Suasana di kantin hampir tampak ramai. Meja hanya beberapa saja yang kosong dan tak ditempati. Kinan dan Tiara menuju meja yang ada di sebelah kanan karna itu meja yang menurut mereka paling strategis untuk bicara empat mata sambil menikmati makan mereka. Tiara memesan bakso dan es teh sedangkan Kinan memesan siomay dan minuman botol. Sambil menunggu makanan dari pesanan mereka Kinan membuka obrolan soal yang paling serius, soalnya Kinan penasaran abis soal obrolan Tiara sewaktu di kelas.
"Lo mo obrolin apa Ra?"
"Menurut lo kak Dino cocok enggak sama gue, soalnya gue akhir-akhir ini kalau di deket dia suka salah tingkah. Ya.. bikin keingetan deh"
Kinan tertawa kecil,
"Gue udah ngalamin apa yang lo alamin kok, gue cuma engga tahu pasti soalnya kak Dino beneran suka sama lo atau enggak. Abis kak Dino itu sempurna deh. Udah macho, pinter, tajir, ketua OSIS lagi""Yee... kalau dia emang gitu. Selain gue pasti banyak yang suka sama dia. Soalnya apa kata lo barusan itu bener banget"
Pesanan makanan mereka sudah ada di meja. Obrolan mereka terhenti sejenak. Tiara ingin cepat-cepat menyudahi topik soal Dino yang berputar-putar di kepala nya. Tapi, kalau benaran jatuh cinta ia tak bisa mengelak begitu saja. Apalagi ia jatuh cinta kepada Dino ketua Osis di SMA Palapa.
****
"Jadi gitu?" Angga menatap tak percaya.
"Abis mau gimana Ga, bayangan dia ada di kepala mulu, ya gue usaha dong" jawab Rey.
"Bikin surat buat dia aja gimana?" Usul Angga
"Surat? Buat Tiara gitu. Emang efektif ya maen surat-suratan kaya anak SMP aja"
"Itu udah bagian dari usaha kali, gini aja deh gue mau tau usaha lo kaya apaan?"
Saat kebingunan tujuh keliling lima putaran. Rey di lempar secarik kertas dan pena lalu di berikan kepada Rey.
"Tulis aja daripada lo kelamaan mikir, cewek itu harus cepet di kasih kepastian. Yah walaupun lo bukan siapa-siapa dia"
"Kalau engga berhasil gimana?" Keluh Rey.
Angga cuma senyum-senyum sedangkan Jhon malah gemas. Wajarlah teman mereka yang satu ini baru pertama kali jatuh cinta.
"Pasti berhasil, gue doain sampe sukses pokoknya" jawab Jhon.
Saat Tiara dan Kinan masih menikmati makanan. Siswa cowok datang menghampiri mereka berdua, dengan memberikan kertas yang sudah di lipat kepada Tiara. Siswa cowok itu tampak takut-takut saat Tiara menerima nya.
"Eh, sorry kalau boleh tahu ini beneran buat gue?" Kata Tiara.
Siswa cowok itu hanya mengangguk pelan.
"Dari siapa?"
"Aku cuma nganterin dari anak kelas XI cowok, cuma dia engga gak ngasih tau siapa namanya" jawabnya.
Tiara menarik nafas pelan.
"Makasih ya buat suratnya"
Tanpa banyak kata lagi siswa cowok itu udah ngibrit duluan.
"Coba buka Ra, gue penasaran"
Untuk Tiara.
Pandangan pertama bagi gue cukup untuk memberi sinyal kepada naluri gue kalau yang namanya Tiara Putri itu bagian dalam hari-hari gue. Misalkan kita kenal lebih deket gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Favorite Song
Non-FictionSetelah patah hati yang di rundungnya akhir-akhir ini. Kehidupan cowok itu berubah 360 derajat dari yang dibayangkan. Terkadang cinta dan patah hati benar-benar berkesinambungan. Lumrah jika cowok itu harus melampiaskan kekecewaanya. New Story 201...