Malam...
Ada yang masih terjaga?
Kkk~~~Sorry for typo
Adekk go to School
Udah cool belum?Selamat pagi, udara sangat sejuk, segar sekali saat ku hirup dalam-dalam. Ku tahan di rongga dada untuk sejenak sebelum ku hembuskan perlahan. Menenangkan, beginilah harusnya menikmati kesejukan pagi.
Menjadi orang yang pertama terbangun, tidak lantas membuat ku bersantai. Ku tengok di ruang tengah rumah ini masih gelap. Hanya ada lampu emas di sudut ruangan sebagai satu-satunya penerangan. Ibu pasti masih pulas di kamar dengan Ayah. Well, Ayah dan Ibu butuh istirahat lebih banyak.
Aku beringsut menuju kamar Kakak kedua ku. Entah mengapa aku sangat ingin menyusulnya tidur. Masih jam setengah lima, dan aku punya waktu tiga puluh menit untuk bersantai dengan Kakak Jimin sebelum Ibu terbangun. Ibuku selalu terbangun jam lima pagi.
Pintu kamarnya sama sekali tidak di kunci, aku senang sekali. Itu pertanda aku boleh kan masuk ke dalam. Kakak pasti juga masih pulas. Udara dingin di pagi hari semakin membuat tidur semakin nyenyak.
Sial, harusnya aku tetap di kamar ku saja kalau ini yang ku lihat di kamar Kakak. Harusnya aku kembali menghangatkan tubuh dengan selimut kesayangan ku yang tak setebal milik Kakak Jimin tapi sangat hangat dari pada terpaku di depan pintu seperti ini.
Ya, aku tidak jadi masuk ke dalam kamar Kakak. Bukan karena sesuatu yang menyeramkan. Tapi karena sesuatu yang mendadak terasa sangat menyakitkan.
Aku masih tidak mengerti mengapa aku bisa merasakan sakit. Padahal ketika dia membentakku itu sama sekali tidak sakit. Atau dia memaki ku dengan umpatan kasar saat kita hanya berdua, itu juga tidak sakit. Atau seperti kemarin sore ketika dia terang-terangan menuduhku sakit bohongan, sakit tapi tidak seperti saat ini.
Ku lihat dia ada di kamar adik kesayangannya. Meringkuk memberikan kehangatan pada sosok yang sangat ia jaga. Dalam satu ranjang dan bergelung di bawah selimut yang sama. Definisi hangat yang sesungguhnya aku dambakan.
Kakak, Adek juga mau tidur di peluk seperti itu…
Aku hanya bisa berdiri termangu. Untuk beberapa saat aku tak bisa bergerak apalagi putar arah lalu pergi. Di ambang pintu ini, ku raba letak jantung ku yang mendadak terasa nyeri. Ayolah Jungkook, kamu tidak sedang cemburu kan?
Kak Taehyung mungkin sangat merindukan Kak Jimin. Maka dari itu Kak Taehyung menyelinap masuk kedalam kamarnya lalu tidur berdua. Atau Kak Jimin yang mendadak menjadi manja dan meninginkan teman tidur dimalam gelapnya. Semua spekulasi ku menjadi nyata ketika ku lihat baskom dengan handuk kecil teronggok di nakas, samping ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenade ( vkook / Brothership )
FanfictionKau tau seberapa indah cahaya rembulan? saat ku dengar kembali suara lembut mu ditengah heningnya malam dengan guyuran sinar rembulan lalu kau senyum temaram Sehangat senja pertama kala musim semi masih diawal