Tiga puluh Lima

275 32 4
                                    

~ Gea

Pagi ini kak Ony tak menjemputku, aku tak mau membuat kak Ony di benci oleh ayah, dan lebih sialnya kak Marcus nggak pulang semalam pasti kak Marcus menginap di rumah kak Kevin. Aku sungguh tidak punya semangat kuliah hari ini, rasanya aku seperti serba salah kuliah aku bosan di rumah kebanyakan di dekte, menyebalkan. Saat sedang sarapan aku mendengar klakson mobil dari luar rumah dan tak berapa lama Glen muncul di hadapan kami, mau apa sih pria ini ?.

" Pagi om, pagi Tante pagi cantik " sapa Glen

" Pagi Glen ayo ikut sarapan " tawar bunda

" Iya ayo duduk dulu sarapan bareng " lanjut ayah

Glen mengangguk dan duduk di samping ku tempat yang biasanya di pakai kak Marcus, kenapa sih ayah dan bunda menyukai pria ini ? Aku bahkan tidak tertarik sama sekali.

" Gea berangkat yah, Bun " kata ku sambil bangkit dari tempat duduk ku

" Lho kamu ini gimana ? Glen mau Anter kamu lho Gea, kok kamu malah berangkat sekarang " cegah ayah

" Gea ada kuis pagi ini yah, Gea nggak mau telat, lagian Gea nggak minta di jemput sama Glen, Gea kan udah bilang mau berangkat sendiri "

" Gea kamu Jagan gitu dong, Glen udah jauh-jauh ke sini lho " tambah bunda

" Aku Anter sekarang aja Ge ? " Kata Glen

" Makasih Glen tapi nggak usah, Glen kan bawa mobil jam segini pasti macet bukannya cepet Gea malah telat jadinya, Gea mau naik ojek online aja " kata ku lalu berjalan keluar rumah

Kenapa ayah dan bunda jadi makin menyebalkan begini sih ? Bikin kesal, aku tau pasti rencana mereka, mereka pasti ingin menjodohkan aku dengan Glen. Apa sih yang ayah dan bunda lihat dari Glen ? Tampang playboy begitu, nggak ada kesan baik dari wajahnya.

" Ojek mbak ? " Kata seseorang dengan pakaian khas ojek online namun motor ini terlalu mewah untuk seorang ojek online lagipula aku belum pesan ojek kok

" Saya belum pesan mas, mungkin mas nya salah orang " kata ku

" Nggak salah kok Gea " kata mas-mas ojek online tadi sambil membuka kaca helm nya

" Kak Ony " kata ku tak percaya

" Berangkat yuk ! "

Aku tersenyum ke arah kak Ony dan menaiki motornya, enatah dari mana kak Ony mendapat peralatan ini, tapi aku senang aku bisa berangkat dengan kak Ony tanpa harus di curigai ayah, bunda ataupun satpam sewaan mereka itu siapa namanya tadi Glen ya dia satpam sewaan ayah dan bunda.

" Sekarang jadi tukang ojek online kak ? " Tanya ku bercanda

" Iya, biar bisa boncengin cewe cantik kaya kamu "

" Huuuuu modus "

Kak Ony mengentikan laju motornya di persimpangan jalan, aku tak tau alasannya tapi kemudian aku paham ia meminjam semua peralatan tadi dari tukang ojek online yang sedang menunggu penumpang di persimpangan jalan dekat rumahku. Setelah mengembalikan barang milik tukang ojek tadi kak Ony kembali melajukan motornya.

" Maaf ya Gea, aku nggak bisa antar jemput kamu, mungkin aku bisa antar kamu ke kampus tapi kalau pulang aku nggak yakin, ayah sama bunda kamu pasti curiga "

" Nggak papa kak Ony, pulangnya Gea bisa sama kak Marcus kok, makasih ya kak, kakak mau jemput Gea bahkan sampe minjem jaket punya Abang-abang ojek online "

" Itu mah nggak masalah buat aku Gea, aku seneng bisa jemput kamu toh bayarannya kamu peluk aku sekarang "

Aku tersenyum mendengar jawaban kak Ony, kenapa ayah tak melihat betapa baiknya pria ini ? Kak Ony pria yang baik, dia bahkan jauh lebih baik dari Glen, kenapa ayah nggak suka kak Ony ? Apa karena dia atlit ? Memang kenapa kalau atlit ? Atau karena dia bukan pengusaha ? Memang apa istimewanya pengusaha ? Aku tak butuh uang aku hanya mau hidup dengan orang yang mencintai ku sudah itu saja.

DI BALIK SENYUM MU ( Ginting )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang