Dua puluh tuju

303 31 0
                                    

~ Gea

Hari ini aku sudah mulai beraktifitas seperti biasanya, kehilangan Rizal adalah mimpi buruk yang jadi kenyataan itu cukup menyiksa ku, tapi hidup harus berlanjut. Terimakasih Rizal sudah menyelamatkan ku dan sudah pernah buat ku tersenyum. Aku mengecek hand phone ku berulang kali, kenapa kak Ony tidak menghubungi ku ? Apa dia sibuk ?.

Aku menekan nomor telvon kak Ony tapi tidak ada jawaban padahal jelas-jelas tersambung. Aku kembali menekan nomor telvon kak Ony dan lagi-lagi tidak ada jawaban. Tau begini aku tadi berangkat kuliah dengan kak Marcus dan tidak menunggu kak Ony seperti sekarang. Salah ku juga sih terlalu bergantung dengan kak Ony. Kini aku membuka aplikasi ojek online di handphone ku.

Sepertinya kesialan sedang berpihak pada ku sudah hampir setengah jam aku berdiri di depan rumah tapi tidak menemukan pengemudi di aplikasi ojek online ini. bahkan kak Ony juga tidak menghubungi ku kembali.

Pilihan terakhir jalan ke depan kompleks untuk mencari taxi atau kendaraan umum lainnya, sebenarnya aku masih takut berjalan sendiri walau aku tau kak Bianca sudah tertangkap.

" Gea...." Panggil seseorang yang sedang mengendarai motor miliknya

" Kak Ican "

" Kok jalan ? Nggak di jemput sama Ginting ? "

Aku menggeleng lemah

" Udah Lo hubungin "

" Nggak di jawab kak "

" Yaudah yuk gue Anter dari pada Lo telat cari kendaraan umum juga susah sekarang, naik "

Aku tersenyum ke arah kak Ihsan dan menaiki motor miliknya. Aku terkadang heran pria sebaik kak Ihsan masa iya tidak memiliki pasangan ?, Kak Ihsan memiliki paras yang tampan dan ku rasa banyak wanita yang suka kepadanya.

Aku sangat beruntung bertemu kak Ihsan kalau saja tidak mungkin aku akan terlambat masuk kuliah kali ini. Tak lama kami sudah sampai di parkiran kampus.

" Makasih ya kak "

" Santai aja lagi Ge, mau bareng ke kelas sekalian ? " Tanya kak Ihsan

" Boleh deh kak, lumayan buat temen ngobrol "

Kak Ihsan tersenyum ke arah ku, kemudian merapikan rambutnya yang sedikit berantakan saat ia melepas helm nya tadi. Saat seperti ini kak Ihsan terlihat lebih dewasa tidak seperti saat ia bertengkar dengan kak Kevin. Kak Ihsan itu orang yang menyenangkan ku rasa itu sebabnya aku heran jika dia belum punya pasangan.

~ Ihsan

Aku masih merapikan rambutku yang berantakan, aih tau begini aku tadi bawa mobil, rambut berantakan itu meyebalkan sekali. Setelah menyisir rambutku dengan tangan beberapa kali aku turun dari motor ku.

" Yaudah yuk " ajak ku pada Gea

" Masih berantakan tau " kata Gea sambil merapikan rambutku yang ia bilang masih berantakan.

Pandangan ku di hadapkan dengan wajah manis milik Gea, anehnya aku mengukir senyum saat melihat nya. Pantas saja Ginting sangat menyukai gadis ini, Gea adalah orang yang sangat perhatian. Sadar Ihsan sadar dia milik sahabat kamu sadar. Tapi sungguh pria manapun pasti terpesona pada kelembutan dan wajah manis Gea. Sesaat tatapan kami bertemu, Tuhan jika saja dia bukan milik sahabatku boleh aku minta kau hentikan waktu kali ini sebentar saja.

Aih sial kenapa Gea malah tersenyum sih ? Mata gadis ini indah sekali di tambah senyum nya yang teramat manis.

" Hufffff...." Mata ku terpejam saat Gea meniup mata ku, kemudian aku mendengar kekehan dari mulut Gea.

DI BALIK SENYUM MU ( Ginting )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang