PART INI PUNYA BANYAK DRAMA DENGAN PUBLISH-UNPUB BERULANG KALI. TAPI KALI INI UDAH FIKS. DENGAN TAMBAHAN POIN PENTING YANG MENGARAH PADA PUNCAKNYA. Di part ini kuharap kalian yang greget sama kesengsaraan So Eun, akhirnya bisa agak lega lah ya. Aku kasih jalan menuju kebenaran.
HAPPY READING!
***
Tubuhnya melemah, seperti ada lubang kecil di bawah kaki yang menyerap seluruh energi. Sekedar untuk terhuyung pun wanita itu tak punya cukup kekuatan. Pupilnya yang melebar menatap setiap jengkal wajah Kyuhyun yang terpahat sempurna meski dalam mode tak bersahabat.
"Aku—"
"Sulit untuk berkata jujur?" Kyuhyun sengaja memotongnya. Cukup tahu jawaban yang ia dengar tidak akan membantu mengisi puzzle yang hilang.
"Baiklah. Kau tidak perlu susah payah memikirkan kalimat untuk berbohong padaku. Cepat atau lambat, aku akan membongkar rahasia itu." Pungkasnya, melepas cengkeraman pada pergelangan tangan So Eun. Melirik ponsel yan bergetar di genggaman, nama Hyun Woo tertera di sana.
"Pelayan yang akrab dengan dokter pribadi majikannya. Kau pikir itu wajar?" Sindir Kyuhyun, membuang ponsel So Eun ke atas pantri. Muak melihat wanita itu hanya bisa bergetar ketakutan setiap dirinya menuntut sebuah kejujuran.
"Setidaknya berbaik hatilah untuk memberi petunjuk pada pria yang putus asa ini." Suaranya mengintimidasi. Permintaan dengan nada menuntut itu berhasil memecah akal sehat So Eun.
"Ingin tetap diam rupanya. Baiklah. Kau bisa menggunakan hakmu untuk tutup mulut." Kaki panjangnya sudah berniat meninggalkan area dapur sebelum denyutan itu menahan langkahnya. Kyuhyun terhuyung hingga tubuh bagian kanannya membentur pinggiran pantri. So Eun panik.
"Aku akan mengobati lukamu." Mengabaikan tatapan kurang bersahabat dari Kyuhyun, wanita itu nekad menyampirkan lengan kiri Kyuhyun ke atas pundaknya. Membantunya berjalan hingga ruang tengah.
Pria keras kepala dengan tempramen uncontrol semacam Cho Kyuhyun tentu saja menolak. Pria itu menepis lengan So Eun. "Tidak perlu. Aku bisa mengobatinya sendiri." Ketusnya, berusaha mengumpulkan sisa tenaga yang tercecer. Mencoba mendapatkan fokusnya kembali untuk mengatur keseimbangan tubuh.
Gagal. Saat dirasa mampu dan mencoba mengambil langkah, pening itu kembali menyerang. Kali ini Kyuhyun terjerembab ke depan, menjadikan lutut sebagai penopang bobot tubuhnya. Benturan tempurung lutut dengan lantai yang keras membuat mulut pedasnya merintih. So Eun bergerak cepat menyambar tubuh berat Kyuhyun untuk ia seret paksa ke sofa di ruang tengah.
Wanita itu hanya diam setelah berhasil menempatkan Kyuhyun di sofa panjang. Mendorong tubuh jangkungnya untuk berbaring nyaman, kemudian melesat ke dapur untuk mengambil kotak obat. Tidak ada lagi perlawanan begitu tubuh beratnya menghantam nyaman sofa. Kyuhyun menyerah. Pria itu memilih mengesampingkan harga dirinya sejenak.
Tak berselang lama, telinganya mendengar derap langkah terburu-buru So Eun. Kyuhyun tidak peduli. Pria itu hanya fokus untuk menghilangkan pening yang menjerat kepala. Kini ia mendengar keributan lain yang wanita itu ciptakan, tepat di sampingnya.
"Ini akan sedikit perih." Kyuhyun mendengar jelas. Suara lirih So Eun memberi tahu. Pria itu tetap memejamkan mata tanpa melakukan apapun, tanda bahwa dirinya tak lagi berontak seperti tadi.
Dalam waktu sepuluh menit, pelipis Kyuhyun berhasil berhiaskan kain kasa dan perban. Hanya goresan kecil yang tidak perlu dijahit. Akhirnya So Eun menuruti setiap langkah yang Hyun Woo jelaskan lewat telepon singkat yang ia lakukan setelah membawa Kyuhyun ke ruang tengah tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me ✔
Fiksi PenggemarJalan panjang penuh luka yang meremukkan tiap jengkal hati manusia. Seolah pecahan kaca teremat di tangan telanjangnya, meninggalkan bekas dalam yang tak lenyap oleh waktu. Berpegang pada rasa yang mereka tumbuhkan bersama sebagai bekal mengarungi l...