Bab XVIII - Cahaya Harapan

8.6K 1K 161
                                    

Tolong baca sampai bawah ya
Ada beberapa hal yg sy sampaikan

Sorry for typo

Udah cantik gini jugaLirik dikit kek!!😣🐰😣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah cantik gini juga
Lirik dikit kek!!
😣🐰😣











Angin akan selalu menjadi hawa sejuk menyegarkan dimanapun dia berhembus. Angin akan menjadi bagian dari kehidupan yang tidak akan pernah bisa terlupakan. Angin yang akan selalu berkabar, tentang perputaran dunia dengan segala macam takdir kehidupan yang menyertainya.

Seperti angin kala senja hari itu, ketika seruas hati hampir saja mati. Ketika lilin kehidupan hampir saja meredupkan cahayanya. Ketika tak ada lagi alasan mengapa harus hidup di dunia. Lalu angin kembali datang memberikan aroma segar.

“Ibu,”

Jimin mematung kaku di depan pintu. Untuk yang pertama kalinya setelah beberapa hari mengurung diri di dalam rumah sendirian. Ia memutuskan keluar dan berniat mencari sang Kakak sulung yang tak tahu dimana rimbanya.

Pucuk dicinta ulam tiba. Walaupun bukan Taehyung yang muncul di depan matanya, setidaknya Ibu juga keluarga yang amat ia rindukan.

Ia menghambur ke pelukan Jeon Seorim dan menangis tersedu-sedu. Memeluk erat seolah tak ingin melepas lagi. Cukup sudah ia tersiksa sepi sendiri. Hingga hatinya kini terasa hampir mati. Jimin tidak ingin terbalut sepi.

“Maafkan Jimin Bu, maafkan Jimin, kesalahan ini mungkin tak akan pernah terhapuskan tapi Jimin mohon maafkan Jimin Bu, tidak pernah terbayang akan seperti ini jadinya, Kookie adik ku Bu!! Maafkan Jimin Bu,”

Jerit kepedihan itu tertuang dalam hangatnya pelukan. Derai airmata tak surut menghantarkan gumpalan penyesalan yang tak membuncah. Menyumbat jalan nafas dan mencekik seolah hendak mencabut nyawa. Tak ada rasa yang paling menyakitkan selain penyesalan yang tak pernah mendapatkan maaf.

Jeon Seorim, tidak pernah ingin memiliki keluarga yang akan menjadi seberantakan ini. Dia hanyalah wanita biasa yang mengharapkan bahagia dimasa tuanya. Tidak pernah sedikitpun terbesit untuk menyia-nyiakan salah satu anak-anak yang selama ini ia rawat dengan kedua tangan. Tidak ingin menjadi sosok ibu gagal yang membuat anaknya kehilangan kebahagiaan.

Jeon Seorim kembali karena cinta ibu kepada anaknya yang tak akan pernah bisa hilang apapun yang terjadi.

“Maafkan Ibu Nak, orang tua gagal ini yang membuat keluarga kita berantakan, membuat Kakak Taehyung, Jimin dan Adek Kookie terpisah begini, maafkan Ibu nak,”

Pelukan erat itu semakin menghangat, saat kedua hati mereka mulai mendekat perlahan. Pelukan keduanya mengundang rasa yang hilang kembali datang. Menyelubungi sisa hati yang masih bisa terselamatkan.

Serenade ( vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang