BAB 16

24 0 0
                                    

Di depan halaman sekolah suasana yang hampir mendekati siang hari semuanya nampak sibuk dengan pensi yang puncaknya di adakan hari ini. Semua siswa dan siswi semuanya berada di lapangan untuk mempersiapkan pendukung kemeriahan acara.

Siswa dan siswi dari kelas sepuluh sampai kelas sebelas membuat bazar dari masing-masing perwakilan kelas dengan membuat tenda seunik dan sekreatif mungkin. Ada yang membuat tenda bazar dengan ornamen-ornamen ala jepang, ada yang memakai kostum dengan kaos olahraga. Malah tertulis besar di tenda bazar mereka dengan slogan "hidup sehat dengan ber-olahraga".

Begitu pun siswa dan siswi dari kelas sepuluh 4 yang mendesain bazar mereka dengan gambar mural dan lukisan yang terpampang di sebelah tenda dengan triplek besar dan lukisan kanvas yang di gantung di atas dengan menggunakan bambu. Sehingga siapapun yang memelihat akan takjub dengan kreatifitas dari kelas sepuluh empat tersebut.

"Kelas paling keren nih" kata Tiara dengan senyum sumringah melihat sekeliling tenda yang sudah selesai di rias oleh teman-teman nya.

"Hasil kerja bersama, hasilnya juga bagus" jawab Kinan.

"Abi mana ya? Kok gue enggak ngeliat dia dari tadi?"

Kinan cuma mengangkat bahu.

"Gue enggak tahu, emangnya kenapa gitu?"

"Ya aneh aja biasanya nempel mulu kaya prangko, kok akhir-akhir ini lebih sering misah"

Kinan membasahi bibirnya, ia benar-benar tidak tahu dimana Abi sekarang. Antara peduli atau tidak, ia pasti mencari nya, tidak sekarang.

"Mungkin lagi ngumpul sama temen-temen nya kalik, dah ah mending ngerjain yang lain"

Tiara cuma oke-oke aja. Sebenarnya Tiara menyadari bahwa hubungan mereka sedang tidak baik. Ia menyadarinya.

                                  ••••

Sebuah derap langkah kaki perlahan terdengar dari dalam dan semakin mendekat. Dan langsung membuat mata mereka mengarahkan pandangan nya ke pusat perhatian.

"Gue pengen lo jangan deketin Kinan lagi" Abi menggertak dengan penuh kemarahan.

Angga, Rey, Roby dan Jhon yang sedang asyik merokok sambil bermain catur pun kebingungan, setelah melihat ada yang mengusik di markas mereka, nyali Jhon pun berdenyut dan siap untuk maju, tetapi langsung di hadang oleh Angga yang lebih dulu beranjak.

"Anjing, ganggu aja lo..!" Teriak Rey.

"Sori, ini urusan gue sama temen lo" jawab Abi dengan santai.

Mendengar balasan yang sedemikian membuat telinga Rey panas, ingin rasanya langsung menerejang Abi dari depan. Tetapi, ini tidak ada urusan nya sama sekali.

"Lo dateng-dateng kemari cuma mau ngomong gitu doang, atau ada yang lebih penting dari ini?" Ujar Angga.

"Dari pertama ngeliat lo, kaya nya lo orang yang paling berkuasa ya di Palapa? Aneh orang kaya lo bisa sok jagoan"

Angga meringis dan dada nya berdebar, ia langsung emosi.

"Ngomong aja langsung, gue males debat sama lo..!"

"Jangan deketin Kinan lagi deh. lo kan senior disini,  banyak cewek yang lebih dari dia, kenapa lo malah deketin cewek gue. Apa cuma modus doang?"

"Lo cuma pacarnya aja, ga usah ngatur hidup gue, kaya lo ga modus aja..!"

"Udah deh Ga, sikat aja " teriak Rey dari belakang menyemangati.

"Gue cinta sama dia, kalo lo deketin dia lagi awas lo" Abi memberi ancaman.

Your Favorite Song Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang