Find The X

892 64 0
                                    

(Anna POV)

"Annyeong" sapaku mengangkat tangan kananku, kupastikan aku tidak lupa tersenyum kepada mereka. Lima tahun membawa banyak perubahan pada anak - anak itu rupanya. Tapi, lima tahun tidak berlaku untuk satu orang diantara mereka.

"Annastasia Noona" sapa mereka bergantian dengan ekspresi yang berbeda. Hanya Shownu yang memanggilku tanpa embel - embel noona. Karena kami seumuran.

"Benar" kataku masih tersenyum.
Min Hyuk langsung memelukku dengan semangat. Aku tertawa, menepuk - nepuk punggungnya. Setelah itu mereka memelukku secara bergantian.

"Kau merindukanku?" bisiknya dengan suara yang hampir tak terdengar.
"Orang yang bertanya pertama kali adalah orang yang mengungkapkan perasaannya" kataku dengan bibir yang hampir menyentuh telinganya.

"Aku sudah bisa meninggalkan anak - anak ini bersamamu kan?" tanya Hyun Min oppa padaku.

"Serahkan saja padaku oppa" aku memeluknya sebelum ia menghilang dari balik pintu.

"Ayo kita mulai fitting seragam pemotretan untuk fan - con kalian" kataku bertepuk tangan dan beberapa asisten masuk dengan menyeret sederetan kostum.

Aku duduk dibangku kosong yang telah disiapkan sebelum aku datang. Aku masih dalam pemulihan, berdiri terlalu lama dengan high heels membuat punggung hingga pinggangku terasa nyeri. Sejenak aku menyelonjorkan kedua kaki dan mendongakkan wajahku ke atas. Akan menyenangkan sekali jika aku dapat memejamkan mata untuk lima menit. Harusnya tadi aku pakai saja kacamataku. Hanya untuk bertemu dengan mantanku saja membuatku harus buang - buang waktu untuk berdandan.

"Noona mwohae?" Joo Heon tiba - tiba saja menatapku dari atas wajah.
"Jet Lag" kataku menyentuh wajahnya dengan jemariku. Kemudian tertawa.
Aku melepas kedua high heels dan menggantinya dengan slipper kelinci milik Won Ho. Aku membetulkan ujung lengan kemejanya yang belum rapi. Sementara para asistenku membantu member lain. Kemudian aku membuka kotak beludru hitam, aku menusuri kotak dengan tulisan Joo Heon.
"Whoaaa" ia membuka mulutnya lebar - lebar saat aku menunjukkan badge untuk hiasan kostumnya.
"Tutup mulutmu itu. Pegang ini, aku akan memasangkannya untukmu" ia memegangi kotak badge itu dengan tangan kanannya.
"Jjoha" balasnya menunjukkan lesung pipitnya.
"Tentu saja kau harus menyukainya" kataku mengambil kotak badge kosong darinya.

"Kenapa kau hanya mengurusi Joo Heon saja. Kau harus mengurusku juga" kata Shownu muncul dari balik punggung Joo Heon.
"Kau ini tidak bisa sabar sedikit ya? Joo Heon - na, Mi Na akan membantumu memilih earing. Aku harus mengurus papa bear" kataku membuat Joo Heon mengejek sang leader.

"Kau baik - baik saja? Kemana saja kau selama ini?" tanyanya saat aku memasang badge pada selempang yang akan ia gunakan. Ia duduk disampingku sambil meminum ice americano yang tadi Hyun Min bawakan untuknya.
"Aku? Mengejar mimpiku" jawabku menempelkan badge berbentuk crown.
"Apa kau sakit?" tanyanya berusaha untuk menatapku.
"Sedikit. Belum sepenuhnya sembuh" kataku memintanya berdiri, ia mengulurkan minumannya padaku. Aku meminumnya dengan tiga kali tegukan. Seharusnya aku tidak boleh minum kafein. Aku memasangkan selempang ke tubuhnya yang lebih tinggi 20 cm daripada aku.
"Jangan terlalu memaksakan diri" ia merapikan kostumnya sendiri.
"Arraseo. Kau ini ketularan Ki Hyun ya. Bawel sekali" ia tertawa.

Kulihat Hyung Won tengah memasangkan dasi untuk Ki Hyun. Tapi, berakhir dengan mengikat tangannya sendiri.

"Hey. Changkyun. Tolong pasangkan dasi Ki Hyun. Kau kan bisa" kataku mengambil jas untuk Min Hyuk.
"I don't want to" balasnya menatapku dari cermin.
"Kata - katamu itu tidak berlaku disini. Maknae harus melakukan segalanya. Kau tahu itu" kataku membuat Min Hyuk tertawa.
"Shownu yaaaa" panggilku.
"Okay. Okay. Stop it" kata I.M bangun dari tempat duduknya. Ia segera mengambil alih dasi Ki Hyun.

***

"Jjakkam - man" kataku pada fotografer saat tiba giliran Hyung won, I.M dan Joo Heon. Aku membetulkan choker I.M karena ia tampak tidak nyaman. Asistenku mungkin memasangnya terlalu kencang.
"Sudah nyaman?" tanyaku menatapnya, sementara kedua tanganku masi melingkari lehernya sambil memegangi Chokernya.
Ia mengangguk, Won Ho berdehem. Saat ini kami berdua hampir saja berciuman.

"Okay" kataku kembali ke tempat dudukku. Ku pukuli lengan Won Ho yang tengah berdiri disamping Shownu.
"Kalian terlalu dekat. Kalian hampir saja" kata Won Ho mempraktekkan ciuman dengan kedua tangannya.
"Kau cemburu? Kau mau aku cium? Sini" kataku menarik lehernya dan ia mati - matian menolaknya.
"Noona. Aku saja" kata Min Hyuk, kemudian kami tertawa.

XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang