HASIL REVISI DENGAN ROMBAK NYARIS KESELURUHAN. POIN PENTINGNYA ADALAH PERUBAHAN ALUR.
Seperti biasa. Aku akan berpesan pada kalian yang merasa lupa sama jalan ceritanya. Dipersilahkan membaca part sebelumnya terlebih dulu. Untuk menghindari kebingungan karena alur cerita misalnya.
Jikalau responnya baik, sesuai harapanku. Bakal cepet up kok. Gua hanya bermain feedback.
***
Seoul, ibukota Korea Selatan itu tidak pernah lengang dari yang namanya kendaraan roda empat. Mulai dari mobil sport hingga mobil keluarga, mulai dari Audy sampai Lamborghini bahkan merk lokal terlihat mondar mandir sejak pagi. Seakan kota yang terkenal dengan musik popnya itu menjadi kota yang selamanya hidup tak kenal lelah.
Jika dilihat dari atas, ribuan kendaraan keluaran perusahaan berlabel Audy tampak seperti barisan semut berwarna yang berjejer. Menilik lebih teliti lagi, sebuah mobil jenis Audy Q3 melaju dengan kecepatan lebih dari mobil lainnya. Tak peduli jalanan padat merayap, wanita di dalam mobil silver itu terus mengutarakan perintahnya untuk menambah kecepatan.
Kim So Eun. Wanita yang sejak tadi menuntut Kang gisa untuk terus menambah kecepatan mobil yang mereka tumpangi. Peluh bercucuran di dahi So Eun seolah pendingin mobil mengalami disfungsi. Pikirannya kacau jika mengingat alasan di balik semua ini.
'Direktur tidak sadarkan diri setelah rapat. Beliau sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit bersama relasi bisnisnya, Nyonya.'
Remasan tangannya yang bertaut di atas paha kian kuat sebagai bentuk pelampiasan dari rasa cemas yang tak kunjung reda. Terkutuklah! kenapa perjalanan ini terasa sangat lama dari biasanya? Meski jelas ia tahu penyebab suaminya jatuh pingsan, hatinya selalu saja merasakan khawatir yang berlebihan. Bukan kah itu wajar karena Kyuhyun suaminya?
Dalam perjalanan, benda pintar miliknya bergetar pertanda sebuah pesan berhasil masuk ke nomornya. Dari Hyun Woo. Mungkin juga saat ini dokter muda itu yang memeriksa keadaan Kyuhyun di sana. So Eun menggeser kunci layar, menekan ikon amplop untuk membuka pesan.
'Hyung ada di UGD. Tenanglah! Jangan panik! Dia hanya pingsan seperti biasanya, semua masih baik-baik saja. Jangan terlalu khawatir dan membahayakan dirimu sendiri, Nuna.'
Dokter itu kelewat hafal kebiasannya. Tapi siapa yang peduli? Bahkan yang diingatkan pun merasa tak acuh. Prioritasnya hanya segera melihat wajah Kyuhyun. Untungnya pesan tadi mampu mengurai sedikit rasa cemasnya.
Sedikit informasi mengenai Dokter Kim. Nama panjangnya adalah Kim Hyun Woo, dokter muda yang sudah lama menjadi dokter keluarga Cho. Usia muda tidak jadi alasan untuk ragu di bawah penanganannya. Hyun Woo berhasil menempuh gelarnya dari kampus kedokteran terbaik di Jerman.
Meski perangainya tak jauh beda dibanding Kyuhyun, namun profesi dokter itu membuat Kim Hyun Woo mengoleksi lebih banyak ekspresi yang manusiawi. Bisa bayangkan seorang dokter yang mengintimidasi pasiennya? Itu menyeramkan.
Tenang saja, Hyun Woo tahu cara tersenyum yang baik dan benar.
***
Di tempat lain dengan waktu yang sama, seorang pria masih dengan pakaian yang ia kenakan untuk rapat dua jam lalu itu nampak duduk di kursi tunggu UGD, tempat Kyuhyun diperiksa. Pikirannya yang selalu memikirkan keanehan ucapan Kyuhyun sebelum pingsan tadi, kini beralih memikirkan hal yang menyebabkan Kyuhyun jatuh pingsan. Benar kah karena pukulannya?
"Mustahil." Gumamnya, menyuarakan kesimpulan yang berdengung di kepala.
"Apa maksudmu?" Tanya Donghae. Meminta kejelasan dari kata ambigu yang tiba-tiba Hyukjae katakan di tengah keheningan yang menyelimuti keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me ✔
Fiksi PenggemarJalan panjang penuh luka yang meremukkan tiap jengkal hati manusia. Seolah pecahan kaca teremat di tangan telanjangnya, meninggalkan bekas dalam yang tak lenyap oleh waktu. Berpegang pada rasa yang mereka tumbuhkan bersama sebagai bekal mengarungi l...