Dua puluh delapan

307 31 0
                                    

~ Gea

Ku rebahkan tubuhku di tempat tidurku, rasanya aku hari ini lelah sekali, banyak aktifitas yang melelahkan hari ini di tambah lagi dengan Maslah ku dengan kak Ony. Aku masih tak percaya dan jujur aku menyesal memutuskan hubungan ku dengan kak Ony. Ku raih hand phone ku di layar utama aku langsung di sapa oleh foto kak Ony, seharusnya aku menggantinya agar tidak begitu menyesal.

Aku beralih ke media sosial yang sering ku gunakan untuk menghubungi kak Ony, membaca ulang percakapan ku dan kak Ony sebelum akhirnya menghapus semua pesan yang ada. Aku nggak mau terlalu larut patah hati dengan kak Ony, sakit sih tapi mau bagaimana lagi ?

" Gea..." Panggil seseorang tapi dari suaranya ini bukan Suara kak Marcus

Aku pun dengan langkah berat berjalan membukakan pintu, dan ternyata kak Ihsan yang berada di depan kamar ku

" Kak Ican ? Kenapa kak ? " Tanya ku

" Gue mau nyulik Lo " jawab kak Ihsan kemudian menarik ku dan membawa ku ke mobilnya

Kini kami sedang di dalam mobil entah mau menuju kemana ?, Kak Ihsan aneh-aneh aja. Mana ada nyulik bilang-bilang

" Kita mau kemana sih kak ? "

" Ke danau terus Lo gue tenggelamin di sana biar dimakan ikan "

" Jahat banget "

" Emang "

Aku tak bertanya lagi, jawaban kak Ihsan nggak pernah ada yang benar semuanya mengada-ada. Tapi aku mulai khawatir saat kak Ihsan memakirkan mobilnya di tepi danau.

" Kak Ican serius mau tenggelamin Gea di danau ? "

" Emang gue bilang gue bercanda ? "

Baiklah aku mulai takut sekarang, aku pun membuka pintu mobil kak Ihsan dan berniat lari namun kak Ihsan berhasil meraih tangan ku dan menahan ku pergi.

" Kak jangan bikin Gea takut, Gea mau pulang "

" Enak aja pulang, susah-susah gue bawa Lo kesini sampe sini Lo minta pulang, nggak bisa. Ikut gue "

" Nggak mau kak, Gea mau pulang " aku mulai berkaca-kaca

Kali ini kak Ihsan berhasil buat ku ketakutan, kak Ihsan mendekat ke arah ku dengan seringai nya yang tak pernah ku ketahui. Aku mundur mengindari kak Ihsan, tapi kini aku sudah tak bisa mundur lagi karena di belakang ku sudah ada mobil kak Ihsan.

" Tapi sayang juga ya cewe secantik Lo kalau di buang ke danau gitu aja ? " Kata kak Ihsan sambil mengusap pipi ku

" Kak Ican kenapa sih ? Jagan buat Gea takut kak "

" Sssttttttt jangan banyak omong ! Berisik tau cantik "

" Kak Ican jangan macem-macem ya "

" Kenapa ? Lo mau apa ? "

Kak Ihsan mendekatkan wajahnya ke wajah ku, aku benar-benar takut saat ini.

" KAK ONY...!!! " teriak ku sambil memejamkan mata ku

Selanjutnya aku mendengar tawa kak Ihsan, dia sudah menjauh dari ku. Aku pun membuka mata ku aku bisa melihat kak Ihsan masih tertawa keras sekali.

" Kak Ican mau apa sih ? " Tanya ku sambil terisak

" Eh...eh jangan nangis dong ! Bisa di bunuh Ginting gue bikin Lo nangis " kata kak Ihsan dengan sisa tawanya

" Maksud kak Ican apa ? "

" Gue cuma bercanda Gea, gue cuma mau tau aja siapa yang ada di hati sama fikiran Lo, dan sekarang gue tau "

Aku terdiam mendengar jawaban kak Ihsan, kini kak Ihsan kembali mendekati ku dan merangkul ku.

DI BALIK SENYUM MU ( Ginting )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang