H A P P Y R E A D I N G!!!
****"Gila. Ini benar-benar gila." Jung Soo gusar dalam duduknya. Mengetahui fakta mencengangkan yang menjawab seluruh pertanyaan dalam kepala, membiarkan ruangan itu kembali lenggang.
"Cho Kyuhyun memang pria gila." Timpal Hyukjae, sarat akan emosi yang terpendam. Menyambut baik rasa menyesal telah melepas So Eun untuk Kyuhyun. Keyakinan bahwa pria itu mampu membuat tambatan hatinya bahagia kini tinggal angan. Justru Cho Kyuhyun mendedikasikan diri sebagai alasan kantung air mata Kim So Eun mengering kapan saja.
"Kita tidak bisa menyalahkan Kyuhyun sepenuhnya." Jung Soo menengahi. Mematahkan ambisi Hyukjae untuk melempar kesalahan sepenuhnya pada Kyuhyun. Pria itu juga frustasi mencari kebenaran. Terlihat dari sorot matanya yang penuh tanda tanya selama Jung Soo mengamati.
Hyukjae mendengus, kurang sependapat dengan Jung Soo. Namanya juga pria patah hati, melakukan apapun untuk mencari kesalahan rival.
"Kita harus membantu mereka." Saran Jung Soo disambut segan oleh Hyukjae.
"Hyung, tenang saja. Kami sudah membuat rencana untuk menjauhkan Sooyoung dari Kyuhyun." Hyukjae memberi tahu, nadanya tak bersemangat. Hal itu dimaklumi Jung Soo. "Wanita itu menunjukkan ketertarikannya pada Donghae. Dari sini saja kau bisa menebak alurnya." Jelasnya.
Jung Soo mengangguk paham. "Kapan realisasinya?"
"Beberapa hari yang lalu kami sudah mulai melancarkan permulaan. Donghae berpura-pura menjadi adik yang menyiapkan pernikahan kakaknya, meminta Sooyoung datang langsung ke Mokpo." Jawab Hyukjae, memutar gelas berisi anggur merah dalam tempo lambat. Enggan meminumnya, hanya ingin bermain-main. Mencari pelampiasan untuk mengaburkan rasa cemburu.
"Aku akan membantu semampuku. So Eun dan putranya akan mendapatkan haknya kembali."
"Baguslah." Respon Hyukjae sekenanya. Meletakkan gelas berisi wine ke meja. Kehilangan selera. Wajahnya berubah muram.
"Lebih baik kita kembali sekarang. Aku meninggalkan So Eun terlalu lama." Pria itu tak ingin mengulur waktu lebih lama lagi, tubuhnya bergegas beranjak.
"Hyukjae!" Seruan Jung Soo menghentikan tangannya yang nyaris memutar handle pintu. Urung memutar badan, Hyukjae sudah menduga hal ini. Jung Soo akan mulai berceramah.
"Jangan halangi mereka untuk kembali bersatu. Bahagia gadis itu tidak lagi bersamamu." Akal sehatnya masih berfungsi, mencerna kalimat Jung Soo dengan sangat baik sampai nyerinya menyerempet ulu hati.
Melanjutkan niatnya yang tertunda, Hyukjae buru-buru lenyap di balik pintu. Kehilangan minat untuk bergabung dengan keramaian, pria itu menyempatkan diri bersandar pada dinding. Menolak sorot penerangan di lorong tersebut dengan menutup kelopak mata, Hyukjae merenung. Berupaya membulatkan kembali tekadnya, mengenyahkan bisikan negatif yang berkecamuk di kepala.
Merasa butuh motivasi untuk pegangan, Lee Hyukjae merogoh benda pintar yang bersembunyi di saku jasnya. Menggeser layar untuk membuka kunci hingga potret cantik seorang gadis yang tersenyum lepas memenuhi manik matanya. "Harus, kah?" Lirihnya, bertanya pada hati kecil.
Meninggalkan kegundahan yang tiba-tiba menyerang, Hyukjae mengomando sepasang kakinya untuk kembali ke keramaian pesta. Matanya kehilangan siluet So Eun di tempat semula, membuat alisnya menukik heran. Kepalanya menoleh ke sisi lain dan menemukan Sooyoung bersama Donghae tengah asik berbincang.
Sedang beraksi rupanya.
Melanjutkan pencarian, pria itu menyusuri setiap meja. Menghabiskan waktu lima menitnya untuk berkeliling tanpa hasil, Hyukjae menghubungi ponsel So Eun. Selang detik ponsel itu menempel di telinga, kedatangan Cho Kyuhyun dari arah pintu masuk membuatnya ingat satu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me ✔
FanfictionJalan panjang penuh luka yang meremukkan tiap jengkal hati manusia. Seolah pecahan kaca teremat di tangan telanjangnya, meninggalkan bekas dalam yang tak lenyap oleh waktu. Berpegang pada rasa yang mereka tumbuhkan bersama sebagai bekal mengarungi l...