirnya untuk tersenyum. Bayinya tumbuh dengan sangat sehat sesuai harapannya, meski tanpa perhatian sosok sang ayah.
Realita yang harus kalian catat dengan baik adalah mimpi buruk itu bukan sekedar bunga tidur di malam hari, namun penggalan memori kelamnya bersama sang suami enam bulan yang lalu. Semuanya berubah setelah peristiwa mengerikan itu. Di mana Cho Kyuhyun? Kenapa hanya ada So Eun dan Jae Hyun di kamar ini? Tidak adanya Kyuhyun di sini adalah salah satu kenyataan yang harus ia hadapi akibat kecelakaan itu.
Menyibak selimut hangat yang membuat kakinya berkeringat di malam hari seperti saat ini, So Eun meninggalkan ranjang nyamannya. Menggelung rambut panjangnya asal sebelum membuka pintu untuk mengambil air minum. Tenggorokannya terasa kering sekarang dan sialnya So Eun lupa menyiapkan air minum sebelum tidur tadi karena Jae Hyun yang terus saja rewel.
"Oppa..." Cicit So Eun mendapati sosok suami yang tengah duduk di ruang tengah menyaksikan pertandingan sepak bola tim favoritnya dengan anteng. Untuk waktu lumayan lama, So Eun bergeming di tempat. Memuaskan hati menyelami wajah serius Kyuhyun guna menutup kepingan rindu yang menganga.
Menyambung niatan yang tertunda, So Eun melangkah ringan tanpa suara menuju lemari pendingin untuk mengambil sebotol air dan menuangnya ke dalam gelas. Niatnya bergegas kembali ke kamar, takut-takut Jae Hyun terbangun. Hingga suara bariton itu mengurungkan langkahnya.
"Hey kau..." Kyuhyun menggerakkan jarinya memberi perintah So Eun untuk mendekat. "Cepat buatkan aku coklat hangat dan bawakan juga makanan ringan kemari." Sambung Kyuhyun tanpa melepas kontak mata dengan layar di depan sana. Tanpa banyak bicara lagi So Eun segera membuatkan pesanan Kyuhyun dan dengan cepat membawanya ke ruang tengah.
Dalam diam, So Eun meletakkan pesanan Kyuhyun di atas meja kaca. "Di mana putramu? Aku tidak melihatnya saat pulang dari kantor tadi." Tanya Kyuhyun, mulai mencicipi coklat panasnya. So Eun yang sejak tadi menunduk, dengan kaku mendongak menatap Kyuhyun yang sama sekali tidak menatapnya.
"Jae Hyun sudah tidur sejak sore tadi, Tuan. Hari ini dia agak rewel." Kyuhyun hanya bergumam sebagai respon, tanda mengerti.
"Kalau begitu kau boleh kembali pergi." Titahnya sambil mencomot cookies. So Eun menunduk sekilas sebelum berlalu dari hadapan Kyuhyun.
Itulah Kyuhyun-nya sekarang. Sosok pria hangat yang dulu selalu membuatnya tersenyum tanpa sebab itu kini menjadi orang lain yang tidak mengenalinya. Dalam raga yang sama namun sikap berbeda. Cho Kyuhyun mengalami amnesia karena kecelakaan enam bulan yang lalu.
So Eun berhasil masuk ke kamarnya, menutup pintu berwarna putih itu tanpa menimbulkan suara sedikitpun. Tak mengijinkan derit pintu mengusik dua orang tersayangnya. Bersandar pada pintu yang tertutup, wanita itu membekap mulutnya dengan satu tangan yang terbebas dari gelas. Menghalau suara isakan di kesunyian malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me ✔
FanfictionJalan panjang penuh luka yang meremukkan tiap jengkal hati manusia. Seolah pecahan kaca teremat di tangan telanjangnya, meninggalkan bekas dalam yang tak lenyap oleh waktu. Berpegang pada rasa yang mereka tumbuhkan bersama sebagai bekal mengarungi l...