Bab XV - Masih Adakah Hati Untukku?

7.8K 1.1K 457
                                    

Maafkan saya yg blm balesin komen kalian
Sungguh sy ingin tapi apalah daya
Hehe~~~

Warn : Jangan ngamukk!!! 😅

Sorry for typo

Hari ini Adekk bahagiaKenapa?Karena Adekk berhasil bikin emakk nangisYeaaayyyy!!!🐰🐰🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Adekk bahagia
Kenapa?
Karena Adekk berhasil bikin emakk nangis
Yeaaayyyy!!!
🐰🐰🐰







Saat angin lembut ini berhembus, membawa hawa sejuk yang membalut hati penuh luka. Merajut asa di tengah-tengah ketidak berdayaan. Lalu tak ada hasrat lain yang muncul kecuali melintasi alam. Menyeberang ke dunia lain yang mungkin tak akan ada kemunafikan disana.

Tidak ada yang namanya bernafas lega, walau sudah berhasil keluar dari ruangan yang penuh sesak dengan kekecewaan. Tidak ada sedetikpun ketenangan yang ku rasakan setelahnya, walau kini aku berdiam di sebuah ruang lain yang sunyi.

Hanya ada suara hati ku yang meraung menjerit. Meneriakkan rasa sakit yang tak akan pernah di dengar oleh orang lain. Kemudian aku semakin tenggelam dalam keputus asaan yang tak bertepi. Jiwa ku melemah dan angan ku membucah, hancur berkeping-keping.

“Kakak mohon berikan jantung mu pada Kakak,”

Ku raba letak jantung ku sendiri. Ada kehidupan disana, aku jelas sangat merasakannya. Jantung ku masih berdegub seperti biasa. Memberikan pertanda bahwa aku masihlah manusia yang hidup di dunia fana. Tapi mengapa aku rasanya sudah mati rasa? Menyadari ada orang lain yang lebih membutuhkan jantung ini dari pada diriku sendiri.

“Pada kenyataannya kakak lah yang paling diinginkan untuk tetap hidup oleh Ayah dan Ibu,”

Bagaimana tak ada airmata yang ku keluarkan setelah ledakan emosi yang dahsyat menyerang sisi waras yang susah payah ku pertahankan. Cubitan ku sendiri masih terasa sakit. Lalu mengapa aku sama sekali tidak ada hasrat untuk menolak permintaan Kak Jimin.

Apa yang salah dengan diriku?

Ku coba untuk mengingat-ingat hal indah yang pernah ku lalui sepanjang usia ku sampai dengan detik ini. Kosong dan nihil, apakah aku tidak punya satupun memori indah sebelumnya. Aku tidak ingin merasa hampa. Aku butuh mencari alasan untuk tetap bertahan namun tak ada satupun yang berhasil ku temukan.

Mengapa hanya tersisa kehampaan?

Seolah aku tak punya lagi pegangan. Aku tak ada lagi harapan. Semua seolah sirna seketika. Seiring dengan langkahku meninggalkan ruang rawat Kak Jimin beberapa saat yang lalu. Membawa serta lubang di hati ku yang menganga lebar mengeluarkan ribuan tetes darah tak kasat mata.

Serenade ( vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang