PART INI DIROMBAK HABIS-HABISAN. Ini adalah part terbaru setelah revisi ya. Part sebelumnya juga mengalami perombakkan total. Jadi silahkan bagi kalian reader baru atau lama untuk membaca sekilas dan menemukan poin pentingnya biar ceritanya nyambung. Tapi aku juga nggak maksa kalian buat baca ulang. Terserah pribadi masing-masing aja.
.
.
HAPPY READING
Di pagi buta, Sooyoung bertandang ke kediaman Cho untuk menjenguk Kyuhyun. Seolah lupa jam sopan berkunjung ke rumah orang, wanita itu tetap angkuh melenggang masuk setelah salah seorang maid membuka pintu untuknya. Bersikap bodo amat manakala telinga bertindiknya mendengar umpatan lirih dari maid yang belum sadar sepenuhnya itu. Bisa bayangkan pukul enam pagi seseorang menekan bel pintu dengan brutal.
Tindak tanduknya tidak seanggun penampilannya. Batin maid muda itu sebelum berlalu pergi, melapor pada bibi Jung.
Dengan lancang, Sooyoung membuka pintu kamar tamu di mana Kyuhyun ditempatkan semalam. Benar saja, kekasihnya itu masih terbaring dengan mata terpejam di atas ranjang. Menutup pintu perlahan, kakinya melangkah mendekati ranjang. Melirik nampan berisi gelas dan obat di atasnya yang sudah tandas menandakan jika Kyuhyun sempat siuman dan meminum obatnya.
Melepas mantel panjang yang dikenakan untuk diletakkan di sofa panjang dekat jendela, Sooyoung duduk di tepi ranjang. Mengamati wajah damainya, tangan itu terulur merapikan rambut Kyuhyun. Tersenyum kecil begitu ingatan masa lalu mendesak masuk ke kepala.
Waktu itu libur musim panas, dirinya dan Kyuhyun menghabiskan waktu seharian untuk piknik kecil di taman. Menggelar kain kotak-kotak berwarna putih-hijau dengan keranjang berisi bekal yang Sooyoung siapkan sendiri, keduanya menikmati pemandangan danau yang tenang awalnya hingga Kyuhyun beringsut tidur terlentang dengan paha Sooyoung sebagai bantal. Sementara Sooyoung sibuk mengamati wajah tenang kekasih. Manik matanya menelisik pahatan Tuhan di bawah sana.
"Kenapa kau manja sekali hari ini?" Celetuk Sooyoung, menggerakkan kepalanya untuk menghalau sinar mentari yang menyorot wajah Kyuhyun.
"Di hari libur, tidak ada Cho Kyuhyun yang dingin. Aku ingin menjadi diriku sendiri saat bersamamu." Papar Kyuhyun dengan mata terpejam. Cho Kyuhyun dengan kalimat romantisnya adalah hal mematikan bagi setiap wanita. Sayang, tidak semua orang tahu sisi lain dari Cho Kyuhyun. Publik mengenal Kyuhyun sebagai calon CEO muda yang kaku.
Gemas, Sooyoung menoel hidung mancung Kyuhyun. "Kau menggemaskan."
"Of course. Karena itulah kau mencintaiku." Serunya begitu membuka mata. Kekehannya menguar sementara Sooyoung hanya menggeleng sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me ✔
FanfictionJalan panjang penuh luka yang meremukkan tiap jengkal hati manusia. Seolah pecahan kaca teremat di tangan telanjangnya, meninggalkan bekas dalam yang tak lenyap oleh waktu. Berpegang pada rasa yang mereka tumbuhkan bersama sebagai bekal mengarungi l...