***"Yena Jujur sama gue please..." Daritadi minju udah melas-melas ke yena.Sementara Yena malah terisak merasa bersalah sama smeuanya.
Terutama ke papa daniel sama mama yerin.Pasti mereka bakal malu banget pas tau dapet cucu dari hasil Zina.
"Yena...Gue...Mohon..." Minju ikutan nangis soalnya.Dia juga salah kenapa nggak dari awal nyuruh yena buat mutusin jihoon.
"Juu...Gue harus gimana??" Yena Sekarang meringkuk takut.Takut akan apa yang terjadi kedepannya.
"Lo Harus jujur dulu sama gue kejadiannya."
Yena mengangguk takut...
Kemudian menceritakan hal yang sebenarnya secara rinci dan jelas.Minju terdiam mencerna semuanya.Sebelum akhirnya buka suara.
"Lo bodoh!" Yena kembali terisak ia kembali mengingat masa-masa bodoh bercumbu dengan jihoon tanpa pengaman.
Minju meraih yena dan memeluk sahabatnya itu.Dia tau sekarang yena pasti butuh dukungan.Karena nggak semuanya ini salah yena.
Minju jadi semakin membenci Jihoon.Dia memang pria brengsek yang pernah Minju temui dan kenal selama ini.
"Udah yen lo jangan nangis lagi nanti si dedek ikut sedih..Sekarang lo tenang udah ada gue yang akan bantu lo sampai anak lo lahir.." Yena tersenyum sekilas kemudian kembali menangis di pelukan minju.
"Makasih Ju."
Tok...Tok...tok..
Ceklek!
"Loh Kak kenapa kalian berdua nangis sambil peluk-pelukan?" Tanya Mama Yerin yang ternyata udah pulang dan sekarang mau manggil yena buat makan malam.
"Eh tante.." Minju senyum kikuk.
"Abis nonton drama korea kita ni eheheh mama kapan balik?" Ucap yena berbohong.
"Daritadi sih sebenarnya..Oh iya mama udah bawain martabak tuh ayo makan bareng." Ajak Mama yerin semangat yang diikuti oleh kedua gadis muda itu.
"Lo Harus ngasi tau jihoon yen." Yena sukses membeku dibuatnya.Minju memang benar dia harus mengatakan yang sebenarnya dan membuat keputusan untuk semuanya.
Yena bergegas menuju kelas jihoon tepat pulang sekolah dan mengatakannya dirumah jihoon.
"Hoon." Panggil Yena saat melihat Jihoon yang kini asik dengan ponselnya sampai lupa kalau sekarang yena dan dia sedang ada dirumah jihoon.
"Oh Maaf,Tapi kamu mau ngomong apa?" Tanya Jihoon to the point.
Yena menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya...
"Kamu bakal jadi ayah..." Ucapnya pelan yang membuat Jihoon terdiam.Merespon semua yang yena katakan.
"Maksud kamu??"
"Aku hamil hoon dan ini anak kamu.."
Jihoon ketawa,,tapi ketawa yang keliatan mengejek dan menyalahkan itu semua.
"Gak Mungkin lah itu anak aku.." Ucapnya datar yang membuat yena menahan emosinya.
Plak!!
"Kamu emang brengsek hoon! ini anak kamu.. Karena kamu orang yang pertama dan selalu untuk aku!" Teriak yena yang membuat jihoon menutup telinganya.
"Udah?" Yena terduduk lemas..
"Kita itu masih muda..sorry yen."
"Jihoon Bangsat!"
"Makasih,Eh tapi ini uang buat gugurin kandungan kamu.kasian kamu masi muda.Masa depanmu gak boleh hancur." Ucapnya enteng kemudian kembali memainkan hp nya.
Yena membuang kartu yang tadi diberikan jihoon dan bangkit...
"Kamu memang cowok brengsek yang pernah aku temui!! DENGER YA MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA AKU BAKAL LENYAP DARI KEHIDUPAN KAMU DAN KAMU GAK BOLEH KETEMU AKU LAGI!!
....Satu lagi hoon,kisah aku sama kamu udah berakhir."
Yena pergi dengan perasaan emosi kemudian menyetop taksi yang lewat disana dan mengelus perutnya pelan.
Di lain sisi ada jihoon yang masih mematung mendengar ucapan yena.
"Kita Liat aja yen lo gak akan pernah bisa hidup tanpa gue dan gue yakin lo bakal gugurin itu sampah yang ada di perut lo!" Ucapnya kemudian tersenyum Licik.
T B C
WOY ANJIR JIHOON JAHAT YAAA
GIMANA NI GUYS??
UDAH DAPET APA BELOM FEELNYA?.
BTW ITU JUDULNYA DOANG YANG END ASLINYA MAH MASIH TBC WKWKWK PASTI ANDA TERTIPU BWHAHAHAHAHA
NEXT OR STOP??
BTW SORRY LAMA UPDATE EHEHEHE