Hantu

199 12 0
                                    

Chang Kyun mematut diri didepan cermin. Turtle neck putih gading, celana blue jeans dan coat berwarna senada dengan celananya sudah melekat. Ia melepas earing pada pelipisnya. Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Kata masuk telah terucap hingga akhirnya pintu terbuka. Min Hyuk tersenyum dari balik pintu.

"Kau sudah siap?" tanyanya.
"Aku sudah siap" Chang Kyun tersenyum.
Kali ini ia meminta Min Hyuk untuk menemaninya menjemput Ri On.

***

"Heiii" sapa Chang Kyun mencubit pipi Ri On yang tengah bermain stetoskop palsu digendongan Min Hyun.
"Kkung samchoon. Yuki samchoon" sebut Ri On sambil menunjuk.
"Kau ingin bertemu dengan mama Anna?"tanya Min Hyuk mengusap rambut hitam Ri On.
"Mmm" ia mengangguk dengan penuh semangat.

"Tolong ya. Aku akan menyusul" kata Min Hyun menyerahkan Ri On pada Chang Kyun.
"Tidak apa - apa. Ini bukanlah suatu hal yang berat untuk dilakukan. Kalau begitu kami berangkat ya. Kau mau mencium appa mu dulu?" tanya Chang Kyun pada Ri On.
"Bye bye daddy" kata Ri On melambaikan tangan gempalnya pada Min Hyun. Sang ayah mengecup tangan putranya dengan gemas.

Min Hyuk memandangi alamat yang Min Hyun berikan padanya. Ini alamat pemakaman sekaligus rumah abu yang terkenal karen tempatnya dekat dengan pantai. Melihat Ri On terus bersenandung membuatnya ingat saat ia dan Anna bertamasya bersama. Memori yang indah, setidaknya bagi orang yang belum pernah pacaran seperti Min Hyuk. Chang Kyun menyetir mobilnya dengan tenang. Disamping Ri On terdapat buket bunga mawar putih diselingi beberapa lavender kesukaan Anna.

Sesampainya disana, Min Hyuk bertanya mengenai tempat yang ayah Ri On tuliskan untuknya. Ruangannya ada dilantai 2, tepat menghadap lautan dengan suara ombak yang tengah berdebur. Ia dan Chang Kyun menatap lemari kaca dengan guci marmer didalamnya. Terdapat foto Anna dan Katherine tersimpan disana. Ibu kandung dan bibi yang juga sudah seperti ibu bagi Ri On dalam satu frame.

"Mommy dan mama" tunjuk Ri On.
"Both of them are beautiful. Isn'it?" Chang Kyun mengecup kepala Ri On.
Min Hyuk tak berkata apa - apa, ia mengusap punggung Chang Kyun. Suara ombak yang menabrak karang membuatnya tegar. Tiba - tiba saja Ri On menoleh, memusatkan perhatiannya pada sesuatu.
"Wae?" tanya Min Hyuk menatap Ri On.
"Mama" senyum Ri On membuat Chang Kyun dan Min Hyuk merinding.

Sebelum pulang, mereka bertiga menatap pemandangan langsung kearah laut dari halaman belakang pemakaman. Disana juga ada beberapa orang yang tengah melakukan hal yang sama.

"Kau baik - baik saja?" tanya Min Hyuk membiarkan Ri On bermain dengan anak - anak sebayanya yang ikut datang ke tempat ini.
"Aku sedang memproses sebuah kenyataan pahit" jawab Chang Kyun meminum Caramel Machiato kesukaan Anna yang baru saja ia beli bersama hyungnya.
"Aku juga. Bahkan sampai sekarang aku masih mengingat nomor penerbangannya" Min Hyuk memijat pelipisnya
"Mungkin ia sudah sampai ditempat tujuan yang lebih indah" Chang Kyun mencoba mengirup oksigen sebanyak - banyaknya.

"Kkung, siapa yang tengah menggendong Ri On disana?" tanya Min Hyuk menyipitkan kedua matanya. Gadis berambut hitam sebahu itu memakai coat hitam dan sepatu kets berwarna maroon. Mereka tak dapat mrlihat wajahnya karena ia tengah menunjuk betapa luasnya lautan dengan posisi membelakangi mereka.
"Kalau dilihat dari belakang seperti Anna ya hyung?" tatap Chang Kyun.
"Aigoo. Adikku ini" kata Min Hyuk merangkul Chang Kyun dengan sayang.

Saat gadis itu menoleh, Min Hyuk menyadari sesuatu.
"Kkung. Ada hantu" kata Min Hyuk berdiri.
"Hah? Hyung? Are you okay?" tanya Chang Kyun mendongak padanya.
"Dia mendekat. Coba kau lihat itu!!" Kata Min Hyuk menarik coat Chang Kyun agar turut berdiri.
"Oh My God!" kata Chang Kyun hampir mengumpat.

"Hey baby" sapanya membuat kaki Min Hyuk gemetar kemudian collapse.
"Min Hyuk sshi!!"
"Hyung"
Panggil mereka bergantian.

"Mama. Huuueee" tangisan Ri On yang shock mewarnai suasana.

XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang