selingan

1.9K 140 26
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka.

Tidak ada maksud menjelekkan, atau menjatuhkan pemeran yang di gunakan.

Idol hanya perantara penyampaian cerita.

No baper baper club.

Karna, author yang membuat cerita dan Idol yang di gunakan dalam cerita hanya manusia biasa yang suka ngayal.

Ini terbuat ketika lagi enak2 ngetik malah stuck, sudah dipastikan hasilnya jelek. Wkwkkw

.
.
.


"Ada apa? Aku masih di kantor. Pekerjaan ku sangat banyak. Apa?! Kenapa baru bilang? Oke kau tenang dulu. Aku pulang sekarang. Jangan pergi tanpa ku. 15 menit aku sampai"

Hanbin menarik diri nya dari rengkuhan wanita itu. lalu melihat jam yang kini menunjukkan pukul 3 pagi.

"Ah. Jam 3 pagi. Kenapa dengan anak itu? Kenapa ia bisa sakit malam2 begini"

Hanbin segera mengenakan setelan khas Kantor nya yang tercecer di lantai, karna sekarang ia hanya mengenakan celana dalam tanpa baju.  Hanbin Memakai dasi dengan kemeja yang sengaja di keluarkan, tanpa jas. Ia hanya menyampirkan nya di bahu.

Saat sedang mengenakan kaus kaki nya di ranjanh, tiba2 sebuah tangan melingkar di pinggang nya.

"Pulang?"

Suara serak khas bangun tidur itu menyapa gendang telinga nya pagi ini. Atau dini hari ini?

"Iya. Hana sakit" Jawab hanbin.

"Ck. Bisa lebih lama disini?" Tanya wanita itu.

"Maaf Jennie-ya. Hana selalu menangis saat sakit. Aku harus menemui nya" Hanbin mengusap lembut rambut wanita bernama Jennie itu.

"Dia punya ibu kan?!! Suruh saja ibu nya membawa Hana ke rumah sakit!!" Wanita itu mendudukan dirinya, menatap 'kekasih' di depannya ini.

"Lisa akan kewalahan membawa Hana yang sakit sendirian. Hana hanya ingin dengan ku. Maaf ya. Kita bertemu lagi lusa" Jari Hanbin mengusap pipi mulus Jennie.

Tapi Jennie malah memalingkan wajahnya.

"Selalu saja HANA! LISA HANA! LISA!. Apa hanya mereka yang penting sekarang??!"

Hanbin memeluk wanita itu. Merapalkan kata2 'maaf' yang kesekian kali nya.

"Maaf Jen. Kau juga penting. Tapi hana sakit. Maaf, tapi aku harus mengutamakan Hana sekarang. Waktu ku tidak banyak. Aku pergi dulu, kau kembali lah tidur, masih banyak waktu sampai matahari terbit. Aku mencintai mu Jen. Sangat" Hanbin berlalu setelah mencium kening juga belah bibir wanita itu.

Setelah kepergian Hanbin, Jennie hanya menundukkan kepala nya beberapa saat.

"Hiks. Aku hanya ingin bersama mu Hanbin-ah"

Setelahnya hanya terdengar suara barang yang terbanting ke dinding dari apartemen mewah itu.

.
.
.

"Kenapa dia bisa sakit? " Tanya Hanbin pada wanita di depannya. Ia Lisa, istrinya. Hana baru saja tidur setelah di beri obat oleh dokter. Iya, anak nya demam.

"Ia bermain hujan kemarin. Aku sudah melarangnya. Tapi ia tetap bersikeras. Ibu mu mengijinkan nya. Lalu aku bisa apa?" Ujar wanita itu lemah.

"Lalu? Kenapa kau bisa tau dia sakit?"

"Aku tidur dengan nya. Karna dia takut tidur sendiri saat hujan petir"

Hujan petir? Hanbin tidak ingat itu.

-SELEBGRAM- [LALISA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang