HAII CHINGU-DEUL DAN PARA READER-NIM. Aku kembali dengan hasil revisi part 8. Part ini subhanallah isinya beda banget sama part 8 yang sebelumnya. Jadi aku sarankan buat baca ulang. Masih rombak total.
H A P P Y R E A D I N G !!!
***
"Jadi aku harus memanggilmu apa? Kim So Eun? Atau... Cho So Eun?"
***
Gelagatnya sudah tertebak. Sepandai apa pun wanita ini berusaha menormalkan mimik wajahnya, jelaga hitam milik Kyuhyun lebih jeli. Sadar ada yang janggal, Kyuhyun meringsek maju. Mengintimidasi So Eun yang bersikeras bungkam.
"Tuan Cho, hentikan!" Kau membuatku takut. Lanjutnya dalam hati. Memberanikan diri menyentuh dada Kyuhyun yang agak hangat sebab pria itu tidak berniat menghentikan langkahnya. Sorot mata So Eun meminta belas kasihan Kyuhyun.
Tidak, belum saatnya untuk kau tahu.
"Tidak, sebelum aku mendapat jawaban." Tuntut Kyuhyun, bersikeras. Tidak ingin menghadapi fase frustasi karena penasaran.
Kalimat Lee Hyukjae sialannya menancap sempurna di kepala, mencemari otak jernihnya dengan hal menyebalkan yang membuat Kyuhyun mengerang kesakitan di setiap kesempatan.
"Aku Kim So Eun, tentu saja." So Eun menyambar. Kehabisan ide untuk merangkai kebohongan lain saat tatapan Kyuhyun seolah menelanjanginya. Ide itu ada, hanya saja butuh waktu lama untuknya memilih kata agar Kyuhyun tidak menaruh curiga.
"Kau yakin dengan jawabanmu?" Sekali lagi Kyuhyun menyerangnya. Watak pria itu yang tidak akan berhenti sebelum terpuaskan. Secepat itu So Eun mengangguk yakin. Yakin untuk berbohong lagi demi kebaikan bersama.
"Aku harus segera pulang karena Jae Hyun sendirian. Beristirahtlah, Tuan Cho. Semoga Anda lekas sembuh." Pada akhirnya melarikan diri tetap menjadi pilihan terbaik. Toh, Kyuhyun juga tidak berusaha mencekalnya. Pria itu diam dengan sorot mata tak lepas dari siluet So Eun yang menghindari kotak mata.
Tepat sebelum tangannya menyentuh pegangan pintu, Kyuhyun menginterupsi. "Aku tahu ada yang kau sembunyikan." Apa yang dirasakan So Eun lebih dari sekedar terkejut dan panik. Rasanya seperti sebuah balon tipis dipompa hingga nyaris meledak di dalam dadanya.
Kyuhyun kembali memuntahkan kata-katanya. "Kau ingin diam? Silahkan. Aku tidak akan melarangmu. Dan ingat bahwa kau tidak bisa menghalangiku untuk mencari tahu kebenarannya."
Nafasnya memburu. Kedua lengannya tidak terkendali hingga gemetar hebat saat berusaha membuka pintu. Lelehan keringat dingin mengucur di pelipis meski pendingin ruangan melakukan tugasnya dengan baik. Tekad Kyuhyun yang berkobar membuat tubuhnya limbung begitu berhasil menutup pintu dengan tenang. Hyun Woo sigap meraih tubuh So Eun sebelum luruh ke lantai rumah sakit. Gurat kecemasan hadir dengan mudahnya di wajah tua Hana mendapati keadaan tak baik sang menantu. Sementara Sooyoung melenggang masuk dan menutup pintu agak kasar dan terburu-buru, tentu saja agar Kyuhyun tidak mencuri dengar keributan yang terjadi karena drama memuakkan yang dilakoni So Eun saat ini.
"Nuna, gwenchana?" Hyun Woo mencuri start untuk bertanya. Meraba denyut nadi di pergelangan So Eun untuk mengetahui kondisi terjauh wanita itu. Dan hasilnya tidak terlalu baik.
"Nuna, tarik nafas sedalam yang kau bisa lalu lepaskan perlahan." Hyun Woo memberi arahan. Menepuk wajah So Eun sekilas untuk mencuri atensi wanita itu.
Perlahan, So Eun mengikuti saran Hyun Woo. Menyentuh empat kali tarikan nafas, kegusaran dalam dirinya berangsur lenyap. Kondisi tremor yang menjangkitnya juga perlahan berhenti. Hyun Woo kembali meraba pergelangan tangan So Eun, memastikan perubahan denyut nadi ke arah yang lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me ✔
FanfictionJalan panjang penuh luka yang meremukkan tiap jengkal hati manusia. Seolah pecahan kaca teremat di tangan telanjangnya, meninggalkan bekas dalam yang tak lenyap oleh waktu. Berpegang pada rasa yang mereka tumbuhkan bersama sebagai bekal mengarungi l...