***Sudah seminggu semenjak kejadian itu berlalu.Yena sekarang udah balik ke sekolah dan ngelupain semua masalahnya.
Terutama masalah jihoon.
Dia udah gak mau ngambil pusing lagi masalah jihoon yang udah dengan tega dorong dia sampe guling-guling dan masuk rumah sakit.
Selama dia dan bayinya masih selamat yena gak mau mempermasalahkannya.
Jihoon sendiri sekarang udah beda,dia udah gak ganggu hidup yena lagi.Walaupun sebenarnya yena sedih.
Perempuan mana yang gak sedih kalau ayah dari anaknya bahkan udah gak peduli sama dia.
Walaupun begitu,yena gak sepenuhnya nyalahin jihoon.Karena disini dia juga salah,seharusnya dia gak kemakan rayuan bangke jihoon.
Denger-denger juga jihoon sekarang udah balikan sama yeri.Yah syukurlah seenggaknya yena bisa bernafas lega.
"BEKKK!!!" Teriak minju sambil lari-lari gak jelas ngehampirin yena yang lagi makan keripik talas sambil ngadem dibawah pohon.
"Apaan sih? ibu congornya tolong dijaga kasian kuping saya sama calon anak sy kelak." Kata yena yang keganggu sama lengkingan keras minju.
Minju nyengir terus jalan mendekati yena dan duduk disebelah perempuan itu.
"Gimana?"
Yena bingung.
"Gimana apanya?"
"Gimana rencana lo kedepannya?"
Yena menggeleng lemah sebagai jawaban.
"Atau lo turutin aja apa kata woojin."
"NGGAK! YAKALI! gue gak sejahat itu buat jadiin dia tumbal." Cerocos yena dengan keadaan mulut masih sedikit penuh dengan keripik.
"Jihoon jahat banget ya."
"Udah lah bangke jangan dibahas! ini udah jadi dosa gue dia juga gak sepenuhnya salah."
Minju menatap tak percaya kearah sahabatnya itu.Bisa-bisanya dia memaafkan seorang park jihoon dengan mudahnya.
"Hati lo sekuat apa sih yen?"
"Gak ada hati yang kuat didunia ini ju,sekuat-kuatnya hati orang dia bakal tetep rapuh dengan sendirinya." Minju tersenyum kecut.
Kemudian ia menepuk pelan dan mengelus bahu sahabatnya itu.
"Tenang yen,masih ada gue sama woojin yang bakal bantu lo."
Yena tersenyum.
"Semoga gue masih bisa jaga nyawa anak gue sampe dia bisa melihat betapa kejamnya dunia ini."
"UHHHH BEBEEKKK GUEEE QUOTESSNYA NYOLONG DIMANA?"
🌈🌈🌈
Yena sekarang ijin sama mamanya kalau dia mau pergi jalan-jalan sebentar keliling komplek.
"Tumben kak? biasanya mager terus ogah-ogahan kok tumben rajin kamu?"
Yena malah natap malas kearah mamanya.Dia mager salah sekarang dia pengen jalan-jalan bentar juga salah.
"Perasaan yena salah mulu dah jadi anak."
"Yaudah jangan pulang terlalu sore."
Yena pamit,entah kenapa dia pengen jalan-jalan tapi gak mau jalan dan akhirnya bawa motor.
Pas dia udah lajuin motornya.Mama yerin teriak dari rumah.
"KAK KATANYA MAU JALAN-JALAN NGAPAIN BAWA MOTOR!?"
Suasana danau yang damai entah kenapa bikin perasaan yena jadi adem.Padahal tempet ini salah satu tempet laknat yang pernah jadi saksi bisu kisah cumbu antara dia sama jihoon.
Pas dia maju buat ngeliat pemandangan danau lebih dekat dia terkejut karena disana ada jihoon yang lagi duduk sambil nyender di pohon.
Deg!
Yena deg-degan,dia masih cinta sama cowok itu.Sebenci-bencinya yena sama jihoon masih lebih besar rasa cinta yena ke jihoon.
"Hoon?"
Jihoon yang sekarang tengah memejamkan mata itu perlahan membuka kelopak matanya dan beralih menatap yena.
"Gue halu lagi apa gimana?"
Yena yang bingung akhirnya melambaikan tangan tepat didepan wajah jihoon.
"Jihoon?"
"Yena??"
Yena ngangguk.
"L-o n-gapain disini?" Jihoon grogi.
"Jalan-jalan." Jawab yena singkat dan mengambil tempat di samping jihoon.Entah yena dapet kekuatan dari mana dia berani duduk disamping orang yang hampir membunuh anaknya.
Hening tak ada percakapan dari keduanya.sebelum akhirnya jihoon buka suara.
"Yen,maafin gue."
Yena mengangguk.
"Gue udah maafin lo."
"Gue gak ada niatan buat nyelakain lo yen serius."
ya tapi anak gue - yena
"Gue cuman mau nebus kesalahan gue karena udah ngerusak masa depan lo dan satu lagi....
...gue harap kita bisa jadi teman yang baik."
Just A Friend To You babe :)