Part 2 : HER

2.3K 209 19
                                    

Aku kembali dengan versi revisi dari part 2. Ternyata perombakan hampir terjadi secara keseluruhan gengs. Jadi mohon maklumi otak ku ini yang ngegas ngehalunya. Juga maafkan jika ada salah ketik ya nantinya.

HAPPY READING

***


Perlahan kedua mata yang satu jam tertutup itu mengerjap mengimbangi cahaya yang menerpa retina. Berusaha mendapatkan kembali fokusnya dan menemukan sosok cantik tengah tertidur di pinggiran ranjang. So Eun menelungkup kan wajah di atas tumpuan lengan dengan posisi bersimpuh di lantai kamar Kyuhyun.

Setelah sampai di kamar dengan menangis, So Eun merasakan kekosongan dalam genggaman. Benar saja, kalung beserta bandul cincin yang ia genggam tadi menghilang. Sebab itu ia putuskan untuk kembali ke kolam renang dan mendapati Kyuhyun yang sudah tak sadarkan diri. Terlalu panik, wanita itu melupakan tujuan awalnya kembali ke sana dan bergegas memanggil bibi Jung untuk membantunya membawa Kyuhyun ke kamar.

Pemilik netra cokelat terang itu kerap kali merasakan nyeri di dada mendapati Kyuhyun yang merintih kesakitan hingga tak sadarkan diri karena terlalu keras berusaha mengingat. Karena hal itu pula, pemilik nama lengkap Kim So Eun itu berusaha menyembunyikan semua hal yang dirasa mampu memicu rasa keingintahuan Kyuhyun.

Kejadian malam ini adalah salahnya. Jika saja ia berpegang teguh pada pendiriannya dan mengesampingkan ego, mungkin Kyuhyun tidak akan curiga dan membebani kepalanya dengan materi berat hingga tak sadarkan diri. So Eun khawatir jika pria itu terlalu memaksa justru akan membuatnya semakin sulit untuk sembuh dan mengakibatkan amnesia permanen. Setidaknya itu yang dapat So Eun ingat dari penjelasan dokter saat Kyuhyun divonis menderita amnesia.

Kyuhyun yang baru saja membuka mata heran mendapati So Eun yang tertidur di lantai dengan posisi kepala tertelungkup. Hey! Udara semakin dingin saat malam dan wanita ini begitu mudahnya tidur di lantai tanpa satu pun baju hangat. Berlebihan menurut Kyuhyun untuk ukuran seorang pelayan yang mencemaskan majikannya.

Kyuhyun berusaha bangkit dari posisi terlentang, berniat membangunkan So Eun dan menyuruhnya kembali ke kamarnya sendiri. Bukan maksud mengusir, hanya saja Kyuhyun merasa tak kuat hati melihat seorang wanita seperti ini di depannya. Apa lagi mengingat perasaannya yang selalu berlebihan jika itu menyangkut So Eun.

"So Eun-ssi, ireona!" Bisiknya dengan suara serak. Mengguncang pelan tubuh So Eun dan berhasil. Kepala yang mulanya terkulai itu terangkat dengan mata yang mengerjap-ngerjap memfokuskan pandangannya.

"Anda sudah sadar?" So Eun buru-buru berdiri dan merapikan sedikit penampilannya. "Maaf karena telah lancang tidur di kamar Anda. Sekali lagi saya mohon maaf." Sesalnya dengan kepala tertunduk. Lelah menangis membuatnya terlelap tanpa sadar di sana.

"Gwenchana." Jawab Kyuhyun singkat. Mengalihkan fokusnya pada benda yang tergenggam erat di kepalan tangan kiri.

Benda ini? Benak Kyuhyun bicara dengan ekor mata melirik keberadaan So Eun di sisi kananya. Aku akan menyimpannya dan menanyakan hal ini pada eomma.

Mendapati diamnya Kyuhyun, membuat So Eun ingat pesan Hana tadi. "Tuan Cho, Nyonya Hana berpesan agar Anda segera makan dan minun obat dari dokter Kim. Saya akan menghangatkan makanan dulu. Atau Anda ingin memakan makanan yang lain? Akan saya buatkan." Suara lembutnya memecah keheningan, menarik Kyuhyun dari pikirannya sendiri. Memaksa pria itu untuk menatap ke arahnya.

"Tidak perlu. Hangatkan saja yang sudah ada." So Eun mengangguk paham.

"Kalau begitu saya permisi." Tubuh mungil itu lenyap di balik pintu, meninggalkan Kyuhyun dengan debaran jantung di atas normal karena satu senyuman lembut di wajah So Eun tertangkap mata. Mendaratkan telapak tangan di depan dada sebelah kiri atas, di depan jantung yang bertalu.

Don't Forget Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang