Jangan pada ngebash chapter ini dulu wankawan wkwkwk.Siapa tau gak sesuai judul kan?
Yaudah cekidot tinggal baca oke.
Awas lu pada! dikit respon ngaret update.
***
"Yen,kita udah gak ada pilihan lagi." Daritadi minju gak berhenti-berhentinya mengoceh tentang keberangkatan yena yang akan tiba sebentar lagi.
Minju sendiri mengoceh bukan tanpa alasan.Minju ngoceh karena sekarang dia pusing sama permintaan yena.
Yena minta kalau harinya di perpanjang dan itu bikin minju sama woojin jadi mijit kening karena pusing mikirin rencana selanjutnya.
"Yen,Lo pilih mana? ubah rencana atau tetep dan besok lo harus bener-bener pergi." Kini giliran woojin bertindak.
Dia udah geram sama yena yang gak mau secepatnya menentukan pilihan.Bertahan dengan jujur pada semua atau Pergi sejauhnya menninggalkan kehidupannya disini.
Yena hanya bisa menunduk takut menatap kedua sahabatnya yang kini bisa dikategorikan binatang buas yang menanti mangsa.
"Gu-gue gak bisa."
"GAK BISA APA LAGI SIH YEN?? ASTAGA??!" Minju tanpa sadar membentak yena.
Yena yang emang lagi bener-bener sensitive gak bisa buat nahan air matanya yang sekarang udah turun.
"Ma-maaf yen,gue gak maksud." Minju merutuki dirinya yang begitu bodoh dan tidak bisa mengontrol emosinya.
Woojin menghela nafas lelah,Dia gak bisa liat yena dengan kondisi seperti ini? tapi dia juga udah gak ada pilihan lain selain membawa gadis itu pergi jauh.
"Kita bener-bener gak bisa nunggu lama lagi yen,Perut lo udah mau gede tau gak." Yena menunduk menatap perutnya yang sedikit berisi.
"Coba lo elus deh yen,Gue yakin lo bakal tau jawabannya."
Minju dan Woojin memilih keluar dari kamar yena meninggalkan gadis itu sendiri merenungkan pilihannya.
Bertahan atau menjauh.
Sebuah pilihan sulit yang tentunya akan merubah segalanya.Merubah masa depannya.
Merubah segalanya...
Bahkan mungkin merubah perasaan jihoon yang awalnya mencintainya akan beralih membencinya.
"Maaf kali ini gue harus jadi pengecut." Lirih Yena seraya mengelus perutnya yang kini mulai membuncit.
🌈🌈🌈
Jihoon datang ke kafe menemui yeri yang tengah menantinya disana.
Entahlah gadis itu tiba-tiba memintanya untuk datang kesana.Jihoon sebenarnya enggan menemui perempuan itu lagi tapi disatu sisi dia ingin sebuah penjelasan.
"Yeri!" Panggil jihoon yang sekarang sudah berada disana.
Yeri lantas menoleh,Gadis dengan rambut panjang itu tersenyum kemudian melambaikan tangan agar jihoon melihatnya.
Jihoon menghampiri meja yeri,Gadis itu tampak ceria yang bikin Jihoon aneh sendiri.
"Ada apa?" Tanya Jihoon to the point.
"Mesen minum dulu gih."
"Gue buru-buru cepet ada apa??"
Raut wajah yeri seketika berubah,Dia menjadi sedikit kesal karena sikap jihoon yang ketus.
"Kalau emang gak ada sesuatu yang penting gue pergi."
Baru aja jihoon mau bangkit tangan yeri udah narik tangan dia dan mendekat ke arah jihoon.
Yeri memeluk jihoon dari belakang.Tingkah yeri pun sukses membuat seisi kafe menatap penuh drama kearah mereka berdua.
Gak lama pintu kafe terbuka menampakkan yena yang sekarang terlihat acak-acakan dan berkeringat karena berlari.
Pandangannya menangkap sosok jihoon yang kini tengah di peluk mesra oleh yeri dari belakang.
"Jihoon." Gumam yena tanpa sadar.
Jihoon yang mendengarnya lantas terkejut dan mendapati yena yang kembali berlari.
Jihoon melepas dengan kasar tangan yeri kemudian berlari menyusul yena yang entah pergi kemana.
Saat ia berlari menuju jalan raya,Ia kembali terkejut karena mendapati jalanan yang kini penuh dengan ambulan dan mobil polisi.
Jihoon semakin khawatir dan cemas...
"Permisi,Boleh saya tau apa yang terjadi sekarang?" Jihoon bener-bener panik sekarang dia takut kalau kejadian didepan matanya ini berkaitan dengan yena.
"Tadi ada remaja perempuan ditabrak mobil."
Drrtt
Woojin
PUAS LO?!
PUAS UDAH BIKIN YENA MATI?!!***
Sidersnya sampe belasan ribu dong? Awokwowk
SLOW RESPON
NGARET UPDATE MAKASIH :v
salam sayang...
ciee yang baper aowkwok