[Jangan jadi siders gengs. Minimal vote sebelum membaca ya. Karena satu vote dari kalian sangat berarti buat memacu semangat aku.]
Part ini aku dedikasikan buat fandom kebesaranku tersayang dengan tongkat birunya (ELF) yang lagi nambah umur hari ini. Huhuhu. Para fandom nenek buyut. Wkwkwk.
Enjoy and happy reading !!!
30-12-2020
***
Meninggalkan sandaran kursi yang ia tempati, wajah serius yang ditampilkan menambah ketegangan. Tubuh tegapnya menunjukkan otoritas, sorot tegas yang mendominasi keadaan mengakuisisi kedamaian lawan.
"Kau tahu bahwa aku sudah menikah." Tidak ada penekanan yang diberikan, namun intonasi tenangnya justru menggugurkan kepercayaan diri seorang Choi Sooyoung. Sekali ucap tanpa terbata yang berhasil melululantahkan dunia indah yang perempuan itu bangun dalam fantasinya. Tentu saja bersama Kyuhyun, pria yang ia cintai selama ini.
"Museun soriya?*" Memaksa tersenyum sebagai upaya untuk terlihat baik-baik saja. Wanita itu mencoba berkelit. "Kita baru akan bertunangan bulan depan, lalu siapa yang kau—"
"Kim So Eun." Sambar Kyuhyun tak mengindahkan kebohongan yang hendak perempuan itu bangun. Muak lebih tepatnya. "Dia istriku dan Cho Jae Hyun adalah putraku. Lalu kau... kisah kita adalah masa lalu. Kau tahu semua itu, kebenarannya. Kenapa kau membiarkan kesalahan ini berlanjut?"
Dilempar pertanyaan menuntut kejujuran dari Kyuhyun sontak membuat Sooyoung kelabakan. Kedua tangannya bertaut di atas meja, keringat dingin merembes dari pori-pori kulit melembabkan telapak tangannya akibat gugup yang mendera.
"Ingatanmu?!" Meski ragu, Sooyoung mencoba mengulik hal yang tidak diketahui. Hal apa yang membuat ingatan Kyuhyun mencuat? Apa yang ia lewatkan?
"Belum sepenuhnya kembali. Tapi perasaanku menunjukkan hal yang berusaha ditutupi banyak orang." Jelas Kyuhyun datar, menekan kalimat terakhir. Secara tidak langsung menghimbau Sooyoung untuk menyerah melanjutkan impian abunya bersama Kyuhyun.
"Bisa saja yang kau percayai sekarang adalah kebohongannya." Perempuan itu berusaha menyangkal. Meraih tangan Kyuhyun untuk digenggam, mencoba meyakinkan dengan wajah memelasnya. Mengharapkan simpati Kyuhyun dengan memanfaatkan peluang kecil dari ingatan yang masih belum kembali.
"Kebenarannya adalah kita saling mencintai. Beberapa orang menciptakan kebohongan karena tidak menyukai hubungan kita." Jelasnya menggebu, disuguhi raut prihatin Kyuhyun. Pria itu menatapnya dengan sorot kasihan dan dahi berkerut tak habis pikir.
Menatap tautan tangan mereka seraya menghela nafas, Kyuhyun menarik lengannya hingga tautan itu terlepas. "Cukup! Sejak awal hubungan ini salah, jadi mari kita akhiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me ✔
FanfictionJalan panjang penuh luka yang meremukkan tiap jengkal hati manusia. Seolah pecahan kaca teremat di tangan telanjangnya, meninggalkan bekas dalam yang tak lenyap oleh waktu. Berpegang pada rasa yang mereka tumbuhkan bersama sebagai bekal mengarungi l...