Dua puluh sembilan

317 35 0
                                    

~ Kevin

Langkah ku tak pasti mau kemana, aku sedang tak berniat pulang dan tak punya tujuan semenjak putus dari Kanaya, ku lihat lagi undangan di tangan ku. Benarkah Kanaya akan menikah ? Segampang itu kah dia pergi dari ku ?. Aku tak bisa menyimpan ini sendirian akhirnya aku pergi ke rumah Marcus, dia pria yang tegas dan dewasa mungkin sedikit cerita padanya aku bisa tenang.

Sampai rumah Marcus aku mengetuk rumah Marcus dan tak lama Marcus membukakan pintu rumahnya.

" Lo ngapain malem-malem ke sini ? " Tanya Marcus

" Gue boleh masuk nggak ? "

Marcus menghela nafas kemudian mengisyaratkan aku untuk masuk ke rumahnya. Di dalam rumah Marcus aku langsung membanting tubuhku di sofa.

" Lo kenapa ? " Tanya Marcus

" Cowok boleh nangis nggak sih ? "

Marcus memandang ku bingung, awalnya ia fokus pada hand phone nya tapi kini ia meletakkan hand phone nya dan memperhatikan ku.

" Ada masalah apa Vin ? "

" Gue bingung, gue nggak tau harus apa "

Marcus menggelengkan kepalanya bingung dengan sikap ku.

" Gea...buatin Kevin minum dong " kata Marcus

" Iya kak "

Marcus menatapku serius, tak lama Gea datang dengan dua gelas minuman di tangan nya. Setelah meletakkan nampan berisi minuman di meja Gea ikut duduk di samping Marcus.

" Kok pada diem sih ? Ada apa ? "

Ku lihat Marcus menggeleng sedangkan aku masih sama diam.

" Gea Lo istirahat aja ya " kata Marcus kemudian

" Iya kak, duluan ya kak Kevin "

Setelahnya Gea meninggalkan aku dan Marcus. Kini tinggal aku lagi dengan Marcus di ruang tamu.

" Lo kesini cuma mau diem ? " Tanya Marcus

" Lo nggak jawab gue, cowok boleh nangis nggak sih ? "

" Nangis itu manusiawi Vin, Lo kalau mau nangis ya nangis aja "

Aku menutup wajah ku dengan kedua tangan ku, menyembunyikan air mata yang keluar.

" Gue putus sama Kay "

" Hah kenapa perasaan kalian baik-baik aja, kok tiba-tiba putus ? "

Ku hembuskan nafas berat setelah itu ku tunjukkan pada Marcus undangan dari Kanaya untukku. Marcus yang bingung kemudian menerima undangan tadi.

" Ini serius ? Kanaya mau nikah ? "

Aku diam mendengar pertanyaan Marcus, aku rasa undangan itu sudah bisa menjawab semuanya.

" Lo pasti dapet pengganti Kanaya, Lo cowok baik, keren lagi pasti banyak yang mau sama Lo " hibur Marcus

" Tapi gue sayang banget sama Kay, Lo tau kan gue Deket sama Kay udah dari dia suka sama Jojo, Samapi akhirnya gue berhasil dapetin dia dan sekarang gue kehilangan dia lagi "

" Lo yang sabar ya, Tuhan mungkin punya rencana lain mungkin Tuhan saat ini udah siapin wanita terbaik buat Lo, ya meski dia bukan Kanaya "

" Tapi ini sakit "

" Iya gue tau, tapi Jagan lama-lama sedihnya bentar aja "

" Ummm "

" Udah nggak usah sedih gitu, cewe banyak Vin, Lo tinggal pilih aja "

DI BALIK SENYUM MU ( Ginting )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang