***Jihoon sedaritadi memandang gerak-gerik yena yang mencurigakan dimatanya.Dia melihat yena akhir-akhir ini selalu lemas dan jarang mau memakan sesuatu yang sudah ia pesan.
Entahlah,Walaupun sekarang sudah ada yeri cinta pertamanya.Tapi tetep aja jihoon kaya gak tega liat yena makin hari makin lemes.
Dia berinisiatif buat ngomong baik-baik sama yena.
Dan Jihoon mau minta maaf.
Ya,Kalian pasti kaget bukan? jangan seneng dulu.Karena jihoon cuman mau minta maaf kalau urusan tanggung jawab dia rasa dia gak level buat punya anak di waktu muda begini.
"Yer aku permisi sebentar ya." Kata jihoon kemudian pamit menghampiri yena yang kini terduduk lemas sembari menatap bekal makannya yang masih utuh.
"Ekhem." Yena menoleh mendapati jihoon yang kini tersenyum menatapnya.
Yena bingung,Ada apa dengan jihoon? kenapa dia aneh hari ini?
"Gue mau bicara sama lo yen."
"Bicara aja gak usah ijin." Jawab Yena judes.
"Tapi gak disini."
Yena mengikuti jihoon dari belakang.Menunggu laki-laki itu berhenti dan mengatakan apa yang ingin ia katakan.Sejujurnya yena udah ketar-ketir mau ikut bareng jihoon.
Mungkin kalau minju sekarang masuk dia bakal marahin yena karena masih mau nurut sama jihoon.Tapi itulah yena,dia masih terlalu polos dan naif untuk menyadari sesuatu yang brengsek.
Akhirnya mereka sampai di rooftoop sekolah.Dengan jihoon yang berdiri disampingnya dan memandang awan dengan seksama.
"Lu kalau mau ngomong jangan pake acara berbelit-belit segala sampe ngajak gue kesini deh hoon!" Tukas yena yang kesal dipengaruhi hormon ibu hamil.
Jihoon hanya diam.
"Ngomong anjir! udah cape-cape gue naik sampe ngos-ngosan lu nya malah diem kaya patung pancoran!" Yena gak bisa lagi ngontrol emosinya dan itu bikin jihoon jadi gak tahan buat...
"Gugurin kandungan lo." Jihoon mengucapkannya dengan pelan.
Yena tak bergeming dan masih bingung dengan apa yang diucapkan jihoon.
"Please yen,Gue minta maaf sama lo,Gue salah karena udah bikin masa depan lo hancur dan sekarang dengan anak gue di rahim lo itu malah bakal jadi beban lagi buat hidup lo."
Yena terdiam mencerna setiap ucapan yang dilontarkan jihoon.Walaupun hatinya serasa dihujam pisau perak tajam.
Bulir bening berjatuhan silih berganti,Membuat jihoon semakin merasa bersalah terhadap wanita yang ada dihadapannya sekarang.
"Gue gak bisa." Jawab Yena setengah terisak sembari mengelus perut ratanya.
"Kenapa?"
"Karena dia anak gue." Jawabnya yang membuat jihoon membisu.
"Dia gak punya salah hoon! kenapa gue--hiks---bunuh dia?!KENAPA HOON! JAWAB GUE TOLOL!"
Jihoon diam membiarkan yena yang sekarang memukul keras dadanya.Membiarkan yena menumpahkan semua kekesalannya dan mau memaafkan jihoon.
"Ini demi kebaikan lo juga yen."
Yena kembali tersadar dan berdiri dengan tegas dihadapan jihoon.Bumil itu menghapus jejak air matanya dan menatap jihoon dengan emosi.
"KALAU EMANG LU GAK MAU TANGGUNG JAWAB GUE GAK MASALAH HOON! ASAL JANGAN PERNAH MUNCUL LAGI DI KEHIDUPAN GUE DAN GUE GAK AKAN GUGURIN KANDUNGAN GUE!" Yena berteriak kemudian berjalan lunglai menuju pintu.
Jihoon mengepalkan tangannya kuat.Ia merasa yena terlalu bodoh untuk mempertahankan anak haram yang sekarang bersarang ditubuhnya.
"Maafin gue yen." Lirihnya.
Kemudian berjalan perlahan dibelakang yena.Lalu menjulurkan tangannya secara diam-diam.
Sehingga yena terdorong dari atas tangga.
Jihoon kemudian lari darisana membiarkan yena tergeletak dengan darah yang terus mengalir ke pahanya.
Jihoon memang brengsek.
T B C
Tau gak aku seneng banget karena kalian responnya positif dan menyemangati.Jadi aku langsung ngetik pas tau banyak yang suka.
BTW JANGAN PANGGIL "THOR" Panggil tyak aja oke😚
Sama satu lagi! kalau mau lanjut tag temen kalian sesama oriwink biar mereka tau cerita ini ehehe.
Sama minta saran dong coba kalian cek work aku yang baru.kalian setuju gak kalau dilanjutin?
selamat berpuasa🙏