PART INI HASIL REVISI DENGAN PEROMBAKAN TOTAL.
Langsung aja yak!!! Oh iya, hampir lupa. Bagi yang lupa sama alurnya, silahkan kunjungi part sebelumnya yak.
***
"Aku tidak peduli dengan hubunganmu dan Kyuhyun. Katakan saja di mana So Eun sekarang!" Pinta Hyukjae, penuh penekanan. Memaksa.
"Jika kau beruntung, kau bisa menemukannya di rumah sakit ini." Kata Sooyoung, malas-malasan. Muak karena pemilik nama itu.
Cepat tanggap, Hyukjae berlalu keluar dari ruangan tersebut. Di depan pintu, kepalanya menoleh ke sisi kanan-kiri, mencoba menemukan siluet Kim So Eun di sekitar. Nihil.
Kakinya terpacu menyusuri bangsal, membuat keributan di sepanjang jalan yang penuh pasien. Keluhan beberapa orang karena tindakannya pun tak dihiraukan. Seolah tuli karena daun telinganya hanya mendengungkan nama Kim So Eun.
Kursi tunggu di depan apotek hingga kakinya mencapai kantin rumah sakit, nihil. Hyukjae memegang lututnya yang berdenyut akibat terlalu lama berlari. Nafasnya tersengal, tapi kepalanya tak berhenti berputar. Menaruh harap pada ketidaksengajaan takdir yang sudi memberinya kesempatan untuk bertemu dengan wanita yang masih kokoh bertengger di hatinya.
Disela kesibukannya tour rumah sakit, langkahnya tertahan saat getaran dari ponsel di saku mantel menginterupsi. Donghae menghubunginya. Tidak ada alasan untuknya menolak, Hyukjae menggeser layar menerima telepon Donghae.
"Wae?" Tanyanya to the point dengan nafas terputus-putus.
"Apa yang kau lakukan? Cepat kemari!" Seru sepupunya di seberang sana.
"Aku tidak akan kembali sebelum menemukan So Eun." Tekadnya menggebu.
"Ck! Kau payah mencari orang. Dia di sini." Tepat di akhir kalimat, Hyukjae menghentikan langkah terburunya. "Jangan hanya diam di sana seperti orang bodoh. Kau akan kehilangan kesempatanmu ji—" Hyukjae memutus panggilan sepihak. Memutar arah tujuan kembali ke bangsal VVIP tempat kamar inap Kyuhyun.
Jantungnya bertalu bukan karena berlarian di sepanjang bangsal seperti orang kalap. Lebih ke mempersiapkan diri untuk bertatap muka kembali dengan sosok itu. Satu-satunya yang ia rindukan selain ibunya. Tak mampu ditahan, sudut bibirnya mengukir senyum lepas di wajah pasi yang berpeluh.
Sampai di depan kamar rawat Kyuhyun, Hyukjae menahan diri di luar. Mengatur nafas, mencoba menyamarkan gugup yang mendera. Kedua tangannya membuat gerakan buka tutup kepalan seraya membuang nafas lewat mulut. Dua tiga kali sampai dirinya merasa siap dan tidak kaku begitu membuka pintu. Uluran tangannya mengambil alih pegangan pintu, sampai penghalang dari bahan kayu itu terbuka lebih dulu dari dalam.
Wajah datar Donghae menjadi pemandangan tak menyenangkan yang membuat Hyukjae mendelik. "Ya! Kau—"
"Semua orang tahu kau mematung di luar pintu." Sela Donghae, datar. Merutuki kekonyolan Hyukjae yang membuatnya malu.
"Masuklah. Aku tidak betah berada di atmosfir mencekam ini sendirian." Sambungnya, menyingkir dari pintu memberi jalan sepupunya untuk bergabung ke dalam ruangan panas tersebut.
Bahkan hujan masih mengguyur di luar sana, namun dinginnya enggan merembes masuk ke kamar Kyuhyun.
Dua wanita itu mengisi kedua sisi brankar , bersitatap dalam diam. Hyukjae bisa menangkap wajah pongah Sooyoung tapi tidak dengan So Eun. Tubuhnya membelakangi pintu. Persetan pula dengan wanita itu, tujuannya kemari hanya pemilik marga Kim di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me ✔
FanfictionJalan panjang penuh luka yang meremukkan tiap jengkal hati manusia. Seolah pecahan kaca teremat di tangan telanjangnya, meninggalkan bekas dalam yang tak lenyap oleh waktu. Berpegang pada rasa yang mereka tumbuhkan bersama sebagai bekal mengarungi l...