Problem (1)

266 16 0
                                    

Na Ra masih tidak mengangkat telphonku hingga pagi ini. Aku membiarkannya melewatkan sesi fitting. Kali ini aku mengirimkan schedule pick up wardrobe dan alamat studio pemotretan. Kali ini terpaksa aku meminta bantuan Na Na dan Mi Na eonni untuk membantuku membawa semua baju ke studio photo. Takut - takut kalau anak itu mangkir lagi. Mengingat Comeback mereka pada bulan besok yaitu bulan februari adalah bulan terakhirku untuk menggantikan Eugene. Jadi aku harus bekerja keras membuat Monbebe terkesan dengan penampilan idol mereka saat ini.

Aku banyak mengobrol dengan mereka mengenai Na Ra yang tiba - tiba saja bersikap seperti ini. Na Na bercerita jika Na Ra banyak menerima telphon tidak menyenangkan akhir - akhir ini. Terakhir kali ia meminta bantuannya untuk memake upnya karena terdapat bekas pukulan berwarna ungu tua disekitar matanya. Ia bilang takut diomeli olehku, makanya ia ingin menyembunyikannya. Mi Na juga pernah mendapatinya menangis dengan sangat pilu. Membayangkannya saja membuat dadaku sesak.

"Eomma wae?" Na Na menoleh ke arahku saat aku mulai menangis.
"Anak itu. Sebenarnya ada apa?" kataku mengambil tisyu untuk mengelap pelupuk mataku.
"Dia tidak pernah bercerita. Tampaknya memang tak ingin. Apakah masalahnya begitu besar. Bahkan kau saja yang biasanya menjadi tempat curhat. Tidak menerima informasi apapun darinya. Kita kan tidak bermulut besar seperti ahjumma ahjumma rumah makan" kata Mi Na memakan potongan apel dari kotak bekal yang ia bawa.
"Eish jinjja" kataku masih terus menghapus air mataku.

***

"Whats wrong baby?" Chang Kyun menghampiriku didepan cermin. Mataku cepat sekali bengkak, padahal hanya menangis 15 menit.
"Aku khawatir pada Na Ra. Tampaknya ia tengah menjalani masa - masa sulit" kataku mengeluarkan kacamata minusku untuk menggantikan kontak lens yang tadinya ingin aku pakai.
"She'll be okay. Dia kan tangguh sepertimu" kata Chang Kyun memijat kedua bahuku yang tengah duduk. Sedangkan ia sendiri tengah berdiri dibelakangku.
"I wish" kataku hampir tak bersuara. Ia mengecup puncak kepalaku, lalu memeluk leherku dari belakang.

"Eomma!!!" Panggil Na Na dari jauh.
"Wae aga?" kataku segera berdiri. Ku lihat ia menyeret seseorang yang baru saja aku bicarakan.
"Na Ra Wasseo" Na Na tersenyum memegangi lengan Na Ra yang terlihat takut. Kemudian aku berjalan mendekati kedua anak itu. Na Ra menghindari tatapanku, kedua tangan yang tadinya didalam saku kini sudah berada di luar. Aku tak mengucap apapun, ku usap pelan kepalanya. Ku bawa ia kedalam pelukanku, tanganku dengan lembut mengusap punggung Na Ra.

"Gwaenchana. Gwaenchana. Sugohaeso, Na Ra - ya" kataku menahan air mataku yang hampir saja jatuh.
"Gumawo eomma" kata Na Ra memegangi pinggangku. Aku menyentuh pipinya, ibu jariku menusuri pelupuk matanya dan ia mengaduh. Disana masih ada luka lebam baru, bukan. Itu kasar, seperti sebuah pola. Aku juga melihat kaki kirinya menggunakan perban elastis. Sama seperti yang Chang Kyun pakai beberapa saat yang lalu. Setelah selesai mengamatinya, aku memintanya untuk mulai membantuku.

***

"Yeppuda. Jjinja" kata Joo Heon saat aku membantunya merapikan rambut.
"Joo Honey is a liar. Kau tidak lihat mataku bengkak begini. Cantik darimana?" kataku agak susah membuka kedua mataku.
"Aku suka saat orang - orang memanggilku Honey. Joo Honey. Bukankah itu keren?" tanyanya lagi.
"Ho Jeon - ni" panggilku membuatnya kesal.

"Daniel" panggilku ingin memasangkan outer padanya.
"Yes baby" katanya mendekat padaku. Ku lihat ia tengah mengecek pesan dihandphonenya dengan sangat serius.
"Heh. Matamu itu sebentar lagi akan melompat keluar dari tempatnya" kataku.
"Seola noona ingin bertemu denganku" kata Chang Kyun padaku.
"Mau apa lagi?" tanyaku.
"Dia mau minta maaf karena kejadian tempo hari" jawabnya dengan tenang.
"Bilang saja pada Hyun Ming Hyung agar mengantarmu" kata Shownu yang sedari tadi disamping kami dibantu dengan Na Ra.
"Apa yang Shownu katakan benar. Minta Hyun Min oppa menemanimu. Seola juga harus membawa managernya" kataku kemudian.

XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang