Thank You, Hwang Ri On

256 11 1
                                    

Min Hyuk membuka kedua matanya, kepalanya masih pusing.
"Yuki amchoon" panggil Ri On yang sedari tadi duduk disamping Min Hyuk yang terbaring diranjang rumah sakit.
"Hyung" panggil Chang Kyun.
"Min Hyuk sshi. Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Min Hyun.
"Min Hyuk - a" panggil gadis itu membuat Min Hyuk menjerit.

"Hyung. Ini rumah sakit" kata Chang Kyun.
"Kenapa dia ada disini? Dia sudah" kata Min Hyuk menelan ludahnya.

"Kau mau bilang aku sudah mati? Enak saja. Aku masih hidup. Lee Min Hyuk" keluh gadis itu. Min Hyuk masih mencoba mencerna apa yang terjadi.
"Hyung. Ini nyata" Chang Kyun tersenyum.
"Apa kau perlu KTP ku? Min Hyuk - a. Ini benar aku" gadis itu mengeluarkan ktpnya, lalu duduk disamping Min Hyuk. Kemudian gadis itu meraih tangan Min Hyuk dan memeluknya.
"Noona. Aku kira kau ada dipesawat itu" kata Min Hyuk membalas pelukannya dengan erat.
"Sekarang jelaskan apa yang terjadi" kata Min Hyuk menatap Anna yang ada dihadapannya.

***

Tiga puluh menit sebelum departure.

Ia menoleh ketika tangisan bocah itu pecah saat ia menyeret suitcase nya kegate. Ares tampak kewalahan mengalihkan perhatian keponakannya itu. Anna tak tega, ia menilik jam tangannya. Masih ada waktu untuk menenangkan anak Hwang Min Hyun itu dalam dekapannya. Dengan cepat ia melangkahkan kakinya untuk mengambil alih Ri On dari kakaknya.

"Mamaaaaa" ucapnya saat berpindah kepelukan Anna.
"I am here. I am here. Katanya mau pipis kenapa malah menangis? Ayo kita ke toilet" ajak Anna.
Sibatita langsung berhenti menangis, menuruti kata bibinya untuk pergi ke toilet. Saat toilet dibuka, handphone Anna yang sedari tadi aman disaku dadanya meluncur masuk kedalam genangan air yang baru saja menjadi tempat Ri On pipis. Jika disana tidak ada keponakannya mungkin ia sudah mengumpat. Saat ingin mengambil handphonenya, sibocah berumur dua tahun itu malah menekan tombol flush. Membuat handphonenya makin masuk kedalam lubang toilet

"Hwang Ri On!!!" Panggil Anna kesal, yang diteriaki malah tertawa. Anna tak tega ingin memarahinya. Terpaksa ia merogoh lubang itu untuk mendapatkan handphonenya kembali.

"Mama. Cuci tangan" kata Ri On mengingatkan. Anna mencoba untuk tenang, ia meletakkan smartphonenya didekat wastafel. Tali sepatunya terlepas, jadi ia membiarkan Ri On mencuci tangannya sendiri sementara ia membetulkan tali sepatu. Saat ia kembali berdiri, ia mendapati Ri On tengah mencuci smartphone Anna lengkap dengan sabun cair dan aliran air diatasnya.

"Katherine. Anakmu" kata Anna memeluk Ri On dengan perasaan campur aduk. Ia menyodorkan smartphone basahnya pada Anna.

"Thank you" kata Anna menerimanya dengan senang hati.
Sekarang Anna harus mengejar penerbangan yang kurang dari 20 menit lagi. Ia membiarkan Ri On berlarian dihadapannya. Tiba - tiba saja bocah itu terdiam lalu mulai memuntahkan isi perutnya.

"Ya Tuhan. Alaric Hwang" kata Anna segera menggendong Ri On dengan panik. Sebelumnya ia meminta maaf kepada cleaning service untuk membantu membersihkan.

Ia berlari menuju Ares, memintanya dengan cepat membawa Ri On ketempat ayahnya bekerja.

***

"Ia hanya terlalu banyak makan. Lambung kecilnya tidak muat. Lihat, dia baik - baik saja kan?" Kata dokter Joshua menggelitiki perut Ri On. Bocah kecil itu tertawa, kembali tenang sambil mengemut jempol kecilnya. Ia mengulurkan kedua tangannya pada Anna. Bibinya menggendong Ri On kemudian menimang nimangnya karena sikecil terlihat mengantuk.

Begitu keluar dari ruangan Dr Joshua. Mereka melihat beberapa suster yang sedang jaga malam dan salah satu dokter yang Anna kenal yaitu Jong Hyun tengah melihat siaran berita tv mengenai pesawat jatuh.

"Bukankah itu pesawatmu?" tanya Ares pada adiknya.
"Majayo" jawab Anna hampir menangis, kemudian ia mengecupi wajah Ri On sambil berterima kasih. Jika bukan karena Ri On mungkin ia adalah salah satu korban kecelakaan itu.

"Huft. Aku dengar ada kecelakaan pesawat" kata Min Hyun sambil mengancingkan baju bagian atasnya saat keluar dari ruangannya. Beberapa suster terlihat tersipu. Saat Min Hyun mengembangkan senyumnya, wajah mereka berubah menjadi merah.

"Itu pesawat yang seharusnya membawaku" kata Anna pelan.
"Benarkah? Tuhan benar - benar menyayangimu kalau begitu" kata Min Hyun mengacak poni Anna.
"Lagipula kau kan sudah berjanji akan selalu berkunjung ke rumah abu Katherine tiap peringatan hari kematiannya dan kau juga berjanji akan selalu ada saat Ri On merayakan ulang tahunnya. Mungkin Katherine ingin kau menepati janjimu" kata Ares membuat Anna terdiam.
"Sudahlah. Ayo kita pulang. Eh, hpku mana ya? Anna coba misscall" kata Min Hyun meraba raba saku celananya.
"Hpku baru saja masuk toilet lalu dicuci oleh anakmu ini" kata Anna mengerucutkan bibirnya.
"Hpku dimana ya? Pantas saja daritadi tidak ada suaranya apa ketinggalan diapartemenmu ya An?" kata Ares melakukan hal yang sama dengan Min Hyun. Anna hanya menggelengkan kepalanya.

***

Tgl 1 Maret ~
Anna tidur seharian dan terbangun jam 9 malam karena lapar. Di meja makan terdapat sandwich alpukat coklat kesukaannya. Pasta dan sup iga sapi yang harus dihangatkan lagi. Disana juga ada kotak handphone baru dengan note.

"Kau tidur seperti orang mati. Susah sekali untuk dibangunkan. Jangan lupa makan. Oiya, kebetulan sedang ada promo bagi yang membeli handphone couple. Sampai sekarang aku belum bisa menemukan handphoneku. By the way. Aku pergi dulu" baca Anna.
"Dasar boros. Hpku kan masih bisa diservice" kata Anna mengeluarkan pasta yang baru saja ia hangatkan dimicrowave.

Tgl 2 Maret~
Anna terlebih dahulu menghubungi Sam, teman yang merefensikan Anna untuk menangani pasien bernama Rain. Ia meminta maaf karena tidak bisa datang langsung ke Boston dikarenakan penerbangan yang bermasalah. Jadi ia akan menunda keberangkatannya ke Boston untuk sementara waktu.

Setelah selesai berbicara ia segera menutup telphonnya dan berniat untuk pergi ke service centre. Saat ia menoleh, ia mendapati wajah yang tak asing lagi baginya.

"Eomma" panggil anak itu padanya.
Anna menggerutu dalam hati. Bukankah jam buka kafe masih satu jam lagi. Ia yakin belum membuka rolling door. Lagipula kemana si Hae Chan, kenapa ia tidak memberitahu Anna jika ada orang yang datang.
"Na Ra sshi" jawab Anna dengan sebuah senyuman.
"Boss. Sepertinya hpmu sudah tidak ada harapan lagi. Kau memang harus ke service centre. Lagipula bos Ares memberimu hp baru kan. Kenapa tak kau gunakan saja?" Hae Chan baru saja keluar dari ruang penyimpanan. Anna mencoba melotot kepada Hae Chan.
"Boss? Jadi Anna eonni pemilik kafe ini?" tanya Na Ra lagi.
"Na Ra? Kapan kau datang?" Hae Chan tertawa dengan canggung.

Tampaknya ini akan menjadi hari yang panjang bagi Anna.

Tgl 3 Maret ~
Karena hp Anna mengalami kerusakan yang cukup berat. Service centre membutuhkan waktu lebih dari 1 hari. Ares menjemputnya untuk pergi bersama ke rumah abu. Ares memberitahu Anna jika Min Hyun akan menyusul. Sementara Ri On sudah dititipkan kepada Chang Kyun dan Min Hyuk. Benar juga, Anna lupa memberi tahu pacarnya jika ia tidak jadi berangkat.
"Anggap saja ini surprise" pikir Anna.

Dan semuanya berakhir disini.

XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang